SCORE.CO.ID – Pembalap Miguel Oliviera yaitu dari Portugal mengalami kecelakaan ringan pada pekan akhir di tahun 2024 ini.
Ya dia mendapatkan insiden yang menimpa pembalap Portugal itu menunjukkan bahwa satu-satunya periode dimana Oliviera bisa saja menghindari cedera adalah pada bagian akhir MotoGP. Pada tahap ini, pada kenyataannya, semua balapan sangat ketat dan bahkan cedera yang tidak terlalu parah pun bisa membuat pembalap hanya menjadi penonton di beberapa Grand Prix.
Mantan pembalap Trackhouse Racing yang telah bergabung dengan Yamaha Prima Pramac Racing tersebut harus membayar mahal dengan patah pergelangan tangan kanan di Mandalika.
“Pemulihannya sesuai jadwal, sekitar enam pekan. Masalahnya, saya melewatkan lima balapan berturut-turut. Kelihatannya seperti waktu yang lama, tapi kenyataannya hanya sebentar. Faktanya adalah saya harus menonton lima balapan dari rumah,” kata Oliveira dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh salah satu sponsor pribadinya, Estrella Galicia.
Hal paling menarik yang diceritakan oleh pria 29 tahun ini, yang belum pernah ia ungkapkan sebelumnya, adalah apa yang memicu terjadinya highside dahsyat pada RS-GP miliknya, yaitu masalah elektronik.
“Kecelakaan itu disebabkan oleh nasib sial, ada korsleting di ECU motor. Hal ini menyebabkan saya kehilangan semua sistem kontrol dan saya terjatuh di atas setang. Ketika Anda terjatuh seperti itu, cedera selalu merupakan masalah keberuntungan.
Sayangnya, bagi Miguel, bab Aprilia belum memenuhi ekspektasi, dengan hanya satu kali naik podium di Sprint Race di Jerman dan tidak kurang dari sembilan balapan yang terlewatkan di antara dua musim bersama tim satelit pabrikan yang berbasis di Noale. Namun, ia sendiri akan mencoba belajar dari pengalaman tersebut untuk menjadi lebih dewasa sebagai seorang rider.
“Itu adalah dua tahun yang membuat saya banyak berjuang, baik secara teknis maupun fisik. Itu adalah dua tahun yang sulit dalam karir saya di MotoGP, tapi saya yakin ini akan membuat saya menjadi pembalap yang lebih kuat dan lengkap,” tandasnya.
Saya telah mampu beradaptasi dengan motor sangat berbeda dari yang biasa saya kendarai dan saya juga telah membuat kemajuan dalam gaya berkendara saya, jadi saya pikir ini adalah sesuatu yang positif untuk masa depan.”