Pemain naturalisasi malaysia u-23
score.co.id – Bayangkan dua dunia berbeda. Di satu sisi, timnas senior Malaysia (Harimau Malaya) terus memamerkan kekuatan barunya: wajah-wajah segar dari Argentina, Spanyol, dan Brasil memperkuat lini pertahanan hingga serangan sepanjang 2025. Di sisi lain, timnas U-23 justru terpuruk, dilarang FIFA tampil di Piala AFF U-23 akibat skandal naturalisasi. Lantas, di tengah hiruk-pikuk program naturalisasi agresif FAM, siapa sebenarnya pemain naturalisasi yang membela Malaysia U-23 di tahun 2025? Jawabannya mengejutkan dan penuh ironi.
Gelombang Naturalisasi & Pemain Warisan: Senjata Andalan FAM 2025
Persatuan Bola Sepak Malaysia (FAM) tak main-main. Target mereka jelas: membawa Harimau Malaya ke panggung besar seperti Piala Dunia dan Piala Asia. Jalur tercepat? Naturalisasi pemain berbakat dan menggaet pemain keturunan Malaysia (warisan) dari luar negeri.

-
Skuad Senior: Kekuatan Baru yang Mendominasi
Sejak awal 2025, gelombang pemain naturalisasi dan warisan membanjiri timnas senior. Maret lalu, 11 nama seperti Sumareh (Gambia), Josue (Brasil), dan Cools (Belgia) menjadi pilar di Kualifikasi Piala Asia 2027. FAM tak puas. Juni 2025, mereka menghadirkan 4 pemain warisan baru:
- Imanol Machuca (25 thn): Sayap gesit Velez Sarsfield (Argentina), darah Malaysia dari nenek.
- Jon Irazabal (28 thn): Bek tengah andalan Sabah FK (Azerbaijan), garis keturunan dari kakek.
- Joao Figueiredo (29 thn): Striker mumpuni Basaksehir (Turki), terhubung Malaysia lewat kakek buyut.
- Rodrigo Holgado (30 thn): Targetman berpengalaman, jejak keluarga di Pulau Pinang.FIFA juga mengesahkan 5 pemain warisan lainnya: Machuca, Irazabal, Figueiredo, Holgado, plus Facundo Garces (25 thn), bek tengah Deportivo Alaves (Spanyol). Mereka siap menghunjam gawang lawan!
-
Tabel: Kekuatan Naturalisasi/Warisan Harimau Malaya (Per Juni 2025)
Nama Pemain Posisi Klub (2025) Asal/Kelahiran Usia Status Mohamadou Sumareh Penyerang Johor Darul Takzim Gambia 30+ Naturalisasi Paulo Josue Gelandang Kuala Lumpur FC Brasil 36 Naturalisasi Romel Morales Penyerang Johor Darul Takzim Kolombia 27 Naturalisasi Imanol Machuca Sayap Velez Sarsfield (Arg) Argentina 25 Warisan (Baru) Jon Irazabal Bek Tengah Sabah FK (Aze) Spanyol 28 Warisan (Baru) Joao Figueiredo Striker Basaksehir (Tur) Brasil 29 Warisan (Baru) Rodrigo Holgado Striker – Argentina 30 Warisan (Baru) Facundo Garces Bek Tengah Deportivo Alaves (Spa) Argentina 26 Warisan (Baru) Matthew Davies Bek Johor Darul Takzim Australia 30 Warisan Dion Cools Bek Buriram United Belgia 29 Warisan La’Vere Corbin-Ong Bek Johor Darul Takzim Inggris 34 Warisan Stuart Wilkin Gelandang Sabah FC Inggris 27 Warisan Nooa Laine Gelandang Selangor FC Finlandia 22 Warisan
Catatan: Fokus utama FAM jelas di tim senior dengan talenta global.
Pukulan Telak untuk Harapan Muda: Skandal & Sanksi FIFA pada U-23
Sementara tim senior berjaya, malapetaka menghantam timnas U-23. Ambisi FAM merekrut pemain naturalisasi untuk level muda justru berujung petaka.
-
Investigasi FIFA: Manipulasi Dokumen dan Pelanggaran Berat
Badan sepak bola dunia (FIFA) tidak main-main. Investigasi mereka mengungkap praktik kotor dalam proses naturalisasi pemain U-23. Diduga kuat terjadi manipulasi dokumen dan pelanggaran prosedur naturalisasi yang sangat serius. Ini bukan sekadar kesalahan administratif, tapi indikasi kecurangan yang merusak integritas kompetisi.
-
Konsekuensi Pahit: Larangan Tanding dan Masa Depan Suram
Hukuman dari FIFA sangatlah keras dan berdampak panjang:
- Larangan Berpartisipasi: Timnas U-23 Malaysia dilarang tampil di Piala AFF U-23 2025. Padahal, turnamen ini adalah batu loncatan vital bagi pemain muda.
- Sanksi Finansial: FAM harus merogoh kocek dalam-dalam untuk membayar denda yang tidak sedikit.
- Pembatasan Rekrutmen Naturalisasi Masa Depan: Proses perekrutan pemain naturalisasi untuk semua level, terutama U-23, akan diawasi ketat oleh FIFA. Izin menjadi jauh lebih sulit.
- Citra Rusak: Nama baik sepakbola Malaysia tercoreng di kancah internasional. Kritik tajam berdatangan, terutama dari negara rival seperti Vietnam dan Thailand.
Realitas Pahit 2025: Siapa Pemain Naturalisasi U-23 Malaysia?
Pertanyaan judul kita akhirnya terjawab, tapi dengan realitas yang pahit.
-
Jawaban Singkat: Nol Pemain
Akibat sanksi FIFA yang keras dan berfokus pada pelanggaran naturalisasi level U-23, tidak ada pemain naturalisasi atau warisan baru yang dapat memperkuat Timnas Malaysia U-23 dalam kompetisi resmi di tahun 2025. Sanksi larangan berpartisipasi dan pembatasan rekrutmen mematikan peluang itu.
-
Fokus Paksa pada Pemain Lokal
Pelatih tim U-23 kini tak punya pilihan. “Kami fokus total pada pengembangan pemain muda lokal yang ada di akademi dan liga domestik. Ini ujian berat, tapi juga kesempatan untuk mereka bersinar,” ujar sumber dalam pelatih U-23 Malaysia . Skuad untuk latihan atau laga uji coba pun dipastikan 100% mengandalkan pemain kelahiran Malaysia.
-
Proyeksi Warisan untuk Masa Depan (Pasca-Sanksi)
Meski lumpuh di 2025, FAM belum menyerah pada konsep pemain warisan untuk level muda. Mereka masih mengincar pemain keturunan Malaysia di luar negeri yang berusia belia. Namun, proyeksi ini baru mungkin direalisasikan jauh setelah sanksi FIFA berakhir dan proses verifikasi kelayakan yang super ketat dilakukan. Nama-nama potensial? Masih sangat samar dan belum ada pengumuman resmi FAM pasca-skandal.
Dampak Jangka Panjang dan Pelajaran Berharga
Skandal U-23 ini bukan sekedar larangan satu turnamen. Ini adalah pukulan telak bagi strategi besar FAM.
-
Regenerasi Terhambat, Kesenjangan Menganga
Larangan tampil di Piala AFF U-23 2025 berarti kehilangan kesempatan berharga bagi pemain muda Malaysia (baik lokal maupun potensi warisan) untuk merasakan atmosfer turnamen internasional. Ini memperlebar kesenjangan pengalaman dengan pemain muda negara lain. Padahal, tim senior sangat bergantung pada regenerasi dari level U-23.
-
Krisis Kredibilitas dan Pengawasan FIFA yang Ketat
Kepercayaan internasional terhadap FAM merosot. Setiap langkah naturalisasi ke depan, bahkan untuk tim senior, akan diawasi FIFA dengan kaca pembesar. Proses yang lebih rumit dan transparansi mutlak menjadi harga mati. “Ini peringatan keras. Naturalisasi itu sah, tapi caranya harus bersih,” tegas seorang analis kebijakan sepakbola Asia.
-
Tekanan Publik dan Masa Depan Program Naturalisasi
Skeptisisme fans, terutama dari negara tetangga, semakin menjadi-jadi. Pencapaian tim senior yang dibantu banyak pemain “impor” kini selalu dibayangi pertanyaan: “Apakah prosesnya benar?” Di dalam negeri, muncul perdebatan sengit: apakah fokus berlebihan pada naturalisasi justru mengabaikan pembinaan akar rumput?
Kesimpulan: Ironi Ambisi dan Realitas
Jadi, siapa pemain naturalisasi Malaysia U-23 di 2025? Faktanya, tidak ada. Ambisi FAM membangun tim muda kompetitif lewat jalur cepat naturalisasi justru berbalik menjadi bumerang. Sanksi FIFA yang keras menyisakan luka dalam dan pertanyaan besar tentang tata kelola.
Sementara tim senior terus memanen pemain warisan global, masa depan pemuda Malaysia di level U-23 justru bergantung pada pemain lokal yang harus bekerja ekstra keras menutupi ketiadaan rekan naturalisasi. Tahun 2025 menjadi tahun pembelajaran pahit bagi FAM: naturalisasi bukan jalan pintas tanpa risiko. Kesuksesan jangka panjang sepakbola Malaysia tetap bertumpu pada pembinaan berkelanjutan dan integritas proses.
Pantau terus perkembangan terbaru skandal naturalisasi, perjalanan Harimau Malaya, dan masa depan pemain muda Malaysia hanya di sumber terpercaya: Score.co.id!












