Apa Perbedaan UEFA Conference League dan UEFA Europa League? Cek di Sini

Perbedaan format, peserta, dan gengsi UEL vs UECL.

Apa Perbedaan UEFA Conference League dan UEFA Europa League? Cek di Sini
Apa Perbedaan UEFA Conference League dan UEFA Europa League? Cek di Sini

UEFA Conference League dan UEFA Europa League

Score.co.id – Sebagai penggemar sepak bola Eropa, Anda pasti sering mendengar tentang UEFA Europa League (UEL) dan UEFA Conference League (UECL). Namun, apakah Anda benar-benar memahami hierarki, format, dan implikasi dari kedua kompetisi ini? Dengan format revolusioner yang mulai berlaku pada musim 2024/25 dan terus berlanjut di 2025/26, peta persaingan klub-klub Eropa mengalami transformasi signifikan. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan mendasar antara kedua turnamen, dari tingkat prestise, proses kualifikasi, struktur liga fase, hingga dampaknya bagi klub dan sepak bola Eropa secara keseluruhan. Simak analisis lengkapnya untuk memahami mengapa kedua kompetisi ini diciptakan dan bagaimana mereka saling melengkapi dalam ekosistem sepak bola UEFA.

Tingkat Kompetisi dan Tujuan Pendirian: Sebuah Hierarki yang Jelas

Dalam piramida sepak bola klub Eropa, posisi kedua kompetisi ini tidaklah setara.

UEFA Europa League: Kompetisi Tingkat Kedua

UEFA Europa League secara resmi merupakan kompetisi tingkat kedua, berada tepat di bawah UEFA Champions League (UCL). Kompetisi yang telah berevolusi dari Piala UEFA sejak 1971 ini dirancang untuk menampung klub-klub kuat yang finis di papan atas liga domestiknya atau juara piala nasional, tetapi belum cukup untuk berlaga di UCL. Prestisenya sudah tidak diragukan lagi, dengan sejarah panjang yang diukir oleh raksasa-raksasa Eropa.

Perbedaan format, peserta, dan gengsi UEL vs UECL.
Perbedaan format, peserta, dan gengsi UEL vs UECL.

UEFA Conference League: Panggung untuk Underdog

Sebaliknya, UEFA Conference League hadir sebagai kompetisi tingkat ketiga yang lebih baru, diperkenalkan pertama kali pada musim 2021/2022. Tujuan utamanya adalah demokratisasi. UEFA ingin memberikan panggung yang lebih luas dan berimbang bagi klub-klub dari asosiasi negara dengan peringkat lebih rendah, yang sering kali kesulitan menembus dua kompetisi di atasnya. Pada musim 2025/26, nama resminya disederhanakan menjadi “UEFA Conference League” (menghilangkan kata ‘Europa’) untuk mempertegas identitasnya yang mandiri. Jadi, jika UEL adalah ajang bagi klub-klub papan atas dari liga menengah hingga top, UECL adalah rumah bagi para pendatang baru dan klub-klub dari negara yang jarang bersorak di panggung Eropa.

Baca Juga  Chelsea Main Buruk, tapi Masih Pantas Lolos Perempat Final

Proses Kualifikasi dan Partisipasi Tim: Jalan Menuju Panggung Eropa

Perbedaan mendasar lainnya terletak pada cara klub-klub memperoleh tiket untuk berlaga.

Jalur Kualifikasi UEFA Europa League

Jalur Kualifikasi UEFA Europa League terbilang lebih kompleks dan elit. Sebanyak 36 tim di liga fase berasal dari tiga sumber utama:

  1. Lolos langsung: Berdasarkan prestasi domestik, seperti peringkat 5-6 dari liga top atau juara piala.
  2. Babak kualifikasi: Beberapa tim harus melewati babak kualifikasi yang ketat, terdiri dari beberapa ronde.
  3. Dropout dari UCL: Tim-tim yang gagal di kualifikasi UEFA Champions League mendapat kesempatan kedua untuk tampil di Eropa melalui UEL, sehingga kualitas kompetisi tetap tinggi.

Jalur Kualifikasi UEFA Conference League

Sementara itu, Jalur Kualifikasi UEFA Conference League dirancang untuk lebih inklusif dan mandiri. Tidak ada tim yang lolos langsung ke liga fase; semua 36 peserta harus memulai perjalanan mereka dari babak kualifikasi. Yang lebih penting, UECL tidak menerima “dropout” atau tim yang terlempar dari UEL atau UCL. Sistem ini memastikan bahwa slot yang ada benar-benar diperuntukkan bagi klub-klub yang fokus pada kompetisi ini sejak awal, membuka peluang besar bagi perwakilan dari negara-negara seperti Armenia, Kazakhstan, atau Kosovo yang sebelumnya jarang bersinar.

Struktur Liga Fase: Revolusi Format dengan Skala Berbeda

Inilah jantung dari perubahan format baru di musim 2025/26. Kedua kompetisi meninggalkan sistem grup tradisional dan beralih ke format liga fase tunggal yang menampung 36 tim. Namun, detail pelaksanaannya sangat berbeda.

UEFA Europa League

Di UEFA Europa League, setiap tim akan memainkan 8 laga di liga fase. Mereka akan diundi melawan delapan lawan berbeda (dua tim dari setiap empat pot seeding), dengan komposisi empat laga kandang dan empat laga tandang. Ini menghasilkan total 144 pertandingan yang tersebar di delapan matchday, menjadikannya ajang yang sangat padat dan menuntut.

UEFA Conference League

Sebaliknya, di UEFA Conference League, beban pertandingan lebih ringan. Setiap tim hanya bermain 6 kali (tiga kandang dan tiga tandang) melawan enam lawan dari enam pot yang berbeda. Total pertandingan di liga fase hanya 108, yang diselenggarakan dalam enam matchday. Perbedaan jumlah pertandingan ini secara langsung mencerminkan perbedaan sumber daya, kedalaman skuad, dan kalender yang lebih padat bagi klub-klub peserta UEL.

Baca Juga  Chelsea Juara, Dominasi Inggris di UEFA Conference League Makin Kuat
Aspek UEFA Europa League (UEL) UEFA Conference League (UECL)
Jumlah Tim 36 36
Pertandingan per Tim 8 (4 kandang, 4 tandang) 6 (3 kandang, 3 tandang)
Total Pertandingan 144 108
Jumlah Pot Seeding 4 6
Jadwal Matchday 24 Sep 2025 – 29 Jan 2026 (8 matchday) 2 Okt 2025 – 18 Des 2025 (6 matchday)

Tahap Knockout dan Sistem Penerusan

Setelah liga fase berakhir, sistem penentuan juara di kedua kompetisi memiliki kemiripan, tetapi dengan nuansa yang krusial. Keduanya menerapkan aturan yang sama: 8 tim terbaik langsung melaju ke babak 16 besar. Tim peringkat 9 hingga 24 akan bertarung dalam babak playoff knockout (dua leg) untuk memperebutkan 8 slot tersisa di babak 16 besar. Sementara itu, tim peringkat 25 hingga 36 tereliminasi.

Perbedaan di Babak Playoff

  • UEL: Tim peringkat 9-16 akan dihadapkan dengan tim peringkat 17-24, dengan semua tim berasal dari UEL itu sendiri. Namun, ada dinamika tambahan dari UEFA Champions League.
  • UECL: Babak playoff murni merupakan urusan internal antar tim yang berasal dari liga fase UECL, tanpa campur tangan dari kompetisi lain. Ini menjaga fokus kompetisi pada perkembangan klub-klub yang konsisten di jalurnya sendiri.

Hadiah, Trofi, dan Implikasi Prestise

Perbedaan paling nyata yang dirasakan klub adalah imbalan dari kemenangan. Inilah yang benar-benar menegaskan hierarki.

UEFA Europa League

Pemenang UEFA Europa League tidak hanya mendapatkan trofi berat nan megah, tetapi juga mendapatkan tiket langsung ke babak liga fase UEFA Champions League musim berikutnya. Hadiah ini adalah mimpi bagi banyak klub, karena berarti pendapatan finansial yang jauh lebih besar dan kesempatan bertanding melawan elit Eropa. Selain itu, sang juara berhak tampil di UEFA Super Cup, melawan juara UEFA Champions League.

UEFA Conference League

Di sisi lain, pemenang UEFA Conference League juga mendapatkan hadiah yang berharga, meskipun setingkat di bawahnya. Mereka otomatis lolos ke babak liga fase UEFA Europa League musim berikutnya. Trofi UECL, dengan desain yang modern dan elegan, melambangkan pencapaian tertinggi bagi klub-klub yang mungkin baru pertama kali merasakan gelar Eropa. Ini adalah sebuah batu loncatan yang sempurna untuk membangun reputasi dan pengalaman di kancah yang lebih tinggi.

Baca Juga  Top Skor 5 Liga Top Eropa Sepanjang Masa: Legenda Sepak Bola
Tahap UEFA Europa League (UEL) UEFA Conference League (UECL)
Playoff Knockout 19 & 26 Feb 2026 19 & 26 Feb 2026
Babak 16 Besar 12 & 19 Mar 2026 12 & 19 Mar 2026
Perempat Final 9 & 16 Apr 2026 9 & 16 Apr 2026
Semi Final 30 Apr & 7 Mei 2026 30 Apr & 7 Mei 2026
Final 20 Mei 2026 (Istanbul) 27 Mei 2026 (Leipzig)

Dampak terhadap Sepak Bola Eropa dan Proyeksi Masa Depan

Keberadaan dua kompetisi ini telah mendemokratisasi sepak bola Eropa. UECL secara khusus berhasil memberikan suntikan semangat dan pendapatan finansial yang vital bagi klub-klub kecil, yang memungkinkan mereka berinvestasi dalam pembinaan pemain muda dan infrastruktur. Kita telah menyaksikan klub-klub seperti West Ham United dan AS Roma (di masa awal) memenangkannya, tetapi juga kisah inspiratif dari klub seperti FC Basel atau FC Viktoria Plzeň yang menjadi lebih kompetitif.

Tantangan dan Kritik

Namun, format baru ini tidak lepas dari kritik. Banyak manajer dan pemain yang mengeluhkan beban jadwal yang semakin padat, terutama di UEL dengan delapan pertandingan liga fase. Kekhawatiran atas cedera dan kelelahan pemain menjadi isu serius. Di sisi lain, beberapa puritan berpendapat bahwa terlalu banyak kompetisi dapat mengikis “keistimewaan” tampil di Eropa. Meskipun demikian, data dari UEFA menunjukkan peningkatan minat penonton dan pendapatan sponsor untuk UECL, membuktikan bahwa ada pasar untuk kompetisi ini.

Masa Depan

Secara keseluruhan, UEFA Europa League dan UEFA Conference League adalah dua sisi dari koin yang sama. UEL tetap menjadi tujuan bergengsi dengan sejarah gemilang, sementara UECL adalah ceruk inovasi yang menyegarkan. Keduanya, dengan format barunya, telah menciptakan lebih banyak drama, lebih banyak pertandingan bermakna, dan yang terpenting, lebih banyak harapan bagi klub dan fans di seluruh penjuru Eropa.

Kesimpulan: Dua Pilar yang Menopang Mimpi Eropa

Jadi, perbedaan antara UEFA Europa League dan UEFA Conference League bukan sekadar soal nama. Ini adalah perbedaan mendasar dalam tingkat prestise, filosofi kualifikasi, intensitas kompetisi, dan hadiah yang dijanjikan. UEL adalah bukti konsistensi dan kekuatan klub papan atas, sementara UECL adalah panggung bagi underdog dan pembangun legenda baru. Seiring kita menyambut musim 2025/26, kedua kompetisi ini akan terus memainkan peran krusial dalam memperkaya lanskap sepak bola Eropa, memastikan bahwa setiap minggu ada cerita baru yang tercipta, dari Istanbul hingga Leipzig.

Jangan lewatkan update berita sepakbola terkini dan analisis mendalam lainnya hanya di Score.co.id!