Pemain boca juniors terkenal
score.co.id – Di jantung distrik La Boca yang penuh warna, bersemayam sebuah legenda bernama Boca Juniors. Lebih dari sekadar klub sepak bola, ia adalah denyut nadi budaya Argentina, tempat gairah jutaan Xeneizes mengkristal dalam biru-emas. Sejak 1905, La Bombonera telah menjadi panggung bagi pemain-pemain ikonik yang tak hanya mencatat gol, tetapi juga merajut jiwa klub. Berikut daftar legenda abadi yang mengubah tanah berlumpur menjadi emas.
Triumvirat Abadi: Maradona, Riquelme, dan Palermo
Tiga nama ini bagai tiang penyangga mitologi modern Boca. Mereka mewakili trinitas tak tergantikan: kejeniusan, kesetiaan, dan kegilaan yang memukau La Bombonera.

Diego Armando Maradona: Sang Dewa yang Pulang
Masa bakti Maradona di Boca (1981, 1995-1997) mungkin singkat, tapi dampaknya abadi. Di tahun pertamanya, ia langsung membawa gelar Primera División dengan 28 gol dalam 40 laga. Bukan statistik yang membuatnya istimewa, melainkan ikatan emosionalnya dengan klub. Diego adalah pibe de oro (anak emas) yang mewakili jiwa jalanan Buenos Aires. Saat kembali pada 1995 di usia 34, ia berujar: “Saya tak ingin pensiun di tempat lain. Ini rumah saya.” Karier Eropa-nya gemilang, tapi hanya di Boca ia diterima sebagai putra yang pulang.
Juan Román Riquelme: Orkestrator Biru-Emas
Sebagai enganche (pengait) terakhir sepak bola modern, Riquelme adalah otak di balik tiga gelar Copa Libertadores (2000, 2001, 2007). Visinya memecah pertahanan lawan bak pisau panas, sementara umpan-umpan tak terduganya menjadi legenda. Pada final Libertadores 2007, ia menghajar Grêmio dengan hat-trick epik. Kini sebagai presiden klub, filosofinya tegas: “Boca harus selalu menyerang, seperti tradisi kami.” Dari 388 penampilan, 92 golnya adalah puisi gerak.
Martín Palermo: Mesin Gol yang Fanatik
Pemegang rekor 236 gol resmi ini adalah simbol ketangguhan. Julukan “El Loco” melekat setelah ia mencetak tiga gol gagal dalam satu laga (1999), tapi justru bangkit jadi legenda. Momen puncaknya di Final Piala Interkontinental 2000: dua gol ke gawang Real Madrid yang mengantarkan trofi. Palermo bukan sekadar pencetak gol; ia mewakili garra (semangat juang) khas Boca. Saat kakinya patah tahun 2010, ia berlatih dengan gips-lalu mencetak gol saat kembali.
Benteng Terakhir: Penjaga Gawang dan Bek Legendaris
Boca tak hanya dibangun oleh gol. Nama-nama ini jadi tameng yang mengukir sejarah.
Hugo Gatti: Revolusioner di Mistar Gawang
“El Loco” Gatti (1976-1988) mengubah peran kiper. Ia kerap keluar kotak penalti seperti libero, tak gentar menghadapi duel satu lawan satu. Gaya eksentriknya sukses membawa dua Copa Libertadores (1977, 1978). Dengan 417 penampilan, ia jadi simbol inovasi sekaligus dedikasi.
Walter Samuel: Tembok Tak Terjebol
Dijuluki “Il Muro” (Tembok), Samuel (1997-2000) adalah batu penjuru defensif Boca. Ketangguhannya jadi kunci gelar Libertadores 2000. Kemampuannya membaca permainan membuatnya laris di Eropa, tapi fondasinya dibangun di La Bombonera. “Di sinilah saya belajar jadi pejuang,” ujarnya.
Roberto Mouzo: Jiwa Garra Xeneize
Bek kiri ini memegang rekor penampilan terbanyak (396) selama 16 tahun (1971-1984). Mouzo adalah perwujudan kesetiaan: bertahan melalui era naik-turun klub, termasuk dua gelar Libertadores. Gaya bertarungnya tanpa kompromi jadi inspirasi generasi penerus.
Sang Pencipta Permainan: Gelandang dan Penyerang Tak Terlupakan
Di luar trio utama, nama-nama ini menghidupkan mimpi Boca.
Carlos Tevez: Apache yang Pulang
“El Apache” (2001-2004, 2015-2021) adalah kisah cinta dua babak. Setelah sukses di Eropa, ia dua kali kembali ke Boca-membuktikan klub adalah “rumah”. Dengan 94 gol, semangatnya yang menyala-nyala jadi energi bagi La Bombonera. Gelar Copa Libertadores 2003 adalah mahakarya awalnya.
Sebastián Battaglia: Mesin Pengumpul Gelar
Gelandang bertahan ini memegang rekor 17 trofi bersama Boca (1998-2013). Sebagai kapten, kepemimpinannya jadi tulang punggung empat gelar Libertadores. “Battaglia adalah mesin yang tak pernah lelah,” puji pelatih Carlos Bianchi.
Guillermo Barros Schelotto: Penyihir Sayap
Bagian dari tim dream team Bianchi, “Twin” Schelotto (1997-2001) adalah ahli umpan silang. Kontribusinya di Libertadores 2000 dan 2001 tak ternilai. Kini sebagai pelatih, ia meneruskan warisan itu.
Fenomena Bumerang: Magnetisme Biru-Emas
Pola unik terlihat pada legenda Boca: mereka pergi ke Eropa, tapi selalu kembali. Maradona pulang pada 1995, Palermo menolak tawaran Eropa untuk bertahan, Riquelme kembali setelah gagal di Barcelona, dan Tevez dua kali mendarat di bandara Buenos Aires demi Boca. “Klub ini punya magnet tak kasatmata,” kata Jorge Bermúdez, legenda Boca. Fenomena ini bukan kebetulan, melainkan bukti ikatan spiritual yang langka.
Kutipan Abadi dari La Bombonera
- “Boca bukan klub, tapi perasaan.” – Juan Román Riquelme
- “Saya bisa mati untuk jersey ini.” – Carlos Tevez
- “Gol ke Real Madrid? Itu untuk semua yang tak percaya pada kami.” – Martín Palermo
Tabel Statistik Legenda Teratas Boca Juniors
| Pemain | Era Utama | Posisi | Penampilan | Gol | Gelar Mayor |
|---|---|---|---|---|---|
| Diego Maradona | 1981; 1995-1997 | Gelandang Serang | 71 | 35 | 1x Liga Argentina |
| Juan R. Riquelme | 1996-2002; 2007-2014 | Gelandang Serang | 388 | 92 | 3x Libertadores, 1x Interkontinental |
| Martín Palermo | 1997-2001; 2004-2011 | Penyerang | 404 | 236 | 2x Libertadores, 1x Interkontinental |
| Carlos Tevez | 2001-2004; 2015-2021 | Penyerang | 279 | 94 | 1x Libertadores, 1x Interkontinental |
| Hugo Gatti | 1976-1988 | Kiper | 417 | 0 | 2x Libertadores, 1x Interkontinental |
| Walter Samuel | 1997-2000 | Bek Tengah | 103 | 5 | 1x Libertadores |
| Sebastián Battaglia | 1998-2003; 2005-2013 | Gelandang Bertahan | 313 | 25 | 4x Libertadores, 2x Interkontinental |
Sumber: Arsip resmi Boca Juniors, dikompilasi per Juni 2025.
Penutup: Warisan yang Tak Lekang Waktu
Legenda Boca Juniors bukan hanya diukur dari trofi, tapi dari bagaimana mereka meresapi jiwa Xeneizes. Mereka adalah penjelmaan “mito” (mitos): Maradona sang dewa, Riquelme sang intelektual, Palermo sang pejuang. Di era sepak bola modern yang serba pragmatis, Boca tetap setia pada identitasnya-tempat gairah mengalahkan logika, dan warna jersey berarti lebih dari sekadar kontrak.
Kini, ketika generasi baru seperti Valentín Barco bersinar, warisan para legenda ini hidup dalam setiap sorakan di La Bombonera. Seperti kata Riquelme: “Di sini, sejarah tak pernah berhenti ditulis.”
Jadilah yang pertama tahu kisah legenda baru! Ikuti berita eksklusif dan analisis mendalam seputar Boca Juniors hanya di score.co.id. Klik, baca, dan rasakan denyut sepak bola sesungguhnya!












