Gol bunuh diri Ole Romeny jadi sorotan utama saat Oxford United takluk 1-3 dari QPR di pekan ke-41 Championship 2024/2025.
Kekalahan Menyakitkan di Kandang Sendiri
Oxford United harus menelan kekalahan pahit saat menjamu Queens Park Rangers di Kassam Stadium.
Pertandingan ini digelar dalam lanjutan pekan ke-41 Championship Inggris, dan hasilnya membuat posisi Oxford tetap tertahan di papan bawah klasemen sementara.
Meski penguasaan bola cenderung berimbang, Oxford terlihat kesulitan saat memasuki sepertiga akhir pertahanan lawan.
Satu-satunya gol untuk tim tuan rumah dicetak oleh Stanley Mills.
Sementara tiga gol QPR berasal dari sundulan Ronnie Edwards, gol bunuh diri yang dikaitkan dengan momen Ole Romeny blunder, dan penyelesaian akurat dari Yang Min-hyeok di menit akhir laga.
Dengan kekalahan ini, Oxford hanya mengoleksi 45 poin dari 41 pertandingan, dan mereka masih harus berjuang untuk menjauh dari zona degradasi. Di sisi lain, kemenangan ini membawa QPR naik ke posisi 15 klasemen.
Nasib Buruk untuk Ole Romeny
Performa Ole Romeny menjadi perhatian utama dalam pertandingan ini. Meski dipercaya menjadi starter di posisi gelandang serang, kontribusinya di atas lapangan dinilai minim.
Tak ada tembakan yang dilepaskan olehnya ke arah gawang lawan sepanjang babak pertama.
Dari total 10 operan yang dicoba, hanya delapan yang berhasil mencapai rekan setim. Lebih dari itu, satu umpan panjang yang dicobanya pun gagal menemui sasaran.
Yang paling disorot dari laga ini tentu saja adalah insiden saat Ole Romeny blunder yang menyebabkan gol bunuh diri di menit ke-42.
Momen tersebut terjadi saat Oxford justru sedang mencoba menyusun tekanan balik.
Kesalahan tersebut bukan hanya menggandakan keunggulan QPR, tetapi juga meruntuhkan semangat permainan tim tuan rumah menjelang akhir babak pertama.
Rating Terendah dan Evaluasi Lanjutan
Penampilan buruk Ole Romeny tercermin pada penilaian yang diberikan laman statistik. Dengan rating hanya 4.7, dirinya menjadi pemain dengan nilai terendah di antara semua yang tampil dalam pertandingan tersebut.
Selama 45 menit bermain, ia juga hanya berhasil mencatatkan satu ball recovery dan dari tiga kali duel perebutan bola, hanya satu yang berhasil dimenangkan.
Situasi ini tentu memberi beban psikologis tersendiri bagi pemain yang juga memperkuat Timnas Indonesia.
Momen Ole Romeny blunder kali ini bisa menjadi pelajaran penting dalam perjalanan kariernya.
Oxford sendiri perlu melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk dari sisi individu pemain, jika ingin keluar dari tekanan klasemen.
Dengan sisa pertandingan yang masih memungkinkan, perjuangan untuk bertahan di divisi Championship belum selesai. Bagi Ole, pertandingan berikutnya akan menjadi kesempatan pembuktian bahwa ia bisa bangkit dari kesalahan.