SCORE.CO.ID – La Liga kembali melakukan pembaruan besar pada regulasi batas gaji klub demi meningkatkan dinamika kompetisi. Operator Liga Spanyol resmi melakukan perombakan aturan batas gaji klub La Liga yang selama ini dianggap terlalu ketat dan membatasi ruang gerak klub di bursa transfer.
Perombakan Aturan Batas Gaji Klub La Liga
Perombakan aturan batas gaji klub La Liga ini diharapkan mampu menghidupkan kembali aktivitas jual beli pemain yang sempat stagnan dalam beberapa musim terakhir. Kebijakan baru tersebut lahir setelah tekanan dan kritik dari banyak petinggi klub La Liga.
Mereka menilai sistem lama membuat klub sulit bersaing, baik di level domestik maupun Eropa, karena keterbatasan anggaran untuk mendatangkan pemain berkualitas.
Meski Presiden La Liga, Javier Tebas sebelumnya menegaskan bahwa aturan ketat diperlukan untuk menjaga kesehatan finansial klub. Tuntutan zaman akhirnya memaksa otoritas liga mengambil pendekatan yang lebih fleksibel.
Salah satu perubahan paling signifikan adalah peningkatan batas dana yang boleh disuntikkan langsung oleh pemilik klub. Jika sebelumnya pemilik hanya diperkenankan menggelontorkan dana maksimal 4 juta euro per musim panas.
Saat ini, angka tersebut dinaikkan menjadi 6 juta euro. Meski demikian, jumlah ini tetap dibatasi tidak boleh melebihi 25 persen dari total pendapatan klub agar keseimbangan finansial tetap terjaga.
Perlakuan Khusu untuk Jangka Panjang
La Liga memberikan perlakuan khusus untuk investasi jangka panjang. Dana hingga 2 juta euro yang dialokasikan untuk pengembangan akademi serta tim sepak bola wanita tidak akan dihitung dalam perhitungan batas gaji.
Kebijakan ini menjadi dorongan kuat bagi klub untuk lebih serius membangun fondasi masa depan, bukan sekadar fokus pada pembelian pemain bintang.
Aturan baru juga memberi kelonggaran bagi klub yang memiliki pemain senior berusia di atas 36 tahun. Potongan gaji pemain veteran kini dapat mencapai 3 juta euro tanpa batasan tambahan, sehingga klub memiliki fleksibilitas lebih dalam menyusun struktur gaji.
Di sisi lain, La Liga juga menyesuaikan strategi transfer musiman. Keuntungan dari penjualan pemain kini dapat dialokasikan ke perhitungan batas gaji musim berikutnya.
Artinya, klub bisa menjual pemain di bursa musim dingin untuk kemudian memaksimalkan belanja pada jendela transfer musim panas.
Praktik penjualan aset atau penggunaan “tuas ekonomi” masih diawasi ketat. Klub yang tidak menerima pembayaran minimal 75 persen di muka wajib menyerahkan laporan solvabilitas independen.
Regulasi kontrak pemain akademi juga diperbarui. Klub diperbolehkan memperpanjang kontrak pemain muda di bawah usia 24 tahun yang telah mengabdi minimal tiga tahun, bahkan jika klub berada di atas batas gaji.













