Peluang Dewa United Di Afc Challenge League
score.co.id – Sebuah babak baru terbuka untuk sepakbola Indonesia. Dewa United bersiap mengukir sejarah sebagai wakil Tanah Air di ajang kontinental setelah memastikan tiket ke AFC Challenge League 2025/2026. Sebagai runner-up Liga 1 2024/2025, pasukan berjuluk “Sang Dewa” ini siap berhadapan dengan dinamika tak terduga di kompetisi level ketiga Asia. Tantangannya kompleks: mempertahankan kekuatan ofensif sembari menambal keretakan di lini belakang. Bagaimana mereka mempersiapkan debut penting ini? Simak analisis mendalam dari tim liputan kami.
Jalur Kualifikasi dan Status Kompetisi
Prestasi finis kedua di Liga 1 musim lalu menjadi tiket emas Dewa United ke panggung Asia. Ini merupakan penampilan perdana mereka di turnamen kontinental sejak berdiri tahun 2019. AFC Challenge League sendiri mengalami transformasi besar sebagai bagian dari restrukturisasi kompetisi klub AFC. Berposisi sebagai turnamen tingkat ketiga, ia menjadi batu loncatan vital bagi klub-klub berkembang Asia. Berbeda dengan format kualifikasi berjenjang, Dewa United langsung melenggang ke fase grup berkat status runner-up domestik. Mekanisme ini sejajar dengan Shan United dari Myanmar yang juga lolos otomatis sebagai juara liga nasional mereka.

Jadwal menjadi faktor krusial. Undian babak play-off akan digelar pada 12 Agustus 2025, sementara pengundian fase grup dilaksanakan dua minggu kemudian, tepatnya 28 Agustus 2025. Rentang waktu tersebut memberi jeda strategis bagi manajemen untuk menyusun skema persiapan. Berdasarkan struktur kompetisi terbaru, Dewa United tergabung di Zona Asia Timur yang terkenal kompetitif.
Komposisi Grup Asia Timur
Grup Dewa United menghadirkan dinamika unik dengan lima peserta. Selain tim asal Indonesia itu, tiga klub lain telah memastikan tempat: juara bertahan Liga Myanmar Shan United, tim tangguh Kamboja Svay Rieng, dan dua tim yang tersisih dari babak play-off AFC Champions League Two-Manila Digger (Filipina) dan Persik (sesama wakil Indonesia). Kehadiran Persik menambah nuansa “derby Asia” dalam grup.
Berikut detail komposisi grup berdasarkan informasi terkini per Juni 2025:
Nama Klub | Negara | Jalur Kualifikasi |
---|---|---|
Dewa United | Indonesia | Runner-up Liga 1 2024/2025 |
Shan United | Myanmar | Juara Liga Nasional Myanmar 2024/2025 |
Svay Rieng | Kamboja | Juara Liga Primer Kamboja 2023/2024 |
Manila Digger | Filipina | Tim kalah play-off AFC Champions Lg Two |
Persik | Indonesia | Tim kalah play-off AFC Champions Lg Two |
Shan United patut diwaspadai. Mereka pernah mencapai perempat final pada edisi 2024/2025, membuktikan kapasitas tim Asia Tenggara bersaing di level ini. Sementara Svay Rieng membawa pengalaman panjang di kompetisi AFC. Manila Digger dan Persik, meski berasal dari jalur play-off gagal, tetap berpotensi menjadi “bom waktu” karena motivasi tinggi menebus kegagalan.
Kekuatan Serang vs Kerentanan Bertahan
Di atas kertas, lini serang Dewa United mengundang decak kagum. Mereka mempertahankan trio mematikan: Alex Martins (pencetak 21 gol musim lalu), Egy Maulana Vikri yang kreatif, dan Taisei Marukawa yang gesit. Dukungan gelandang seperti Alexis Messidoro, Hugo “Jaja” Gomes, dan Ricky Kambuaya menyediakan alur serangan berlapis. Kiper andalan Sonny Stevens juga tetap menjadi penjaga gawang utama.
Namun, kabar kurang menggembirakan datang dari sektor pertahanan. Per 14 Juni 2025, tiga pilar belakang resmi hengkang: Risto Mitrevski (bek tengah kunci), Angelo Meneses (bek serba bisa), dan Reva Adi Utama (bek sayap). Kepergian mereka meninggalkan lubang besar mengingat catatan defensif Dewa United di Liga 1 2023/2024 sudah dinilai “tidak cukup solid” oleh analis lokal. Bek yang tersisa seperti Brian Fatari dan Ady Setiawan kini harus bekerja ekstra mencari chemistry dengan rekrutan baru.
“Kehilangan pemain seperti Risto itu seperti kehilangan tulang punggung. Dia pengatur barisan belakang sekaligus pemimpin alami,” komentar mantan pelatih liga Indonesia, yang enggan disebut namanya, kepada score.co.id.
Adaptasi Format dan Tantangan Laga Kandang-Tandang
Faktor penentu lain adalah format turnamen. Berdasarkan pola edisi sebelumnya, AFC Challenge League menerapkan sistem grup terpusat, di mana seluruh laga satu grup dimainkan di satu negara penyelenggara dalam periode singkat. Artinya, Dewa United harus siap menghadapi padatnya jadwal-empat pertandingan dalam 10-14 hari. Ini ujian berat bagi kebugaran pemain dan kedalaman skuad.
Perjalanan jarak jauh juga berpotensi mengganggu ritme tim. Berbeda dengan liga domestik yang sudah akrab, tim harus beradaptasi dengan lapangan asing, cuaca ekstrem, serta gaya permainan lawan yang beragam. Shan United dikenal defensif dan disiplin, Svay Rieng mengandalkan serangan cepat, sementara Manila Digger kerap bermain agresif di lini tengah.
Proyeksi Peluang dan Strategi Bertahan
Peluang Dewa United lolos dari fase grup tetap terbuka lebar. Kekuatan serangan mereka termasuk yang terbaik di grup, terutama jika Messidoro dan Jaja sukses mengalirkan bola ke Martins dan Egy. Namun, kesuksesan itu hanya mungkin tercapai jika manajemen cepat menyelesaikan dua masalah kritis:
- Rekrutmen Bek Berkualitas: Mencari pengganti Mitrevski yang setara pengalaman dan kepemimpinan menjadi prioritas mutlak.
- Manajemen Kebugaran: Rotasi pemain dan taktik presisi dibutuhkan untuk menghadapi maraton laga dalam format terpusat.
Shan United bisa menjadi tolok ukur. Kesuksesan mereka mencapai perempat final musim lalu dibangun dari soliditas defensif dan efisiensi serangan balik. Dewa United perlu meniru formula ini sembari memaksimalkan keunggulan individu di sektor serang.
Momentum Psikologis
Faktor tak kasatmata juga berperan. Sebagai debutan, mentalitas pemain diuji menghadapi tekanan turnamen kontinental. Kehadiran Persik justru bisa memicu duel emosional-sebuah derby mini yang berisiko menguras energi jika tidak dikelola cermat. Pelatih Dewa United dituntut membangun pola pikir “turnamen” bukan “musim panjang”.
Penutup: Antara Ambisi dan Realita
Dewa United berdiri di persimpangan sejarah. Keberhasilan di AFC Challenge League bisa menjadi fondasi baru sepakbola Indonesia di Asia. Namun jalan itu dipenuhi ranjau: defisit pertahanan, format turnamen yang melelahkan, dan ketidaktahuan akan lawan.
Kunci utamanya terletak pada kesempurnaan rekrutmen bek dan kemampuan adaptasi taktik. Jika kedua hal itu terpenuhi, kombinasi serangan gemilang mereka berpotensi membawa “Sang Dewa” melaju jauh. Namun, jika lubang pertahanan tak segera tertutup, ambisi bisa kandas di fase grup.
Pantau terus perkembangan terbaru persiapan Dewa United hanya di score.co.id-sumber berita sepakbola terkini dan terpercaya!