SCORE.CO.ID – Laga Copa Del Rey antara Guadalajara vs Barcelona menjadi momen yang sangat emosional bagi bek muda berbakat asal Spanyol, Pau Cubarsi. Pada penampilan ke 100 Pau Cubarsi ini, laga berakhir dengan kemenangan tim tamu tersebut.
Penampilan ke 100 Pau Cubarsi
Pemain berusia delapan belas tahun ini secara resmi merayakan pencapaian prestasi dalam karir profesionalnya. Momen bersejarah tersebut ditandai dengan penampilan ke 100 Pau Cubarsi bersama skuad utama Blaugrana yang telah membesarkan namanya sejak dini.
Meskipun pada laga tersebut Cubarsi tidak diturunkan sebagai pemain inti, kehadirannya di babak kedua memberikan dampak yang sangat signifikan bagi lini belakang tim. Ia masuk menggantikan Marc Bernal dan menunjukkan ketenangan luar biasa selama empat puluh lima menit berada di lapangan hijau.
Berkat koordinasi pertahanan yang solid, Barcelona berhasil menjaga keperawanan gawang mereka dan menutup pertandingan dengan skor meyakinkan dua gol tanpa balas untuk mengamankan tiket ke babak selanjutnya.
Perjalanan karier sang bek muda ini memang tergolong sangat unik dan melesat dengan begitu cepat jika dibandingkan dengan pemain seusianya. Ia pertama kali mulai dilibatkan dalam skuad utama oleh Xavi Hernandez pada sesi pramusim tahun 2023 yang lalu.
Namun, debut kompetitifnya baru benar-benar terjadi pada bulan Januari 2024 saat melawan Unionistas de Salamanca di ajang yang sama.
Momentum emas didapatkan ketika badai cedera menghantam lini pertahanan tim, yang memberikan jalan bagi dirinya untuk tampil secara reguler sebagai pemain utama.
Status Pemain Termuda Kedua dalam Sejarah Klub
Mencatatkan seratus pertandingan bersama klub sebesar Barcelona merupakan sebuah pencapaian yang sangat langka dan sulit dilakukan oleh banyak pemain profesional.
Meskipun torehan ini sangat mengesankan, Cubarsi menempati posisi kedua sebagai pemain termuda yang berhasil mencapai angka tersebut. Ia masih berada di bawah rekor rekan setimnya, Lamine Yamal, yang hingga saat ini masih memegang rekor sebagai pemain paling muda sepanjang sejarah klub yang mencapai jumlah laga yang sama.
Yamal sendiri mencapai rekor prestisius tersebut saat masih berusia tujuh belas tahun. Kedua pemain muda ini mampu bersaing di level tertinggi, membuktikan keberhasilan akademi La Masia dalam melahirkan talenta kelas dunia berkelanjutan. Bagi Cubarsi, pencapaian ini hanyalah awal dari perjalanan panjang untuk menjadi legenda pertahanan tim di masa depan.
Dengan dedikasi dan konsistensi yang ditunjukkan selama ini, banyak pihak meyakini bahwa pencapaian Pau Cubarsi ini tidak akan berhenti. Bahkan akan segera disusul oleh ratusan pertandingan lainnya yang penuh dengan torehan trofi.












