PBSI pastikan dampingi atlet agar terus berada di kondisi prima

PBSI pastikan dampingi atlet agar terus berada di kondisi prima

Score – Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Agung Firman Sampurna memastikan terus memberikan pendampingan kepada para atlet agar bisa berada di kondisi yang prima di setiap turnamen yang akan mereka ikuti.

“Kami selalu mendampingi dengan ketat dan terus kami pantau supaya pada turnamen tahun depan seperti Indonesia Masters mereka bisa memberikan penampilan terbaik,” kata Agung saat dijumpai di Jakarta, Senin.

Adapun hal tersebut menyusul kondisi fisik sejumlah atlet nasional seperti tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, ganda putri Apriyani Rahayu, hingga ganda putra Fajar Alfian yang dilaporkan mengalami cedera saat melakoni beberapa turnamen terakhir tahun ini.

“Kita sudah ada tim dokter di sini yang secara khusus memantaudan memang pada beberapa event yang mereka ikuti, beberapa (atlet) ada di kondisi injured,” ujar Agung.

Ia pun memastikan pemulihan akan menjadi salah satu prioritas PBSI kepadapara atlet mengingat Indonesia juga mengirimkan delapan wakil di turnamen pamungkas tahun ini, World Tour Finals, yang akan berlangsung di Hangzhou, China, Desember.

“Ada beberapa event yang akan mereka ikuti dan sebelum ke sana (tahun depan) akan ada World Tour Finals, lalu diikuti dengan Malaysia Open, India Open, dan Indonesia Masters (pada Januari),” kata Agung.

Sebanyak tiga turnamen pada Januarimendatang tersebut pun merupakan turnamen yang masuk pada penghitungan poin menuju Olimpiade 2024 Paris. Untuk memaksimalkan performa Skuad Merah Putih menuju Paris, Agung mengatakan pihaknya juga sudah membentuk Tim Satuan Tugas Olimpiade bulan lalu.

Selain memastikan kondisi fisik yang prima, Agung mengatakan PBSI juga fokus untuk menguatkan kondisi mental para atlet.

Baca Juga  Tim Porsche: Ini balapan paling panas yang pernah tim lalui

“Pemain atau atlet di ranking 10 besar dunia, dari segi teknik dan stamina kurang lebih sama. Perbedaannya hanya dari segi mental. Penguatan mental itu kami lakukan di PBSI,” kata Agung.

“Kita ada tim psikolog yang terus memantau, kami juga siapkan motivator, dan memastikan chemistry terbangun baik antara atlet dan coach-nya,” ujarnya menambahkan.