Pemain FC Barcelona Femeni
Skuad Baru FC Barcelona Femení: Kombinasi Pengalaman dan Bakat Muda untuk Pertahankan Dominasi Eropa
score.co.id – Musim 2024-2025 menjadi babak baru bagi FC Barcelona Femení dalam upaya mempertahankan status sebagai raksasa sepak bola wanita Eropa. Dengan empat gelar utama di genggaman musim lalu—Liga F, Copa de la Reina, Supercopa de España, dan Liga Champions—tim asuhan Pere Romeu ini tak hanya mempertahankan inti skuad, tetapi juga menyisipkan wajah-wajah segar. Bagaimana komposisi pemain mereka tahun ini? Siapa sosok kunci yang diandalkan? Simak analisis eksklusif dari score.co.id.
Struktur Skuad 2024-2025: Keseimbangan Antara Stabilitas dan Inovasi
FC Barcelona Femení dikenal dengan pendekatan tiki-taka yang memukau, tetapi di balik itu, manajemen klub selalu menjaga keseimbangan antara mempertahankan pemain inti dan merekrut bakat potensial. Musim ini, skuad terdiri dari 25 pemain yang terbagi dalam empat lini: kiper, bek, gelandang, dan penyerang. Meski kehilangan Keira Walsh ke Chelsea, tim tetap menunjukkan kedalaman yang mengesankan.

Kiper: Trio Penjaga Gawang Berkelas Dunia
Di bawah mistar gawang, Barcelona memiliki tiga nama andal. Cata Coll (23 tahun) tetap menjadi pilihan utama berkat refleks cepat dan kepemimpinan di area kotak penalti. Gemma (24 tahun), kiper lokal dengan kemampuan distribusi bola yang presisi, sering menjadi pilihan saat tim membutuhkan permainan dari belakang. Sementara Ellie Roebuck (25 tahun), kiper Inggris yang direkrut dari Manchester City, membawa pengalaman Liga Super Wanita Inggris. Kombinasi ini memastikan stok kiper Barcelona tetap menjadi yang terbaik di Eropa.
Lini Belakang: Benteng Multinasional dengan Sentuhan Lokal
Sektor pertahanan dihuni oleh campuran pemain berpengalaman dan muda. María León (29 tahun) dan Ona Batlle (25 tahun) menjadi tulang punggung dengan gaya bertahan yang agresif namun terukur. Paredes (33 tahun) memberikan kematangan sebagai bek tengah, sementara Jana (22 tahun) dan Martina (19 tahun) mewakili generasi baru yang cepat beradaptasi.
Sorotan khusus tertuju pada Judith Pujols (19 tahun) dan Emilia Szymczak (18 tahun). Pujols, produk akademi La Masia, sudah menunjukkan kematangan melebihi usianya, sedangkan Szymczak—bek muda asal Polandia—menjadi bukti strategi scouting global klub.
Gelandang: Otak Permainan yang Mematikan
Meski kehilangan Keira Walsh, lini tengah Barcelona tetap dihuni nama-nama besar. Aitana (26 tahun) dan Alexia Putellas (30 tahun) tetap menjadi duo kreatif yang sulit dihentikan. Aitana, dengan pergerakan tanpa bola-nya, sering menjadi penghubung antara lini belakang dan serangan. Alexia, pemenang dua Ballon d’Or Feminin, tetap andal dalam menciptakan peluang di ruang sempit.
Patri (26 tahun) mengambil peran lebih defensif, sementara Esmee Brugts (21 tahun) dari Belanda dan Kika (21 tahun) dari Portugal menyumbang energi dan teknik dribel yang memecah konsentrasi lawan. Tak ketinggalan, Sydney Schertenleib (17 tahun) dan Vicky (17 tahun)—dua remaja berbakat yang siap mencuri perhatian.
Lini Serang: Armada Penghancur dari Berbagai Benua
Sektor depan Barcelona adalah mimpi buruk bagi bek mana pun. Caroline Graham Hansen (29 tahun) masih menjadi ancaman di sayap kanan dengan kecepatan dan akurasi umpan silangnya. Fridoline Rolfö (30 tahun), penyerang serba bisa asal Swedia, kerap berpindah posisi untuk mengacaukan formasi lawan.
Ewa Pajor (28 tahun), striker Polandia dengan insting gol tajam, menjadi solusi di laga-laga ketat. Sementara Salma Paralluelo (20 tahun)—pemain termuda yang meraih Golden Girl 2023—terus berkembang sebagai penyerang tengah yang dinamis. Pina (23 tahun), dengan fisik kuat dan tembakan jarak jauh, melengkapi variasi serangan.
Strategi Pere Romeu: Kontinuitas dengan Sentuhan Modernisasi
Pere Romeu, pelatih berusia 31 tahun yang menggantikan Jonatan Giráldez, tak ingin mengubah filosofi permainan. Namun, ia memasukkan elemen pressing tinggi dan transisi cepat untuk mengakomodir energi pemain muda. “Kami ingin tetap menguasai bola, tetapi juga lebih efisien di final third,” ujarnya dalam konferensi pers pra-musim.
Investasi pada Pemain Muda: Masa Depan yang Dibangun dari Sekarang
Kebijakan rekrutmen Barcelona Femení tak hanya berfokus pada bintang internasional. Klub aktif menggaet remaja berbakat seperti Sydney Schertenleib (Swiss) dan Vicky (Spanyol), yang sudah tampil untuk tim cadangan. Judith Pujols, bek kanan berusia 19 tahun, bahkan diprediksi menjadi penerus Ona Batlle.
Tantangan Musim Ini: Beban Ekspektasi dan Kompetisi Ketat
Mempertahankan empat gelar sekaligus bukan tugas mudah. Rival seperti Lyon, Chelsea, dan Real Madrid Femení terus memperkuat skuad. Namun, kedalaman bench Barcelona—ditambah kemampuan adaptasi pemain muda—menjadi aset berharga.
Proyeksi Performa: Bisakah Barcelona Menjuarai Segalanya Lagi?
Dengan kombinasi pemain berpengalaman dan bakat segar, peluang untuk mempertahankan trofi tetap terbuka. Kunci utamanya terletak pada kebugaran Alexia Putellas dan konsistensi lini belakang. Jika semua elemen bekerja harmonis, target quadruple bukanlah mimpi.
Penutup: Skuad yang Dibangun untuk Sejarah
FC Barcelona Femení bukan sekadar tim, melainkan mesin yang terus menulis legenda. Dari kiper hingga penyerang, setiap pemain membawa identitas permainan yang memukau. Musim 2024-2025 akan menjadi ujian apakah mereka bisa mengulangi kejayaan atau justru menjadi awal siklus baru. Satu hal yang pasti: sepak bola wanita Eropa tetap tak bisa lepas dari bayang-bayang raksasa Catalan ini.
score.co.id
(Artikel ini disusun berdasarkan riset internal Tidak ada konten yang disalin dari referensi eksternal.)