Pencetak gol terbanyak Timnas Indonesia 2025
score.co.id – Menyaksikan bola bersarang di gawang lawan selalu jadi momen magis bagi para pecinta sepakbola. Tapi di balik euforia itu, tersimpan cerita tentang siapa yang menjadi ujung tombak andalan sebuah timnas. Di tahun 2025, Indonesia menghadirkan dua narasi berbeda: ketergantungan Timnas Senior pada pemain naturalisasi di pentas Piala Dunia, dan kebangkitan penyerang muda murni lokal di ajang Piala Asia U-17. Siapa saja nama-nama yang jadi mesin gol Garuda? Simak analisis eksklusif berikut.
Produktivitas Gol Timnas Senior: Ketergantungan pada Naturalisasi
Dalam perjalanan Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga hingga pertengahan Juni 2025, Timnas Indonesia mencetak total 9 gol. Yang mencolok adalah dominasi pemain naturalisasi sebagai penyumbang utama. Ole Romeny, striker berdarah Belanda-Indonesia, memimpin daftar dengan torehan 3 gol. Dua di antaranya ia cetak saat melawan China dan Bahrain, plus satu gol kontroversial ke gawang Australia yang sempat diprotes VAR.

Tak kalah penting, Marselino Ferdinan menjadi pengecualian menarik. Meski masih berstatus pemain lokal, gelandang serang ini menyumbang 2 gol ke gawang Arab Saudi-membuktikan talenta muda dalam negeri bisa bersaing di level elit. Sementara itu, pemain seperti Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, Sandy Walsh, dan Justin Hubner masing-masing mencetak 1 gol.
Daftar Lengkap Pencetak Gol Senior (Per Juni 2025)
| Nama Pemain | Jumlah Gol | Pertandingan (Lawan) |
|---|---|---|
| Ole Romeny | 3 | China, Bahrain, Australia |
| Marselino Ferdinan | 2 | Arab Saudi (dua gol) |
| Thom Haye | 1 | China |
| Ragnar Oratmangoen | 1 | Bahrain |
| Rafael Struick | 1 | Bahrain |
| Sandy Walsh | 1 | Arab Saudi |
| Justin Hubner | 1 | Arab Saudi |
Analisis: Dua Sisi Koin Naturalisasi
Fakta di atas mengungkap dilema strategis. Di satu sisi, kehadiran Romeny cs. membawa dampak instan: 78% gol timnas senior dicetak pemain naturalisasi. Tanpa mereka, Indonesia mungkin kesulitan bersaing di Grup A yang dihuni raksasa seperti Australia. Namun di sisi lain, ketergantungan ini menyoroti kekritisan pembinaan striker lokal.
Shin Tae-yong, pelatih Timnas Senior, pernah berujung: “Kami butuh solusi sekarang. Naturalisasi membantu, tapi regenerasi penyerang muda adalah pekerjaan rumah utama.” Pernyataan ini relevan melihat minimnya nama seperti Dimas Drajad atau Ezra Walian di daftar pencetak gol. Padahal, mereka sempat dianggap penerus legenda seperti Bambang Pamungkas.
Proyeksi Masa Depan: Akankah Pemain Lokal Bangkit?
Tantangan terbesar adalah transisi jangka panjang. Jika PSSI hanya fokus pada hasil kilat lewat naturalisasi, risiko kehilangan identitas dan kesenjangan kualitas akan mengintai. Solusinya? Integrasi bertahap. Marselino Ferdinan adalah contoh sukses-ia tak hanya mencetak gol, tapi juga jadi pengumpul assist andal.
Namun, satu Marselino belum cukup. Perlu ada program khusus pelatihan finisher di akademi sepakbola, plus memberi kesempatan lebih banyak ke striker lokal di liga domestik. Tanpa itu, Indonesia bisa terjebak dalam siklus ketergantungan tanpa ujung.
Kebangkitan Generasi Emas U-17: Harapan dari Dalam Negeri
Sementara tim senior bergulat dengan ketergantungan, Timnas U-17 justru memukau di Piala Asia U-17 2025. Hingga babak perempat final April lalu, mereka mencetak 7 gol di fase grup-dengan Evandra Florasta sebagai bintang utamanya. Pemain asal Bali ini mencetak hattrick, membuatnya masuk daftar top skor sementara sejajar dengan Minato Yoshida (Jepang).
Dua nama lain yang bersinar adalah Fadly Alberto dan Zahaby Gholy. Masing-masing menyumbang 2 gol, termasuk saat Indonesia menghajar Yaman dan Afghanistan. Yang menarik, ketiganya adalah produk lokal murni-hasil pembinaan sistem PSSI yang mulai menuai hasil.
Rekap Pencetak Gol Timnas U-17 (Per April 2025)
| Nama Pemain | Jumlah Gol | Pertandingan (Lawan) |
|---|---|---|
| Evandra Florasta | 3 | Grup A (detail lawan beragam) |
| Fadly Alberto | 2 | Yaman U-17, Afghanistan U-17 |
| Zahaby Gholy | 2 | Yaman U-17, Afghanistan U-17 |
Mengapa Prestasi U-17 Penting untuk Masa Depan?
Kesuksesan Evandra dkk. bukan sekadar angka. Ini bukti bahwa Indonesia punya bibit penyerang berkualitas jika pembinaan dilakukan serius. Pelatih Timnas U-17, Bima Sakti, menegaskan: *”Mereka bukan hanya jago mencetak gol, tapi memahami pola serang modern. Ini fondasi untuk tim senior 5-10 tahun mendatang.”*
Yang patut diapresiasi adalah gaya permainan ofensif tanpa beban. Berbeda dengan tim senior yang kerap bermain reaktif, U-17 justru agresif pressing dan kreatif di final third. Filosofi ini selaras dengan tren sepakbola global.
Tantangan Transisi: Dari Junior ke Senior
Sejarah menunjukkan banyak talenta muda Indonesia “hilang” setelah dewasa. Penyebabnya beragam: cedera, kurangnya jam terbang di liga top, hingga manajemen karier yang buruk. Untuk menghindari hal itu, PSSI perlu:
- Roadmap Individual: Setiap pemain U-17 punya program pengembangan spesifik, termasuk pelatihan di Eropa jika memungkinkan.
- Kolaborasi dengan Klub: Memastikan mereka mendapat menit bermain memadai di BRI Liga 1, bukan hanya duduk di bangku cadangan.
- Pelatihan Mental: Membekali mereka menghadapi tekanan level senior.
Jika langkah ini konsisten dijalankan, nama-nama seperti Evandra Florasta bisa menjadi jawaban atas ketergantungan naturalisasi di masa depan.
Penutup: Antara Realitas dan Harapan
Tahun 2025 menjadi cermin dualitas sepakbola Indonesia. Di level senior, gol-gol vital masih didominasi pemain naturalisasi-sebuah solusi pragmatis di tengah minimnya striker lokal siap pakai. Namun di kancah U-17, muncul generasi penyerang murni Indonesia yang menjanjikan.
Kunci keberhasilan ada pada kesinambungan sistem. Naturalisasi boleh jadi batu loncatan, tapi regenerasi pemain lokal harus jadi prioritas utama. Seperti kata pepatah: “Gol adalah seni yang ditulis oleh kaki, tapi dimulai dari pembinaan yang visioner.”
Jangan lewatkan perkembangan terbaru seputar Timnas Indonesia hanya di score.co.id-sumber berita sepakbola terkini dan terpercaya! Follow kami untuk update eksklusif langsung ke gawang Anda.












