Keputusan Penghapusan Aturan Growth Decree Bikin Klub Serie A Jadi Kurang Kompetitif

Keputusan Penghapusan Aturan Growth Decree Bikin Klub Serie A Jadi Kurang Kompetitif

SCORE.CO.ID – Para pengurus Lega Serie A mengaku terkejut dan cemas terkait keputusan Pemerintah Italia untuk menghapus aturan Growth Decree. Mereka berharap keputusan itu akan direvisi lagi nantinya.

Sebagaimana diketahui, aturan Growth Decree adalah aturan soal insentif keuangan yang memungkinkan klub menghemat 50 persen pajak untuk gaji pemain asing. Sehingga, memudahkan persaingan dengan jenis gaji yang ditawarkan klub-klub yang ada di Inggris dan Spanyol.

Tadinya, para pengurus berharap aturan Growth Decree akan diperpanjang hingga akhir Februari, sehingga masih ada waktu sepanjang dibukanya jendela transfer Januari. Akan tetapi, laporan dari agensi berita ANSA tadi malam (28/12/23) menyebutkan bahwa Pemerintah Italia memutuskan untuk membiarkannya berakhir pada 31 Desember 2023.

Hal ini membuat para pengurus Lega Serie A merilis pernyataan mengenai situasi yang berkembang. Mereka tidak menyembunyikan perasaannya yang terkejut dan cemas.

“Lega Serie A mencatat dengan terkejut dan cemas rumor media seputar keputusan yang tampaknya diambil oleh kabinet menteri untuk tidak menyetujui perpanjangan rezim fiskal, khusus untuk para olahragawan/wati yang pindah ke Italia,” tulis laman Football-Italia.net (28/12/23), “Keputusan seperti itu, jika dikonfirmasi, akan memiliki satu hasil yang bertentangan dengan apa yang telah dicari.”

Lebih lanjut, laman tersebut mengungkapkan bahwa keputusan pemerintah untuk tidak memperpanjang aturan Growth Decre akan membuat klub menjadi kurang kompetitif. Imbasnya, uang yang mengalir ke kas negara akan berkurang drastis karena kurangnya pendapatan dan lebih sedikitnya sumber daya yang diinvestasikan di akademi sepak bola muda. 

“Tidak diperpanjang, sebagaimana yang telah kita jelaskan dengan jelas dan rinci dalam catatan yang dikirimkan kepada pemerintah dalam beberapa hari terakhir, akan membuat klub kurang kompetitif. Dengan demikian, hal ini akan mengurangi pendapatan dengan sumber daya yang lebih sedikit untuk diinvestasikan dalam akademi muda, yang ujung-ujungnya uang yang masuk ke kas negara akan berkurang.”

Baca Juga  Insiden Nyanyian Rasis Hentikan Sementara Pertandingan Udinese vs AC Milan

Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa keputusan untuk tidak memperpanjang aturan Growth Decree dipengaruhi oleh keputusan klise yang keliru. Dimana, keputusan itu tidak memperhitungkan peran yang diwakili industri sepak bola Italia, baik peran ekonomi, sosial, dan budaya.

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw== SCORE.CO.ID

“Melihat proposal perpanjangan sudah mendapat persetujuan sebelum disampaikan ke pertemuan menteri, kenyataan bahwa akhirnya dikesampingkan membuat kita berasumsi bahwa sekali lagi pandangan yang terdistorsi terhadap sepak bola dipengaruhi oleh klise yang keliru. Ini adalah pandangan yang, sayangnya, tidak memperhitungkan peran ekonomi yang luar biasa, serta peran sosial dan budaya, yang diwakili oleh industri kami di Italia.”

Disisi lain, klub-klub yang ada di Liga Italia Serie A sudah memberi peringatan bahwa penghapusan aturan Growth Decree akan berdampak buruk pada keuangan mereka. Pendapat dari Asosiasi Pemain menyebutkan keberadaan aturan ini secara langsung mendukung peningkatan jumlah pemain asing ke Liga Italia Serie A. Kini, setelah aturan dibiarkan berakhir (terhapus otomatis) pada akhir Desember 2023 akan berimbas pada kerugian di pihak akademi muda dan bakat lokal.