SCORE.CO.ID – PBSI pastikan promosi degradasi atlet badminton tetap berlanjut meskipun banyak turnamen yang tak diikuti oleh atlet-atlet ini.
Promosi degradasi atlet merupakan salah satu program pelatnas PBSI yang digelar di akhir tahun. Dalam penentuannya, PBSI menyiapkan sejumlah kriteria penilaian.
Jadi setiap atlet yang tidak sesuai aturan maka PBSI berhak mencoret namanya dan dikeluarkan dari padepokan ijo.
Penilaian yang paling berperan adalah hasil dari turnamen yang atlet ikuti sepanjang tahun dengan menyesuaikan target yang sudah ditetapkan. Tapi situasi pandemi Corona mengakibatkan banyak turnamen disetop sehingga membuat PBSI tak punya banyak pilihan.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, promosi dan degradasi tetap berjalan tak ada masalah dan bisa berjalan seperti biasa.
“Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) serta pelatih sudah memiliki kriteria tertentu untuk menentukan promosi degradasi. Turnamen (memang) salah satunya, tapi (tolok ukur) lainnya juga banyak. Jadi tetap ada (promosi degradasi),” kata Budiharto kepada pewarta di kawasan Jakarta Timur.
“Hanya siapa yang didegradasi dan siapa yang dipromosikan belum tahu. Bisa jadi atlet yang didegradasi nol (tidak ada), atau bisa jadi 20 (atlet), atau berapa,” dia menambahkan.
“Jadi semua tergantung. Kriterianya memang turnamen tapi ada kriteria latihan dan performa, serta penilaian lainnya.”
Sebelumnya, PP PBSI mengakui kesulitan menentukan promosi dan degradasi pemain menyusul tidak adanya turnamen delapan bulan belakangan.
Tapi tahun ini terus berlanjut, apalagi dua tunggal putra Indonesia yaitu Chico dan Ginting. Ya mereka harus berhati-hati, terutama Ginting.
“Makanya saya selalu tekankan, maksimalkan waktu yang ada di sini karena umur atlet itu pendek. Ya itu kalau memang nggak bisa, saya bisa kapan saja ganti lah yang di bawah. Jadi sistemnya nggak kayak dulu, menunggu setahun lagi untuk promosi degradasi. Enggak. Ini bisa kapan saja. Ini saya baru announce sekarang ini, bisa kapan saja,” lanjutnya.
Artinya bila atlet ini terus menerus melakukan kesalahan seperti tidak disiplin dan sebagainya juga tidak sesuai aturan maka PBSI berhak mengeluarkan para atlet-atlet ini.