SCORE.CO.ID – Inter Milan saat ini sedang membangun masa depan dengan strategi yang menggabungkan pengalaman dan talenta muda. Seperti dilaporkan dari laman Corriere della Sera yang dikutip dari Berita Inter 24, musim 2025/26 akan menjadi ajang pembelajaran penting bagi para wonderkid Nerazzurri di bawah bimbingan para senior.
Nantinya wonderkid ini akan dibina oleh klub melalui para pemain senior, salah satunya Lautaro Martinez. Saat ini beberapa nama pemain muda Inter Milan salah satunya adalah Patryk Mackiewicz.
Sehubungan dengan proses pembinaan, Kapten Inter, Lautaro Martinez langsung turun tangan membantu pemain junior ini untuk menjadi guru bagi esposito.
Tak hanya menjadi mesin gol, tetapi juga sosok pembimbing untuk striker muda Pio Esposito. Selain Patryk Mackiewicz, Corriere juga merasakan bagaimana bahagianya dilatih pemain senior itu.
Penyerang kelahiran 2005 itu baru saja menjalani masa pinjaman positif bersama Spezia dan kini mendapat kesempatan berlatih langsung bersama idolanya.
“Bagaimana mungkin Pio tidak bisa menimba ilmu dari Lautaro?” tulis Corriere, menegaskan potensi besar sang bomber muda yang sudah dipantau Cristian Chivu sejak di tim Primavera.
Patryk Mackiewicz juga mengungkapkan bahwa dilatih pemain senior menjadi pelajaran berharga karena dirinya bisa menimba ilmu untuk menjadi pemain terbaik suatu saat nanti dari Lautaro.
“Dia ( Lautaro ) sangat bijaksana, saya belajar banyak darinya. Ini menjadi pengalaman luar biasa bagi saya pribadi”, terangnya menambahkan.
Selain Corriere dan Patryk Mackiewicz. Situasi serupa juga dialami oleh Ange Yoan Bonny, striker asal Prancis yang baru direkrut dari Parma. Di hadapannya berdiri Marcus Thuram, penyerang yang baru melewati musim gemilang di Giuseppe Meazza.
“Bonny akan mengerti, Bonny akan menghargai: usia tak jadi masalah,” tulis media Italia tersebut, menyoroti pentingnya peran Thuram sebagai mentor.
Inter dengan jelas mengedepankan regenerasi. Mengandalkan Lautaro dan Thuram sebagai figur kunci, klub ingin memastikan Esposito dan Bonny berkembang di lingkungan yang kompetitif. Dengan cara ini, pergantian generasi diproyeksikan berjalan mulus tanpa kehilangan identitas tim.
Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa masa depan Nerazzurri ada di tangan para pemuda, namun tetap diarahkan oleh pengalaman para maestro.
