Score – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten, menginstruksikan Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun masyarakat di wilayah itu untuk menanam cabai di pekarangan guna memenuhi konsumsi di tengah kenaikan harga cabai.
“Ya, nanti kami sosialisasikan ke seluruh ASN untuk melakukan gerakan tanam pangan, termasuk penanaman cabai itu,” kata Pejabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono di Tangerang, Rabu.
Gerakan tanam pangan cabai, kata dia, dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah daerah (pemda) dalam menjaga ketahanan pangan serta mengendalikan inflasi yang meningkat seiring kenaikan harga.
“Dan kami juga besok akan menggelar gerakan tanaman pangan cepat panen, termasuk cabai sebagai pengendalian inflasi,” katanya.
Menurut dia, apabila masyarakat saat ini bisa membiasakan menanam cabai di pekarangan rumah, maka dipastikan pemenuhan kebutuhan pangan di daerah Kabupaten Tangerang akan semakin terkendali, mengingat komoditas pangan, seperti cabai, berangsur langka dan mahal akibat cuaca buruk.
Oleh sebab itu pihaknya mengajak kepada seluruh ASN hingga tingkat desa menjadi contoh dalam mengintensifkan gerakan tanam cabai tersebut.
Pemkab Tangerang juga telah mengkondisikan Pusat Kawasan Agropolitan (Puskargo) untuk memenuhi kebutuhan pangan sementara dari masyarakat.
“Kami sekarang punya Puskargoyang telah memenuhi kebutuhan di pasar, walau pun ini tidak bisa juga dapat memenuhi seluruhnya. Tetapi setidaknya ini bisa menekan agar tidak ada kenaikan harga (cabai),” katanya.
Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten TangerangArief menyebutkan kenaikan harga bahan pokok cabai yang terjadi di pasaran dipengaruhi oleh faktor cuaca buruk, hingga stok dan hasil panen petani berkurang.
Berdasarkan hasil pantauan operasi pasar pada pekan ini di wilayah Kabupaten Tangerang, harga cabai mengalami penurunan sebesar 2,09 persen dari harga rata rata Rp86.667menjadi Rp85.833 per kilogram, sementara harga acuan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Rp40.000/kg.
“Tentunya kami akan berupaya menekan kenaikan harga bahan pokok yang terjadi saat ini dengan melakukan koordinasi. Tetapi kami dalam hal ini tidak bisa intervensi harga, kecuali beras,” ujarnya.