Setelah kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, isu pemecatan Shin Tae-yong menjadi topik hangat di kalangan publik sepak bola nasional.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut menghadapi evaluasi dari berbagai pihak, terutama setelah skuad Garuda gagal mencapai semifinal dalam turnamen tersebut.
Meskipun prestasinya sempat diapresiasi karena membawa Indonesia melaju ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, beberapa pihak tetap meragukan kemampuan jangka panjangnya.
Di sisi lain, dukungan terhadap Shin Tae-yong juga tetap kuat, terutama dari para pendukung yang melihat kontribusinya dalam mengembangkan kualitas tim selama beberapa tahun terakhir.
Media Korea Selatan Menyoroti Isu
Media dari Korea Selatan, termasuk Chosun Sports, turut memberikan perhatian terhadap isu pemecatan Shin Tae-yong.
Dalam salah satu artikel mereka, disoroti bagaimana kebiasaan federasi sepak bola Indonesia sering mengguncang posisi pelatih kepala.
Chosun Sports mencatat bahwa situasi serupa pernah dialami Shin Tae-yong sebelumnya, meskipun ia berhasil menjaga performa Timnas Indonesia.
Beberapa pencapaiannya, seperti kemenangan atas Arab Saudi di kandang sendiri dan lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah, dianggap sebagai bukti nyata kemampuannya.
Menurut mereka, keputusan PSSI untuk mempertimbangkan perubahan kepelatihan dipengaruhi oleh tekanan internal dan ekspektasi yang terus meningkat.
Keinginan Erick Thohir untuk mengubah hasil negatif menjadi capaian yang lebih konkret juga disebut sebagai salah satu faktor yang menambah tekanan pada posisi Shin Tae-yong.
Rencana PSSI dan Penentuan Nasib
PSSI telah mengumumkan rencana untuk menggelar konferensi pers pada awal Januari 2025, dengan tema yang berkaitan dengan perkembangan Timnas Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, diharapkan ada kejelasan mengenai masa depan pelatih kepala Timnas.
Rumor yang beredar menunjukkan bahwa PSSI tengah mempertimbangkan pelatih asal Eropa sebagai pengganti.
Jika hal ini terealisasi, maka pemecatan Shin Tae-yong akan menandai akhir perjalanan empat tahunnya bersama Timnas Indonesia.
Keputusan ini akan menjadi langkah besar bagi federasi dalam menentukan arah baru bagi sepak bola nasional.
Sementara itu, dukungan maupun kritik terhadap kebijakan PSSI terus mengemuka di kalangan publik dan media.
Isu pemecatan Shin Tae-yong mencerminkan dinamika yang kompleks dalam pengelolaan sepak bola Indonesia.
Di satu sisi, ada tekanan untuk terus berinovasi demi meningkatkan prestasi. Di sisi lain, pencapaian yang telah diraih selama ini tetap menjadi bagian penting dari perjalanan Timnas yang tidak bisa diabaikan begitu saja.