score.co.id – Rio Ferdinand, legenda yang merangkap sebagai komentator sepakbola, menyampaikan kecemasannya yang mendalam terhadap masa depan Manchester United di Premier League. Dengan nada khawatir, Ferdinand mengungkapkan betapa sulitnya bagi timnya untuk kembali meraih kemenangan di musim ini.
Pernyataan kontroversialnya tentang potensi degradasi Setan Merah ke Championship semakin menambah dramatisasi situasi. Pasca kekalahan telak 1-0 dari Tottenham Hotspur, United kini terperosok ke peringkat ke-15 dalam klasemen, mencatat 12 kekalahan dalam 25 pertandingan.
Rekor buruk ini membawa United ke masa-masa kelam, menyamai catatan terburuk sejak musim 1973-74 yang berujung pada degradasi klub tersebut. Dengan usianya yang kini menginjak 46 tahun, Ferdinand mengekspresikan kegelisahannya melalui platform YouTube pribadinya, menyoroti ketidakpastian yang melingkupi masa depan tim kesayangannya.
Dengan keadaan yang semakin merosot, langkah-langkah berani dan perubahan drastis mungkin menjadi kunci bagi Manchester United untuk menghindari nasib yang tidak diinginkan. Ferdinand, dengan segala pengalaman dan pengetahuannya dalam dunia sepakbola, berharap agar Setan Merah dapat segera bangkit dan kembali bersaing di papan atas dengan gema kejayaan masa lalu yang masih menggema dalam ingatan para penggemar setia.
Kekhawatiran Rio Ferdinand
Ferdinand merasa gelombang buruk yang sedang melanda Manchester United saat ini akan menyulitkan mereka dalam mengamankan kemenangan dalam 13 pertandingan tersisa di Premier League musim ini. Dengan hanya selisih 12 poin dari zona degradasi, Ferdinand menyadari betapa dekatnya timnya dengan bahaya tersebut, dipisahkan hanya oleh Wolverhampton dan West Ham. Suatu pandangan menyebutkan bahwa mereka memerlukan 11 poin lagi untuk tetap bertahan.
Jadwal berat juga menanti Manchester United dalam beberapa pekan ke depan, dimulai dari kunjungan ke markas Everton, lalu melawan Ipswich di kandang sendiri, serta menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Arsenal, Manchester City, dan Newcastle. Ferdinand meragukan kemungkinan meraih poin dalam pertandingan-pertandingan tersebut, kecuali saat berhadapan dengan Leicester City, namun pun dirinya tak yakin akan bisa meraih kemenangan di sana.
Dalam pandangannya, peluang untuk meraih kemenangan sangat tipis, itulah kendalanya. Kondisi ini membuatnya pesimis mengenai potensi kemenangan timnya. Meski demikian, Ferdinand dan timnya tetap berjuang dan berharap bisa meraih hasil terbaik dalam menghadapi tantangan-tantangan berat yang menghadang di sisa musim ini. Mereka menyadari situasi sulit yang dihadapi, namun tetap optimis untuk memberikan penampilan terbaik dalam setiap pertandingan yang akan dijalani.
Manchester United Memang Seburuk Itu
Kekhawatiran Ferdinand semakin menguat seiring dengan catatan buruk Manchester United yang hanya mengumpulkan 29 poin dari 25 pertandingan, terpaut jauh 31 poin dari Liverpool yang berada di puncak klasemen.
Perubahan dramatis terjadi saat Everton, yang baru-baru ini tertinggal sembilan poin dari MU, berhasil melampaui mereka setelah disentuh oleh manajer baru, David Moyes.
Ruben Amorim, yang mengambil alih kendali tim pada bulan November, telah menyaksikan MU merasakan pahitnya delapan kekalahan di Premier League. Meskipun masih bertahan di Liga Europa dan Piala FA, penampilan buruk di kompetisi domestik semakin meruncingkan situasi mereka.
Dalam keadaan semakin suram, dugaan degradasi Manchester United bukanlah sekadar khayalan. Apakah Setan Merah mampu melawan arus dan bangkit, ataukah mereka akan terjerumus dalam mimpi buruk degradasi? Jawabannya hanya akan terungkap seiring berjalannya waktu.
