SCORE.CO.ID – Pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengajak tim asuhannya untuk menjernihkan pikiran usai menelan kekalahan dari Arab Saudi 2-3, Kamis dinihari kemarin (9/10/2025.
Pelatih asal Belanda itu juga mengisyaratkan dilakukannya evaluasi dan bersiap kembali untuk menatap pertandingan kedua melawan Irak pada 12 Oktober mendatang.
“Kami harus menjernihkan pikiran kami, melakukan evaluasi, dan bersiap lagi karena masih ada satu pertandingan final.”
“Kecewa dengan hasilnya, tentu saja. Ya inilah sepak bola. Kita sebenarnya mengawali dengan cukup baik, tapi setelah gol pertama, kita kehilangan ritme.”
“Kita tidak bertahan dengan baik di antara lini, dan para winger lawan mendapat terlalu banyak ruang. Hal seperti itu seharusnya tidak terjadi, tapi nyatanya terjadi.”
Dia juga menambahkan bahwa timnya bertekad pulih kembali.
“Kami kesulitan menemukan kembali bentuk permainan kami setelah tertinggal, dan kemudian kami kebobolan gol-gol mudah. Kembali, sesuatu yang tidak boleh terjadi di level ini.”
“Kami masuk ke ruang ganti (saat jeda) dengan tekad untuk bangkit. Kami memulai babak kedua dengan cukup baik. Dan sayang sekali ini terjadi. Tentu saja saya sangat kecewa.”
“Tapi kami masih punya satu pertandingan lagi. Skornya 2-3 melawan tim yang bagus, dan kami tidak boleh menundukkan kepala sekarang. Dalam 3 hari kedepan kami akan menghadapi Irak. Jadi, saatnya menganalisa dan kembali lebih kuat menghadapi Irak karena kami harus menang dari Irak.”
Patrick juga menyampaikan permintaan maaf dan rasa terima kasih atas dukungan luar biasa yang selalu diberikan oleh fans Timnas.
“Pendukung Garuda, saya minta maaf. Tapi, saya cinta kalian. Mereka luar biasa. Tidak peduli dimanapun kami bermain, mereka selalu mendukung. Sungguh luar biasa memiliki pendukung seperti ini.” tambah keterangan Patrick Kluivert itu
Dengan ini, Patrick mengharapkan anak asuhnya fokus lawan Irak pada 12 Oktober 2025 mendatang. Kemenangan adalah target utamanya.
“Fokus kami adalah melawan Timnas Irak, dan kami bersedia mengalahkannya bahkan kemenangan adalah harga mati”, tutup keterangannya.












