SCORE.CO.ID – Pemain Naturalisasi Indonesia Grade A menjadi titik asa untuk menuju mimpi masuk Piala Dunia 2026. Yap benar, Indonesia sendiri tengah bermimpi bermain di Piala Dunia 2026 yang nantinya berlokasi di Amerika Serikat. Segala cara telah dilakukan PSSI agar Garuda terbang tinggi ke puncak dunia, salah satunya adalah merekrut pemain naturalisasi.
Bila tahun 2010-an merekrut pemain naturalisasi yang bermain di Liga Lokal Indonesia, kali ini Erick Thohir dan Manejemen PSSI lainnya mengambil pemain ini yang sedang bermain di klub luar negeri.
Kebanyakan dari mereka berasal dari Belanda, terutama kebutuhan PSSI untuk setidaknya menyeimbangi pemain luar negeri yang rata-rata skillnya diatas orang Asia.
Pengaruh Erick Thohir di PSSI
Ketua Umum, Erick Thohir memberikan pengaruh besar bagi Indonesia terutama proses naturalisasi yang begitu cepat.
Sejak tahun 2010 memang PSSI sudah merekrut beberapa pemain naturalisasi, tetapi bedanya dulu mereka main di liga lokal. Coba lihat yang kami rangkum dibawah ini :
Nurdin Halid memulai perjalanan Indonesia untuk merekrut pemain naturalisasi yaitu dimulai ketika merekrut El-Loco Gonzales.
Ditahun ini dimana rekrutmen naturalisasi adalah “mereka yang bukan berdarah Indonesia, tapi main di Indonesia,” begitulah yang terjadi pada tahun 2010 silam.
Di tahun sejak kepempimpinan Erick Thohir, ia agak selektif menaturalisasi pemain keturunan. Garis keturunan maksimal ada darah kakek dan neneknya.
Dengan syarat juga harus bermain di luar negeri, bukan bermain di Indonesia. Terbukti Skuad Indonesia sudah mewah karena pemain naturalisasi ini slalu bersiap untuk dimainkan.
Bedakan Pemain Naturalisasi dari Grade A Sampai C
Kualitas pemain yang telah dinaturalisasi oleh PSSI adalah mereka yang sudah di standarisasi dari skill.
Pemain naturalisasi grade C bila melihat jaman dulu, saya Tiara sebagai penulis akan menulisnya Otavio Dutra juga ada Ezra Wallian.
Bila melihat lagi kualitas pemain naturalisasi grade B itu ada pada Bio Paulin di tahun 2010-an, Irfan Bachdim di tahun 2012-an, dan di tahun 2024 ini saya bisa sebut itu adalah Rafael Struick.
Jauh lagi kualitas ke lebih tinggi, ini asa di pemain naturalisasi grade A, di tahun 2010 saya sebut ada Cristian Gonzales, Alberto Goncalves di tahun 2012-an. Juga di tahun 2024 ini ada Jay Idzes, Mess Hilgers, Calvin Verdonk dan Thom Haye.
Apa perbedaan yang saya sebutkan? Kualitas, Skill, dan Pengalaman. Bermain di Piala Dunia tentu tidak boleh menggunakan pemain yang kualitasnya rendah, sebut saja tidak perlu memakai pemain lokal karena bila di duelkan, bisa dilihat kurangnya insting mencetak gol, juga stamina yang sangat rendah.
Jadi, Apa Kesimpulan dari Pemain Naturalisasi Indonesia Grade A Ini?
Mari saya buatkan formasi spesial Indonesia bila semua pemain naturalisasi bisa dipanggil, coba lihat:
Apa kesimpulannya? Tentu seharusnya PSSI terus mengumpulkan mereka dalam satu skuad ini bila setidaknya lolos ke Piala Dunia 2026.
Setidaknya jika saran saya adalah merugikan timnas tentu dengan pemain naturalisasi grade A seperti diatas melawan negara sekelas Portugal bisa saja mendapatkan hasil imbang.
