Score – Pengamat kebijakan publik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Kumorotomo menilai Ganjar Pranowo sebagai sosok pemimpin inovatif yang mampu menyerap aspirasi dan menyelesaikan problematika yang dihadapi masyarakat.
Kumoro mengatakan salah satu hasil kerja dan konsistensi Ganjar yang bisa langsung dirasakan masyarakat adalah aplikasi LaporGub! untuk menampung dan menindaklanjuti aspirasi, keluhan, dan laporan warga secara cepat.
“Yang dimaksud ditindaklanjuti sebagian besar bukan sekadar ditanggapi atau dijawab dengan waktu respons yang cepat. Namun, yang lebih diperlukan ialah upaya untuk menangani masalah yang diadukan, dilacak kebenarannya, ditanggapi secara serius, dan ditindaklanjuti melalui OPD yang relevan,” kata Kumoro dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Kumoro mengatakan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membuat masyarakat bisa dengan mudah berkomunikasi pemerintah. Namun, hal itu tidak menjamin akan memperbaiki kualitas layanan pemerintah.
“Kuncinya adalah ditindaklanjuti dengan langkah perbaikan yang nyata,” ujar Kumoro.
Kumoro mengungkapkan Ganjar banyak melahirkan terobosan untuk memecahkan masalah di masyarakat Jawa Tengah, salah satunya aplikasi laporan pengaduan online LaporGub!. Inovasi tersebut nyatanya sangat efektif dan mendapat banyak apresiasi publik.
Penggunaan LaporGub! sudah dimulai sejak periode pertama Ganjar memimpin Jawa Tengah pada 2013. Platform pengaduan ini awalnya berbasis “website”, kemudian berkembang hingga bisa diakses melalui WhatsApp, SMS, Hotline, Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube.
Sejak 2014 hingga Juli 2023, LaporGub! sudah menerima sebanyak 126.289 aduan. Selanjutnya, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait merespons dengan cepat laporan-laporan yang masuk untuk menelusuri kebenarannya.
Masyarakat yang melapor bisa melacak hingga sejauh mana laporannya telah ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait, kata dia.
Tidak hanya soal menerima laporan, ujar dia, aplikasi tersebut ternyata digunakan Pemprov Jateng untuk mengevaluasi kinerja masing-masing dinas.