SCORE.CO.ID – Pemanggilan 28 pemain Timnas Indonesia untuk putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kembali memunculkan perdebatan. Kali ini, kritik datang dari pengamat Malaysia, Raja Isa Raja Akram Shah, Selasa ( 30/9/2025).
Raja Isa mempertanyakan absennya Marselino Ferdinan dari skuad Garuda. Ia juga heran dengan masuknya dua pemain senior, Marc Klok dan Stefano Lilipaly, yang tetap mendapat tempat di tim racikan Patrick Kluivert.
“Pelatih berhak memanggil siapapun sesuai kebutuhan taktikal. Saya dan mungkin pengamat sepak bola di Indonesia pasti terkejut dengan status Marselino Ferdinan kali ini. Jika barometernya menit bermain, dulu Marselino Ferdinan juga jarang tampil di klub Liga Belgia, KMSK Deinze, dan Oxford United (Inggris),” kata Raja Isa.
“Tapi, ketika dipanggil Timnas Indonesia, dia tampil all out dan jadi pembeda di permainan. Dia punya insting mencetak gol bagus. Tak hanya saat melawan tim-tim-tim Timur Tengah, tapi juga di beberapa pertandingan lainnya,” ujar Raja Isa.
“Bagi saya, Marc Klok dan Lilipaly sudah lewat usianya untuk bermain laga Internasional level Asia. Kalau kawasan ASEAN, keduanya masih layak. Tetapi, untuk menghadapi Saudi Arabia dan Irak, saya nilai agak berat,” kata Raja Isa.
“Orang lain pasti tidak setuju dengan pandangan saya ini. Saya tak ragu dengan pengalaman pemain lini tengah Timnas Indonesia. Tapi, endurance mereka yang agak mengkhawatirkan saat bermain cepat melawan gelandang muda Arab Saudi dan Irak,” ucapnya.
“Intensitas pertandingan pasti sangat tinggi. Saya ragu Marc Klok dan Lilipaly kuat main 90 menit. Seharusnya Patrick Kluivert mencari gelandang atau penyerang lain yang punya kualitas sama dengan Marc Klok dan Lilipaly. Meski kalah pengalaman, fisik mereka lebih kuat bermain penuh,” ulas mantan pelatih PSM Makassar dan Persipura Jayapura itu.
Masalahnya Patrick seperti salah besar memasukkan Klok dan menyingkirkan Marselino di bangku cadangan. Dia menilai bahwa Klok hanya cocok main di Piala AFF saja.
“Sebaiknya pikirkan ulang, saya rasa dia lebih cocok main untuk kelas ASEAN saja, bukan disini”, terangnya menambahkan.












