Score – Pemerintah pada Selasa mulai melaksanakan program imunisasi nasional Rotavirusguna mencegah kejadian diare berat pada anak.
Wakil Menteri Kesehatan Prof Dante Saksono Harbuwonopada acara pencanangan imunisasi Rotavirus(RV) di Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan, mengatakan bahwa program imunisasi nasional Rotavirus dilaksanakan untuk menanggulangi diare pada anak.
Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa diare terjadi pada satu dari delapan anak di Indonesia dan merupakan penyebab kematian terbanyak kedua setelah pneumonia.
Guna menanggulangi diare pada anak, pemerintah pada tahun 2022 melaksanakan imunisasi Rotavirus secara bertahap di 21 kabupaten dan kota di 18 provinsi dengan jumlah sasaran sebanyak196.876 bayi.
Pada tahun 2023, pemerintah melaksanakan program imunisasi nasional untuk memperluas jangkauan pelayanan imunisasi Rotavirus.
“Kita harap dengan pencanangan ini anak-anak kita di darat maupun di daerah kepulauan bisa mendapat imunisasi RV,” kata Dante.
ImunisasiRotaviruspaling cepat dapat diberikan pada bayi berusia dua bulan.
Setiap bayi akan diberi tiga dosis vaksin Rotavirusdengan jarak pemberian antar-dosis empat minggu. Imunisasi RV terakhir dilakukan saat bayi berusia enam bulan 29 hari.
Wakil Menteri Kesehatan menyampaikan bahwa pemerintah memerlukan dukungan dari semua pihak, termasuk pihak swasta, untuk mengampanyekan pelaksanaan imunisasi Rotavirus.
“Kita harus menyebarkan informasi seluas-luasnya bahwa diare bisa dicegah dengan imunisasi dan mengajak para orang tua melengkapi imunisasi bayinya agar menjadi contoh bagi keluarga lainnya,” katanya.
Pada acara pencanangan imunisasi nasional Rotavirus, Wakil Menteri Kesehatan memberikan imunisasi RV tetes kepada beberapa bayi di Kabupaten Pangkep, termasuk anak ketiga Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau.
Istri Bupati Pangkep,Nurlita Wulan Purnama, menyampaikan pentingnya imunisasi bagi kesehatan anak.
“Alhamdulillah anak saya belum terkena diare, dan ini salah satu upaya dari pemerintah untuk mencegah diare terjadi kepada anak-anak kita,” kata Nurlita, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pangkep.