PBVSI Terangkan Hukuman Rivan Nurmulki, Masih Bisa Main di Proliga tapi…

PBVSI Terangkan Hukuman Rivan Nurmulki, Masih Bisa Main di Proliga tapi…

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw== SCORE.CO.ID

Score – PBVSI menghukum Rivan Nurmulki karena pada Agustus lalu mengikuti Kapolri Cup 2023 meski sedang izin untuk tidak memperkuat tim nasional bola voli Indonesia.

Rivan absen dari agenda timnas di Kejuaraan Asia 2023 yang dihelat pada 19-26 Agustus silam di Urmia, Iran.

Hal ini seperti diterangkan oleh Ketua Komisi Disiplin PP. PBVSI, Irjen Pol (P) Drs. Edy Sunarno.

“Dasar sanksi yang kita berikan itu, yang bersangkutan bermain di Piala Kapolri. Itu melanggar aturan,” kata Edy.

Dalam sidang komisi disiplin PP PBVSI pada 17 November 2023, diputuskan bahwa Rivan tidak diizinkan untuk mengikuti event internasional selama satu tahun.

Ini termasuk event internasional yang diselenggarakan di dalam negeri. Sanksi terhadap Rivan berlaku mulai 1 Januari 2024 hingga 31 Desember 2024.

Rivan hanya bisa tampil dalam kejuaraan maupun kompetisi dalam negeri, seperti Proliga, Livoli, ataupun kejuaraan lingkup nasional lainnya.

Lanjut Edy, Rivan tetap diperolehkan bermain dalam kegiatan di Tanah Air karena prestasi yang diberikan bagi Indonesia.

Salah satunya adalah hattrick medali emas di SEA Games yang diraih Rivan bersama timnas pada edisi 2019, 2021 (dihelat 2022), dan 2023.

“Rivan itu pernah berprestasi bagi Indonesia. Itu pertimbangannya,” tambah pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PP. PBVSI itu.

Di samping itu, Edy membeberkan sanksi itu diberikan agar tidak diulangi kembali dan juga tidak ditiru atlet-atlet lainnya.

PBVSI berharap bahwa hukuman ini justru bisa dijadikan sebagai lecutan agar bisa membangkitkan kembali prestasi Rivan di kancah internasional.

“Rivan itu masih berusia 28 tahun saat ini. Diharapkan lima tahun lagi masih bisa menelorkan prestasi,” sahut Edy.

Baca Juga  Diolok-olok Akibat Sering Towing, Marc Marquez Sesumbar di MotoGP 2024 Bakal Gantian Dibuntuti

Keputusan sanksi bagi Rivan sudah melalui beberapa pertimbangan.

Kata Edy, dalam anggota Komisi Disiplin yang diketuainya itu, terdapat orang-orang organisasi dan juga mantan pemain timnas, Zulfarshah.

Rivan sendiri, menurut Edy, sudah menerima keputusan itu. “Waktu sidang komisi disiplin itu, Rivan kita hadirkan. Dan dia menerima,” ujarnya