Pemilik klub terkaya di indonesia
score.co.id – Memasuki pertengahan 2025, peta finansial sepak bola Indonesia memunculkan teka-teki menarik. Siapa sejatinya pemilik klub terkaya? Jawabannya tak lagi sederhana. Gelombang baru menunjukkan para konglomerat beraset raksasa justru menanamkan modal besar-besaran ke klub Eropa, meninggalkan fenomena unik: pemilik klub asal Indonesia terkaya belum tentu mengendalikan tim di Liga 1. Sementara klub domestik seperti Persib Bandung atau Bali United bernilai puluhan miliar rupiah berdasarkan skuad, angka itu tampak kecil dibandingkan kekayaan para taipan yang membeli klub di Serie A atau Championship Inggris. Artikel ini mengupas tuntas siapa figur di balik kekuatan finansial itu dan dampak strategisnya bagi sepak bola nasional.
Taipan Penguasa Liga Eropa: Hartono Bersaudara dan Imperium Como 1907
Tanpa keraguan, gelar pemilik klub terkaya asal Indonesia melekat pada Robert Budi Hartono dan Michael Hartono. Data terkini Forbes (Januari 2025) menegaskan posisi puncak keduanya sebagai orang terkaya Indonesia. Robert Budi Hartono mengantongi kekayaan bersih US$ 24,4 miliar (sekitar Rp 395,31 triliun), sementara Michael Hartono mencapai US$ 23,4 miliar (Rp 379,11 triliun). Kekuatan finansial yang bersumber dari raksasa Djarum dan saham dominan di Bank BCA ini dimanifestasikan dalam kepemilikan klub Italia, Como 1907.

Melalui SENT Entertainment LTD (afiliasi Djarum Group), Hartono Bersaudara mengambil alih Como tahun 2019 saat klub itu terpuruk secara finansial dan berlaga di divisi rendah Italia. Nilai akuisisi yang disebut “tidak sampai Rp 5 miliar” itu kini terbukti sebagai investasi jenius. Di bawah kepemimpinan mereka, Como mengalami transformasi dramatis, meraih promosi bersejarah ke Serie A musim 2023/2024. Kesuksesan ini, ditambah dengan kekayaan personal yang fantastis, menjadikan Hartono Bersaudara bukan saja pemilik klub terkaya asal Indonesia, tapi juga pemilik klub terkaya se-Italia. Laporan media finansial Italia, Calcio e Finanza, menempatkan kekayaan gabungan mereka jauh melampaui pemilik klub Serie A lain seperti Rocco Commisso (Fiorentina) atau keluarga Friedkin (AS Roma).
Perbandingan Kekayaan Pemilik Klub Asal Indonesia (2025)
| Pemilik | Klub | Kekayaan Bersih (Estimasi 2025) | Sumber Kekayaan Utama |
|---|---|---|---|
| Robert Budi & Michael Hartono | Como 1907 (Italia) | $47,8 Miliar (Gabungan) | Perbankan, Tembakau, Diversifikasi |
| Erick Thohir & Anindya Bakrie | Oxford United (Inggris) | Tidak tersedia data gabungan | Media, Pertambangan, Diversifikasi |
| Alvin Sariatmadja | US Lecce (Italia) | Tidak tersedia data spesifik | Teknologi, Media (Grup Emtek) |
| Santini Group | Tranmere Rovers (Inggris) | Tidak tersedia data spesifik | Otomotif, Properti, Infrastruktur |
| Bakrie Group | Brisbane Roar (Australia) | Tidak tersedia data spesifik | Pertambangan, Energi, Telekomunikasi |
Jaringan Pengaruh: Erick Thohir, Anindya Bakrie, dan Ekspansi Global
Panggung sepak bola Eropa juga menjadi rumah bagi pengusaha Indonesia lain. Yang paling mencolok adalah duet Erick Thohir dan Anindya Bakrie. Sejak September 2021, mereka memegang saham mayoritas di klub Inggris, Oxford United. Erick Thohir, yang kini menjabat Ketua Umum PSSI, memiliki portofolio kepemilikan klub yang mengglobal: pernah memegang kendali Inter Milan (Italia) dan D.C. United (AS), serta memiliki keterkaitan saham dengan Persib Bandung dan Persis Solo di dalam negeri. Pengalamannya menjadikannya salah satu figur paling strategis di persimpangan bisnis dan sepak bola.
Tren kepemilikan klub Eropa oleh konglomerat Indonesia terus melebar. Alvin Sariatmadja, bos Grup Emtek, mengakuisisi klub Serie A US Lecce pada Mei 2022. Akuisisi ini menciptakan rivalitas unik di Serie A 2024/2025: duel dua klub Italia milik taipan Indonesia (Como vs Lecce). Selain itu, Santini Group mengendalikan Tranmere Rovers di Inggris, sementara Bakrie Group memiliki Brisbane Roar di Australia. Pola ini menunjukkan pergeseran strategi investasi kalangan bisnis elite Indonesia, yang melihat klub sepak bola Eropa sebagai aset bernilai strategis tinggi, baik dari segi citra global maupun potensi komersial.
Analisis Strategis: Mengapa Eropa Menjadi Magnet?
Fenomena “capital flight” investasi sepak bola ini bukan sekadar hobi atau gengsi. Terdapat pertimbangan bisnis mendalam yang melatarbelakanginya:
- Potensi Keuntungan dan Valuasi yang Jelas: Liga-liga top Eropa menawarkan ekosistem bisnis yang matang dengan aliran pendapatan (broadcasting rights, sponsor, merchandise) yang jauh lebih besar dan transparan dibandingkan Liga 1. Potensi kenaikan nilai klub (seperti yang terjadi pada Como) juga lebih terukur.
- Citra Global dan Soft Power: Memiliki klub di Eropa memberikan exposure dan legitimasi internasional yang signifikan bagi grup usaha pemilik. Ini adalah alat soft power yang ampuh untuk membangun jaringan dan memperkuat merek di kancah global.
- Tata Kelola dan Stabilitas: Struktur kepemilikan dan pengelolaan klub di liga-liga Eropa umumnya lebih profesional, stabil, dan terhindar dari intervensi politik atau ketidakpastian regulasi yang kerap menjadi tantangan di sepak bola Indonesia.
- Sinergi Bisnis Langsung: Investasi ini sering terintegrasi dengan bisnis inti. Contoh nyata adalah sponsor jersey Como 1907 oleh Mola (platform streaming milik Djarum) dan partisipasi Oxford United dalam Piala Presiden Erick Thohir di Indonesia. Klub menjadi ujung tombak pemasaran dan ekspansi bisnis utama.
Kutipan Kunci: Suara dari Balik Layar
Seorang analis finansial olahraga Eropa yang enggan disebutkan namanya memberikan pandangannya: “Akuisisi Como oleh Grup Djarum adalah studi kasus sempurna investasi cerdas. Mereka membeli rendah di saat krisis, membangun dengan sabar dan profesional, dan menuai hasil berupa promosi ke Serie A yang secara dramatis meningkatkan nilai klub dan daya tarik komersialnya. Ini jauh melampaui sekadar status simbol.”
Dampak bagi Sepak Bola Indonesia: Dua Sisi Mata Uang
Eksodus modal besar-besaran ke Eropa ini membawa implikasi kompleks bagi sepak bola domestik:
- Sisi Negatif: Aliran dana segar yang sangat besar justru tidak mengalir untuk memperkuat infrastruktur, kompetisi, atau pengembangan pemain di Liga 1. Hal ini dapat memperlebar kesenjangan kualitas antara klub lokal dengan standar internasional. Ketergantungan pada pemain asing dan minimnya investasi jangka panjang di akademi bisa terus berlanjut.
- Sisi Potensial Positif: Kepemilikan global ini bisa menjadi pintu masuk bagi pemain muda Indonesia untuk diujicoba atau dipinjamkan ke klub-klub Eropa yang dimiliki konglomerat tanah air. Selain itu, pengalaman manajerial dan operasional tingkat tinggi yang didapat pemilik bisa, secara teori, diaplikasikan untuk meningkatkan tata kelola klub-klub lokal mereka (jika ada). Keberhasilan mengelola klub di Eropa juga meningkatkan bargaining power Indonesia di percaturan sepak bola Asia dan dunia.
Penutup: Dua Jawaban untuk Satu Pertanyaan
Berdasarkan analisis mendalam hingga pertengahan 2025, pertanyaan “Siapa Pemilik Klub Terkaya di Indonesia?” memerlukan dua jawaban berbeda:
- Pemilik Klub Terkaya Asal Indonesia: Gelar ini secara mutlak dipegang oleh Hartono Bersaudara (Robert Budi & Michael Hartono). Kekayaan gabungan mereka yang mencapai puluhan miliar dolar AS dan kepemilikan atas Como 1907 yang sukses di Serie A menempatkan mereka sebagai raksasa finansial sepak bola global yang berasal dari Indonesia.
- Pemilik Klub Terkaya di Liga 1 Indonesia: Meski klub seperti Persib Bandung atau Bali United memiliki valuasi pasar tertinggi secara domestik (puluhan miliar Rupiah), kekayaan pribadi pemiliknya tidak tercatat dalam jajaran miliarder top Forbes global. Level kekayaan mereka diperkirakan jauh di bawah Hartono Bersaudara atau bahkan Erick Thohir.
Kesimpulan akhirnya jelas
Pusat gravitasi keuangan sepak bola para taipan terkaya Indonesia telah bergeser ke Eropa. Keputusan investasi ini adalah langkah strategis berbasis potensi keuntungan, citra global, dan stabilitas ekosistem. Klub-klub Eropa milik konglomerat Indonesia kini berfungsi sebagai benteng soft power dan mesin sinergi bisnis, sekaligus mencerminkan paradoks dalam peta kekuatan finansial sepak bola tanah air. Tantangan ke depan adalah bagaimana kekuatan global ini dapat berkontribusi lebih nyata bagi pembangunan sepak bola nasional yang berkelanjutan.
Jangan lewatkan perkembangan terkini seputar pemilik klub, strategi transfer, dan analisis mendalam sepak bola Indonesia dan dunia! Pantau terus berita eksklusif hanya di score.co.id – sumber terpercaya sepak bola Tanah Air












