SCORE.CO.ID – Indonesia kalah lagi, selalu kalah terus di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde Tiga. Ya kekalahan ini seperti beruntun, mulai dari kalah dari China 1-2, dan terakhir digasak Jepang 4 gol tak berbalas.
Shin Tae-yong jadi dalang kekalahan ini, seperti yang kami ulas di artikel sebelumnya, sejak ditangani STY kesulitan mencetak gol adalah hal yang belum bisa diatasi.
Sekarang Shin Tae-yong merasa tertekan karena timnya saat ini berada di juru kunci grup C ronde ketiga.
“Memang, tekanan pasti tidak tertahankan karena saya posisinya pelatih kepala, tapi saya harus menerima itu. Tetapi, saya masih mau melihat para pemain untuk bersatu dan bertarung untuk lolos ke ronde keempat,” kata Shin Tae-yong pada saat konferensi pers usai laga.
“Memang, sejak awal saya menargetkan peringkat ketiga atau keempat untuk ke ronde keempat. Jadi, masih ada harapan. Untuk itu, saya dan para pemain akan berusaha lebih baik lagi agar kita masuk ke peringkat ketiga atau keempat,” tambahnya.
Sekarang jika tertekan apakah itu bisa mengubah keadaan, Indonesia saat ini ada diperingkat terakhir dengan defisit kebobolan 5 gol, dan menjadi tim yang tak pernah menang.
PSSI sudah support penuh Indonesia dengan memanggil pemain diaspora yang masih bermain di luar negeri, sekelas Kevin Diks saja bergabung disini.
Mees Hilgers juga sudah bergabung, bahkan yang terbaru dikabarkan Ole Romeny ingin bergabung juga.
Bila menganalisis strategi yang dipakai Shin Tae-yong itu tak pernah berubah, ia kerap kali menggunakan 5 bek ketika melawan tim kuat seperti Jepang misalnya.
Padahal yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah penyerang ganas, masih saja Eliano Reijnders tidak dimainkan dan masih mengandalkan strategi buruknya yaitu memainkan striker lokal Indonesia.
Yakob Sayuri tidak memberikan efek apapun, ratingnya dilansir dari laman Fanspage Unbeaten adalah 3.8.
Setiap kali buntu taktik, Shin Tae-yong pasti memasukkan Pratama Arhan yang digunakan untuk lemparan ke dalamnya. Coba perhatikan dua laga timnas seperti ini, melawan China karena buntunya taktik ia memasukkan Arhan untuk memberikan lemparan ke dalam, dan berbuah gol.
Sekarang bukan tulisan ini yang menyuruh Shin Tae-yong dipecat, tapi bagaimana cara dia menangani Timnas seperti pelatih yang tidak berpengalaman untuk mencetak gol.
Sudah dituruti mendatangkan pelatih Striker yaitu Yeom Ki-hoon (41) sejak September 2024 lalu. Tapi lagi dan lagi kesulitan mencetak gol menjadi sumber utama masalah Shin Tae-yong.
Hampir rata-rata penyerang Indonesia kesulitan mencetak gol di tiap laga bahkan peluang juga sering terbuang sia-sia, bila kondisi ini terus terjadi maka harus mengubur mimpi lolos ke Piala Dunia 2026.