Pelajaran yang Bisa Didapatkan Di Olimpiade Paris 2024

Pelajaran yang Bisa Didapatkan Di Olimpiade Paris 2024

SCORE.CO.ID – Pagelaran Olimpiade Paris 2024 sudah berakhir sejak Minggu (11/8/2024) lalu kini ada pelajaran yang bisa diambil dari gelaran akbar tersebut.

Badminton Justru Gatot

Pertama, ingat ketika badminton jadi unggulan tetapi justru gagal total. Kegagalan tim Badminton Indonesia dengan hanya mampu meraih 1 perunggu dan gagal mendulang tradisi emas membuka mata banyak orang. Tidak ada pengharapan di cabor ini, justru membuat publik Indonesia malu.

Tunggal putra peraih medali All England 2024 justru tak membawa angin segar disini. Jojo dan Ginting justru bahkan tak masuk ke babak 16 besar sama sekali.

Menpora Dituntut Banyak

Menpora RI dituntut agar tidak leha-leha oleh netijen dan diminta memperhatikan Cabor lain yang berpotensi memberikan sumbangan medali bagi Indonesia.

Beruntung Panjat Tebing Indonesia dan Angkat Besi Indonesia sukses menciptakan sejarah dengan medali emas pertama dalam keikutsertaan Olimpiade di luar cabor badminton bagi Indonesia.

Menpora RI mendapatkan banyak kritikan karena dianggap tidak becus dalam melakukan pembenahan terhadap dunia olahraga tanah air.

Menpora dianggap hanya memberikan dukungan dana yang besar bagi Badminton, Sepak Bola dan Basket yang dianggap sebagai olahraga paling populer di Indonesia. Sedangkan Cabor lain cenderung diabaikan bahkan mengalami krisis finansial karena kekurangan dana, ambll contoh Futsal Indonesia jelang SEA Games 2021 Hanoi.

Futsal Putra hampir saja tidak mendapatkan izin Kemenpora untuk berpartisipasi ke dalam SEA Games karena tidak ada dukungan dana kepada Cabor futsal, untungnya Futsal Putra masih bisa diberangkatkan karena memakai dana FFI (Federasi Futsal Indonesia) namun sayang Futsal Putri gagal diberangkatkan. 

Fasilitas yang Bermasalah

Jangan lupa bahwa para atlet sangat mepet dalam pola asuh latihan, juga teringat kasus yang menimpa pada Muhammad Zohri seorang atlet lari Indonesia, sebelum ia menjadi juara di Kejuaraan Dunia Atletik U17, Zohri mengaku berjuang menggunakan dana pribadi untuk dapat berpartisipasi di ajang internasional atau sekedar untuk menyewa tempat latihan.

Baca Juga  Berkerudung Dilarang, Olimpiade Paris Terang-Terangan Dukung Atlet LGBT Secara Terbuka

Fasilitas juga menjadi perhatian dimana Eko Yuli Irawan pernah menceritakan ia terpaksa berlatih di markas Marinir karena PABSI selaku induk olahraga Angkat Besi Seluruh Indonesia tidak punya banyak dana untuk menyewa tempat latihan yang bagus.

Namun sisi positifnya mendapatkan gemblengan yang keras dan meningkat mental serta kekuatan atlet, ada banyak lagi kasus Cabor lain yang cenderung diabaikan walaupun tidak menutup fakta bahwa Cabor populer seperti Sepakbola sekalipun juga masih banyak yang kekurangan fasilitas seperti Stadion hingga Lapangan Latihan.

Sudah saatnya Menpora harus memprioritaskan olahraga yang mampu mendulang prestasi di turnamen multi event olahraga seperti Asian Games dan Olimpiade, memang banyak jenis Cabor namun ada 11 Cabor yang bisa mendapatkan perhatian Pemerintah Pusat maupun Daerah serta Menpora bisa bekerja sama dengan federasi/asosiasi olahraga di Indonesia.

Berikut Cabor yang harus dikembangkan dan diharapkan bisa mendulang medali untuk Indonesia di Asian Games dan Olimpiade:

1. Bulu Tangkis 

2. Angkat Besi

3. Panjat Tebing 

4. Akuatik 

5. Atletik 

6. Panahan