Penghargaan yang Dimenangkan Jose Mourinho
score.co.id – Dunia sepakbola memang penuh dengan cerita seru, tapi cuma segelintir pelatih yang bisa bikin semua orang takjub seperti Jose Mourinho. Pria dari Portugal ini sudah mencatatkan namanya dengan tinta emas di sejarah olahraga ini. Sampai April 2025, Mourinho sudah mengoleksi 27 trofi klub plus banyak penghargaan pribadi yang bikin dia jadi salah satu manajer paling ditakuti sekaligus dikagumi. Apa sih yang bikin dia selalu sukses? Gimana caranya dia tetap bersinar meski sering diterpa tekanan dan drama? Yuk, kita telusuri perjalanan hebat Mourinho, mulai dari trofi pertamanya bareng Porto sampai petualangan terbarunya di Fenerbahce.
Awal Mula Kesuksesan: Trofi dan Penghargaan di Panggung Eropa
Jose Mourinho bukan sosok asing buat pecinta sepakbola. Lahir di Setubal, Portugal, pada 26 Januari 1963, dia memulai karier kepelatihan dengan langkah kecil tapi penuh mimpi besar. Semuanya berubah drastis waktu dia ambil alih FC Porto di awal 2000-an. Di klub ini, Mourinho nunjukin kalau dia bukan cuma jago ngomong, tapi juga bisa bikin gebrakan besar di Eropa.

Musim 2003-2004 jadi momen yang tak terlupakan. Dia berhasil bawa Porto juara Liga Champions UEFA, sesuatu yang bikin orang-orang geleng-geleng kepala karena Porto waktu itu dianggap tim kerdil. Kerennya, ini bukan cuma soal keberuntungan, tapi kerja keras dan strategi cerdas yang dia terapin ke timnya. Selain itu, dia juga sapu bersih gelar Primeira Liga dua tahun beruntun (2002-2003 dan 2003-2004), Taça de Portugal, sama Piala UEFA di 2002-2003. Semua prestasi ini jadi batu loncatan buat nama besarnya.
Trofi emang bikin orang takjub, tapi penghargaan pribadi juga mulai berdatangan. Dia dapat gelar Coach of the Year dari Primeira Liga di tahun 2003 dan 2004. Dari situ, dunia mulai ngeh kalau Mourinho ini bukan pelatih biasa. Pantas aja dia akhirnya dapat julukan “The Special One”.
Analisis: Mengapa Mourinho Selalu Menang?
Taktik Jitu dan Filosofi Unik
Mourinho punya cara main sendiri yang susah dilupain. Dia jago banget nyusun strategi yang sederhana tapi mematikan. Contohnya, waktu bawa Inter Milan juara Liga Champions 2010, dia pake pertahanan super ketat buat nahan serangan ganas Barcelona di semifinal. Banyak yang bilang itu kemenangan taktis, bukan cuma soal bintang di lapangan.
Dia pernah bilang, “Saya nggak peduli main cantik, yang penting menang.” Banyak yang nyinyir sama gaya ini, tapi trofi yang dia raih bareng Chelsea—tiga gelar Premier League (2004-2005, 2005-2006, 2014-2015)—bikin semua kritik itu lenyap. Dia buktikan kalau cara praktisnya bisa nyanyi di liga seketat Premier League.
Kepemimpinan Karismatik
Bukan cuma soal taktik, kepribadian Mourinho juga bikin dia beda. Dia punya cara buat nyemangatin pemainnya sampai ke ubun-ubun, bahkan pas situasi lagi panas. “Saya nggak suka kalah, saya lahir buat menang,” katanya suatu kali di depan wartawan. Gaya ini bikin dia dapat FIFA World Coach of the Year di 2010, setelah musim luar biasa bareng Inter Milan.
Tapi, sifatnya yang blak-blakan juga sering bikin heboh. Mulai dari sindir wasit sampe berantem sama bos klub, semua pernah dia laluin. Meski gitu, trofi di raknya tetep nambah terus, dan itu yang bikin dia spesial.
Dampak atau Proyeksi: Warisan Mourinho di 2025 dan Masa Depan
Pengaruh pada Sepakbola Modern
Sampai April 2025, Mourinho udah ninggalin jejak yang susah dilupain di sepakbola. Total 27 trofi klub dari Portugal, Inggris, Italia, sampe Spanyol nunjukin dia jago main di mana aja. Trofi terakhirnya, UEFA Europa Conference League bareng AS Roma di 2021-2022, bikin dia jadi pelatih pertama yang sapu bersih tiga kompetisi klub top Eropa.
Sekarang, dia lagi ngurus Fenerbahce di Liga Super Turki sejak Juli 2024. Belum ada trofi baru sampai April 2025, tapi langkahnya ke Turki ini nunjukin dia masih haus tantangan. Kalau dia bisa bawa Fenerbahce juara, ini bakal jadi bukti lagi kalau dia nggak pernah kehabisan ide.
Proyeksi ke Depan
Apa kira-kira yang bakal terjadi sama Mourinho ke depannya? Liga Turki sama kompetisi Eropa masih jalan, jadi peluang buat nambah trofi masih gede. Orang-orang yakin, dengan pengalamannya yang segudang, dia bisa bawa pulang gelar domestik atau bahkan trofi Eropa lagi. Tapi, dia juga bakal ketemu tantangan berat dari pelatih muda yang punya gaya lebih kekinian.
Ini daftar trofi klub utama yang udah diraih Mourinho sampe sekarang:
Klub | Kompetisi | Musim |
---|---|---|
FC Porto | Liga Champions UEFA | 2003-2004 |
Chelsea | Premier League | 2004-2005, 2005-2006 |
Inter Milan | Liga Champions UEFA | 2009-2010 |
Real Madrid | La Liga | 2011-2012 |
Manchester United | Piala Europa UEFA | 2016-2017 |
AS Roma | UEFA Europa Conference League | 2021-2022 |
Kutipan Inspiratif dari Mourinho
“Saya bukan pelatih paling hebat di dunia, tapi saya juga bukan yang jelek. Saya ya Jose Mourinho aja,” katanya dalam salah satu wawancara yang bikin orang inget. Kata-kata ini nunjukin dia percaya diri banget. Pemain kayak Frank Lampard yang pernah dilatihnya juga bilang, “Dia minta segalanya dari kami, makanya kami bisa juara,” kenang Lampard soal masa jayanya di Chelsea.
Penutup: Legenda yang Terus Berjalan
Kisah sukses Jose Mourinho itu soal kerja keras, otak cerdas, dan semangat yang nggak pernah padam. Dengan 27 trofi klub sama penghargaan kayak FIFA World Coach of the Year dan Portuguese Coach of the Century, dia emang pantas dipanggil “The Special One”. Di usia 62 tahun di 2025, dia masih jadi sorotan, bawa Fenerbahce ke arah baru. Apa dia bakal nambah trofi lagi dalam waktu dekat? Kita tunggu aja, tapi yang jelas, sepakbola bakal sepi banget tanpa dia.
Mau tahu lebih banyak soal perjalanan pelatih legenda ini atau kabar terbaru dari dunia sepakbola?
Cek terus Score.co.id buat info yang selalu fresh dan bisa dipercaya!