Pemain Iran Terkenal yang Bersinar di Panggung Dunia Kini

Pemain Iran Terkenal: Bintang yang Bersinar di Dunia

Pemain Iran Terkenal
Pemain Iran Terkenal

Pemain Iran Terkenal yang Bersinar

Score.co.id  – Tahun 2025 menjadi momen krusial bagi generasi pesepak bola Iran yang paling berbakat sejak era legenda seperti Ali Daei. Para pemain ini, yang telah menghiasi liga-liga top Eropa, kini berada di persimpangan jalan, dengan keputusan karier mereka mencerminkan dinamika antara ambisi olahraga, insentif finansial, dan realitas penuaan di sepak bola modern. Laporan ini menyoroti perjalanan dua nama besar, Mehdi Taremi dan Sardar Azmoun, serta dampaknya terhadap masa depan sepak bola Iran di kancah global.

Generasi Emas di Persimpangan Jalan Global

Generasi pemain Iran saat ini adalah yang paling terkenal dalam dua dekade terakhir. Namun, perjalanan mereka tidak lagi linear menuju puncak sepak bola Eropa. Berikut adalah dua jalur berbeda yang diambil oleh bintang-bintang Iran:

  • Mehdi Taremi: Memilih bertarung di Serie A bersama Inter Milan.
  • Sardar Azmoun: Menjadi bintang utama di Liga Uni Emirat Arab dengan Shabab Al-Ahli.

Kedua jalur ini mencerminkan prioritas pribadi dan tren yang memengaruhi pemain Asia di puncak karier mereka. Sementara itu, veteran seperti Alireza Jahanbakhsh dan Saman Ghoddos menghadapi ketidakpastian, menandai transisi penting bagi Generasi Emas Iran.

Baca Juga  Rating Pemain Tim Nasional Sepak Bola Tiongkok vs Timnas Indonesia
Pemain Iran Terkenal Bintang yang Bersinar di Dunia
Pemain Iran Terkenal Bintang yang Bersinar di Dunia

Babak Italia dan Pengembaraan Yunani Mehdi Taremi

Kedatangan di Inter Milan

Kedatangan Mehdi Taremi ke Inter Milan pada Juli 2024 disambut dengan euforia. Sebagai pemain Iran pertama di Nerazzurri, ia bergabung sebagai pemain bebas transfer dari FC Porto dengan reputasi sebagai pencetak gol ulung. Kontrak tiga tahunnya menjadi simbol ambisi besar bagi dirinya dan klub juara Italia tersebut.

Tantangan di Serie A

Namun, musim 2024/2025 menjadi ujian berat bagi Taremi. Berikut adalah performanya di Serie A:

Statistik Nilai
Penampilan 26
Gol 1
Assist 3
Expected Goals (xG) 3.83
Tingkat Konversi 5.56%

Taremi lebih sering menjadi pemain pengganti di belakang Lautaro Martinez dan Marcus Thuram. Penampilannya di Liga Champions sedikit lebih baik, dengan 1 gol dan 3 assist dalam 12 penampilan, tetapi tetap di bawah ekspektasi.

Faktor Eksternal

Konflik geopolitik di Timur Tengah membuat Taremi terdampar di Iran, menyebabkan ia melewatkan Piala Dunia Antarklub FIFA. Tekanan untuk beradaptasi di klub sebesar Inter pada usia 32 tahun terbukti berat. Inter, dengan margin kemenangan tipis, akhirnya melepasnya setelah satu musim.

Langkah ke Olympiacos

Pada musim panas 2025, Taremi dijual ke Olympiacos dengan nilai transfer €2.5 juta. Langkah ini memungkinkan Inter menghemat gaji signifikan, sementara Taremi, kini berusia 33 tahun, mendapat kesempatan menjadi bintang utama di Liga Yunani dan tetap bermain di Liga Champions.

Kesuksesan Spektakuler Sardar Azmoun di Uni Emirat Arab

Keputusan Berani

Sardar Azmoun memilih meninggalkan Eropa dan bergabung dengan Shabab Al-Ahli di UEA pada Juli 2024. Keputusan ini awalnya dikritik sebagai “langkah mundur” bagi pemain yang dijuluki Messi Iran.

Performa Mengesankan

Azmoun membungkam kritik dengan performa luar biasa di musim 2024/2025:

Baca Juga  Indonesia Alami Nasib Apes Lawan Irak, Wasit Kontroversi Asal China Siap Jadi Algojo
Kompetisi Penampilan Gol Assist Rating
Liga Pro UEA 21 11 6 7.37
Liga Champions AFC 9 9
  • Liga Pro UEA: Azmoun mencetak 11 gol dan 6 assist, menempatkannya di antara penyerang terbaik.
  • Liga Champions AFC: Sembilan gol dalam sembilan penampilan menegaskan kelasnya sebagai pemain internasional.
  • Gelar: Membantu Shabab Al-Ahli meraih dua gelar domestik, termasuk Piala Super UEA.

Insentif Finansial dan Kepercayaan Diri

Dengan gaji €3.5 juta per tahun, Azmoun menjadi pesepak bola Iran dengan bayaran tertinggi. Kepindahannya ke UEA bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang menemukan kembali kepercayaan diri sebagai pemain utama di usia 30 tahun.

Masa Suram Veteran dan Peluang di Liga Lesser Eropa

Alireza Jahanbakhsh

Kapten tim nasional Iran, Alireza Jahanbakhsh, menghadapi tantangan besar. Setelah hengkang dari Feyenoord, ia menandatangani kontrak jangka pendek dengan SC Heerenveen di Belanda. Namun, cedera dan performa yang menurun membuat kontraknya tidak diperpanjang. Nilai pasarnya anjlok menjadi €1.5 juta, dengan minat dari klub seperti Apollon Limassol di Siprus.

Saman Ghoddos

Saman Ghoddos juga menghadapi kesulitan setelah dilepas oleh Brentford. Ia bergabung dengan Al Ittihad Kalba di UEA, tetapi kepindahannya dianggap sebagai langkah mundur bagi pemain yang pernah bersaing di Liga Premier.

Tantangan di Eropa

Kedua kasus ini menunjukkan adanya langit-langit kaca bagi pemain Iran di Eropa. Meski mampu mencapai level tertinggi, mereka sering kesulitan mempertahankan konsistensi, mendorong banyak pemain beralih ke liga-liga Timur Tengah atau Eropa Timur.

Harapan Masa Depan: Generasi Baru di Eropa

Di tengah tantangan para veteran, pemain muda Iran menunjukkan potensi:

  • Mohammad Mohebi (FC Rostov, Rusia): 4 gol dalam 15 penampilan di musim 2024/2025.
  • Ali Gholizadeh (Lech Poznań, Polandia): 8 gol dan 5 assist di musim yang sama.
  • Sadegh Moharrami (Dinamo Zagreb) dan Milad Mohammadi (Adana Demirspor): Tetap bersaing di liga-liga Eropa yang kompetitif.
Baca Juga  Rizky Ridho Teman Satu Tim: Chemistry Hebat di Lapangan

Liga-liga ini, meski bukan lima liga top, tetap menjadi panggung penting untuk pengembangan talenta Iran.

Kesimpulan: Bersinar atau Memudar?

Tahun 2025 mengungkap realitas baru bagi sepak bola Iran. Mehdi Taremi berjuang untuk bertahan di Eropa, sementara Sardar Azmoun menemukan kejayaan di UEA. Keduanya bersinar dalam konteks berbeda, mencerminkan evolusi pilihan karier pemain Asia.

Tren Baru

Perpindahan ke liga-liga Teluk bukan tanda kemunduran, melainkan alternatif sah dengan insentif finansial besar dan peluang menjadi bintang utama. Liga-liga ini menawarkan lingkungan yang memungkinkan pemain memaksimalkan potensi tanpa tekanan ekstrem Eropa.

Masa Depan Tim Nasional

Tim nasional Iran masih bergantung pada Taremi, Azmoun, dan Mohebi sebagai pencetak gol utama di kualifikasi Piala Dunia. Namun, masa depan sepak bola Iran bergantung pada kemampuan menghasilkan generasi baru yang tidak hanya mencapai liga top Eropa, tetapi juga bertahan di sana.

Taremi dan Azmoun tetap menjadi simbol kebanggaan nasional, membuktikan bahwa talenta Iran mampu bersaing di level tertinggi, di mana pun mereka bermain.

Nantikan Berita Terkini

Score.co.id menyediakan update berita sepak bola dan analisis mendalam. Ikuti terus untuk informasi terbaru!