Pemain Termahal Liga 1 2025
score.co.id – Bayangkan sebuah liga di mana seorang bek lokal bernilai hampir Rp10 miliar, dan bintang asing dari berbagai penjuru dunia berlomba-lomba menggebrak panggung sepakbola Indonesia. Itulah pemandangan di Liga 1 2025, sebuah musim yang tidak hanya menghadirkan aksi memukau di lapangan, tetapi juga kegaduhan di bursa transfer yang disebut-sebut sebagai “transfer gila yang viral.” Dari nilai pasar yang melonjak hingga rumor yang mengguncang media sosial, sepakbola Indonesia kini menjadi pusat perhatian. Apa yang membuat para pemain ini begitu mahal, dan bagaimana transfer-transfer ini mengubah wajah Liga 1? Mari kita gali lebih dalam.
Sepakbola Indonesia selalu punya cerita menarik, tapi tahun 2025 membawa babak baru yang sulit dilupakan. Nilai pasar pemain mencapai angka yang belum pernah terbayangkan sebelumnya, dengan Rizky Ridho, bintang Persija Jakarta, menjadi simbol kebangkitan talenta lokal. Sementara itu, pemain asing dengan pengalaman internasional turut meramaikan kompetisi, menjadikan Liga 1 panggung yang kian prestisius. Artikel ini akan membawa Anda menyelami daftar pemain termahal, menganalisis mengapa nilai mereka melambung, dan mengeksplorasi dampak fenomena transfer yang tengah menghebohkan penggemar di seluruh negeri. Siap untuk terkejut?
Siapa Pemain Termahal di Liga 1 2025?
Ketika berbicara tentang “pemain termahal,” kita harus membedakan antara biaya transfer yang dibayar klub dan nilai pasar yang mencerminkan potensi serta performa seorang pemain. Di Liga 1 2025, data per Mei/Juni 2025 menunjukkan bahwa Rizky Ridho dari Persija Jakarta adalah yang teratas. Dengan nilai pasar berkisar antara Rp9,56 miliar hingga Rp9,86 miliar, bek tengah ini telah mencatatkan namanya sebagai pemain lokal paling bernilai dalam sejarah liga. Kenaikan drastis dari Rp7,39 miliar pada Agustus 2024 adalah bukti nyata konsistensinya di lapangan hijau.
Namun, Rizky tidak sendirian di puncak piramida. Pemain asing mendominasi daftar ini, membawa aroma internasional ke Liga 1. Alexis Messidoro (Dewa United) dan Jonata Machado (PSBS Biak) sama-sama bernilai Rp7,82 miliar, diikuti oleh nama-nama seperti Marc Klok (Persib Bandung), Jaja (Dewa United), dan Francisco Rivera (Persebaya Surabaya), yang juga berada di kisaran harga serupa. Di posisi belakang, bek tangguh seperti Tamirlan Kozubaev (Persita Tangerang) dan Yuran Fernandes (PSM Makassar) turut memperkuat daftar dengan valuasi masing-masing Rp7,82 miliar dan Rp6,95 miliar.
Daftar ini mencerminkan perpaduan unik antara talenta lokal dan impor. Klub-klub seperti Dewa United, dengan tiga pemain di daftar teratas, menunjukkan strategi ambisius mereka dalam membangun skuad bintang. Sementara itu, kehadiran Rizky Ridho sebagai pemuncak membuktikan bahwa pemain lokal pun bisa bersaing dengan bintang asing dalam hal nilai dan pengaruh.
Mengapa Nilai Pasar Mereka Begitu Tinggi?
Nilai pasar tidak muncul begitu saja—ada alasan di balik setiap rupiah yang melekat pada nama-nama ini. Untuk Rizky Ridho, segalanya bermuara pada performa dan kelangkaan. Sebagai bek tengah muda yang tangguh, ia telah menjadi tulang punggung Persija dan Timnas Indonesia. Penampilannya yang gemilang di Piala AFF 2024 dan kualifikasi Piala Dunia 2026 membuatnya jadi incaran banyak mata. Di sepakbola Indonesia, bek sekaliber ini adalah permata langka, dan itulah yang mendorong valuasinya melesat.
Pemain asing punya cerita berbeda. Alexis Messidoro, misalnya, membawa pengalaman dari liga Argentina dan Bolivia, memberikan kreativitas yang sulit ditandingi di lini tengah Dewa United. Jonata Machado, dengan latar belakang Brasil-Italia, menawarkan visi permainan yang membuat PSBS Biak jadi ancaman serius. Sementara itu, Marc Klok tetap menjadi gelandang berpengaruh di Persib, membuktikan bahwa naturalisasi bisa menghasilkan aset bernilai tinggi.
Faktor lain yang tak kalah penting adalah ambisi klub. Dewa United, dengan investasi besar pada Messidoro, Jaja, dan kiper Belanda Sonny Stevens (Rp6,95 miliar), jelas ingin mendominasi liga. Borneo FC juga tak ketinggalan, mengandalkan Mariano Peralta dan Kei Hirose untuk menjaga daya saing mereka. Nilai pasar tinggi ini bukan hanya soal skill, tetapi juga ekspektasi klub akan kontribusi besar di lapangan—dan tentu saja, trofi di akhir musim.
Transfer Gila: Dampak dan Dinamika
Istilah “transfer gila yang viral” bukan sekadar jargon kosong. Di Liga 1 2025, ini adalah cerminan dari gejolak bursa transfer yang menggetarkan jagat sepakbola Indonesia. Salah satu contoh paling mencolok adalah kepindahan Nermin Haljeta ke PSIM Yogyakarta dengan biaya Rp6 miliar. Sebagai tim promosi, PSIM mengejutkan banyak pihak dengan langkah berani ini, menunjukkan bahwa mereka tidak sekadar ingin bertahan, tetapi bersaing. Transfer ini langsung jadi bahan perbincangan hangat di media sosial, dengan tagar seperti #TransferGila trending selama berhari-hari.
Namun, transfer gila tidak selalu tentang biaya fantastis. Banyak yang viral karena nilai pasar tinggi atau rumor yang menggoda imajinasi penggemar. Misalnya, spekulasi tentang kedatangan pemain bintang ke klub besar sering kali memicu diskusi sengit, meski tak selalu terwujud. Media dan agen pemain punya andil besar dalam memanaskan suasana, menciptakan narasi yang membuat setiap jendela transfer terasa seperti drama blockbuster.
Dampaknya? Kompetisi jadi lebih sengit. Kehadiran pemain bernilai tinggi meningkatkan kualitas permainan, menarik lebih banyak penonton, dan membuka peluang sponsorship besar. Tapi ada sisi gelapnya—klub yang terlalu agresif di bursa transfer bisa terjerat masalah finansial jika strategi mereka gagal. Pemain pun menghadapi tekanan besar untuk membuktikan bahwa mereka sepadan dengan label harga mereka.
Di skala yang lebih luas, fenomena ini menandakan perubahan paradigma. Liga 1 kini bukan lagi kompetisi lokal biasa, melainkan panggung yang mulai dilirik dunia. Jika dikelola dengan bijak, ini bisa jadi batu loncatan menuju era emas sepakbola Indonesia.
“Transfer mahal adalah cermin dari ambisi klub dan liga. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita memanfaatkannya untuk membangun fondasi kuat, bukan hanya sensasi sesaat,” kata Indra Sjafri, pelatih ternama Indonesia, dalam wawancara baru-baru ini.
Tabel: 10 Pemain Termahal Liga 1 2025
Berikut daftar lengkap pemain dengan nilai pasar tertinggi per Mei/Juni 2025:
| Peringkat | Nama Pemain | Klub | Kewarganegaraan | Posisi | Nilai Pasar (Rp) |
|---|---|---|---|---|---|
| 1 | Rizky Ridho | Persija Jakarta | Indonesia | Bek Tengah | 9,56 – 9,86 M |
| 2 | Alexis Messidoro | Dewa United | Argentina | Gelandang Serang | 7,82 M |
| 3 | Jonata Machado | PSBS Biak | Brasil-Italia | Gelandang Serang | 7,82 M |
| 4 | Marc Klok | Persib Bandung | Indonesia-Belanda | Gelandang | 7,82 M |
| 5 | Jaja | Dewa United | Brasil | Gelandang | 7,82 M |
| 6 | Francisco Rivera | Persebaya Surabaya | Meksiko | Gelandang Serang | 7,82 M |
| 7 | Tamirlan Kozubaev | Persita Tangerang | Kirgizstan | Bek Tengah | 7,82 M |
| 8 | Mariano Peralta | Borneo FC | Argentina | Gelandang Serang | 7,82 M |
| 9 | Yuran Fernandes | PSM Makassar | Cape Verde | Bek Tengah | 6,95 M |
| 10 | Mohammed Rashid | Persebaya Surabaya | Palestina | Gelandang | 6,95 M |
Penutupan
Liga 1 2025 telah membuktikan bahwa sepakbola Indonesia bukan lagi sekadar hiburan lokal—ini adalah kompetisi yang serius dengan investasi besar dan ambisi tinggi. Rizky Ridho memimpin sebagai bukti bahwa talenta lokal bisa bersinar di tengah dominasi pemain asing. Fenomena “transfer gila yang viral” bukan hanya soal angka, tetapi juga tentang harapan dan tantangan untuk masa depan. Dengan persaingan yang kian ketat dan sorotan yang semakin tajam, Liga 1 berpeluang menjadi kekuatan baru di Asia Tenggara—asal semua pihak bisa menjaga keseimbangan antara ambisi dan stabilitas.
Jangan lewatkan kabar terbaru seputar Liga 1 dan transfer-transfer menggemparkan lainnya! Pantau terus Score.co.id untuk analisis mendalam dan update harian dari dunia sepakbola Indonesia.
