Insiden Nyanyian Rasis Hentikan Sementara Pertandingan Udinese vs AC Milan

Insiden Nyanyian Rasis Hentikan Sementara Pertandingan Udinese vs AC Milan SCORE.CO.ID

SCORE.CO.ID – Pertandingan Serie A antara Udinese dan AC Milan di Stadion Udine, Italia, pada Sabtu waktu setempat atau Minggu dini hari WIB, 21 Januari 2024, mengalami penundaan sementara karena insiden nyanyian rasis yang berasal dari pendukung tuan rumah. Kejadian tersebut terjadi di babak pertama.

Penjaga gawang AC Milan, Mike Maignan, memutuskan untuk meninggalkan lapangan setelah menjadi sasaran nyanyian rasis selama pertandingan. Saat timnya berhasil mencetak gol dan unggul 1-0, Maignan memberi isyarat kepada rekan satu timnya untuk berhenti bermain. Ia kemudian berjalan menuju wasit dan melanjutkan ke pinggir lapangan sebagai respons terhadap insiden tersebut.

Reaksi Maignan dan Kemenangan Milan Pasca Insiden Rasis

Rekan setim berupaya menghibur Mike Maignan di pinggir lapangan, namun, penjaga gawang internasional Prancis tersebut memutuskan untuk melepas sarung tangannya dan meninggalkan lapangan menyusuri terowongan.

Sebelumnya, Maignan telah memberitahu wasit mengenai nyanyian rasis monyet selama pertandingan, yang kemudian menyebabkan pengumuman di stadion untuk menghentikan perilaku tersebut.

Setelah sekitar lima menit penundaan, pertandingan Serie A dilanjutkan, dengan Maignan dan rekan satu timnya kembali memasuki lapangan. Pertandingan berakhir dengan kemenangan Rossoneri 3-2.

Tiga gol dari Milan dicetak oleh Ruben Loftus-Cheek (menit ke-31), Luka Jovic (83′), dan Noah Okafor (90+3′). Di sisi lain, Udinese mencetak dua gol melalui Lazar Samadzic (42′) dan Florian Thauvin (62′).

Dengan hasil ini, AC Milan berhasil mengumpulkan 45 poin dan tetap bertengger di posisi ketiga klasemen Serie A. Mereka masih berada di bawah Inter Milan yang memiliki 51 poin dan Juventus dengan 49 poin, meski Juventus masih memiliki satu pertandingan yang belum dimainkan.

Maignan Menyerukan Sanksi Keras dan Dukungan dari Presiden FIFA

Mike Maignan, penjaga gawang AC Milan, mengutuk keras perilaku rasisme yang ia alami selama pertandingan dan menyerukan sanksi yang tegas terhadap pelaku. Ia menegaskan bahwa suara-suara rasis seperti monyet yang terdengar bukanlah kejadian pertama baginya.

“Tentunya sanksi keras ini harus diberlakukan, dan saya pasti mendukung sanksi untuk mereka yang berada dibalik ini semua. Mereka harus menyadari bahwa tindakan mereka memiliki konsekuensi yang serius,” tegas Maignan kepada DAZN, dilansir ESPN, pada Minggu, 21 Januari 2024.

Dalam pernyataannya, Maignan mengekspresikan kekesalannya terhadap insiden tersebut. Meskipun merasa kesal harus mengalami situasi tersebut, ia merasa didukung oleh semua orang di sekitarnya. Keputusan untuk kembali ke lapangan dan melanjutkan pertandingan diambil setelah diskusi dengan rekan satu timnya.

“Saya benar-benar tidak ingin bermain lagi… Tapi kami adalah keluarga, dan saya tidak bisa meninggalkan rekan satu tim seperti itu,” tambahnya.

Mengenai sanksi untuk Udinese, klub tuan rumah berpotensi mendapatkan penutupan sebagian stadion untuk pertandingan kandang berikutnya sebagai konsekuensi dari perilaku rasisme yang terjadi di pertandingan.

Gianni Infantino, Presiden FIFA, menyatakan dukungan penuh terhadap Maignan dan menyerukan tindakan yang keras dalam kasus rasisme. Infantino menegaskan bahwa tidak ada tempat untuk rasisme atau diskriminasi dalam sepak bola dan masyarakat.

Selain proses tiga langkah untuk mengatasi insiden rasisme, ia mendorong penerapan kekalahan otomatis bagi tim yang penggemarnya terlibat dalam perilaku rasialis yang menyebabkan pertandingan dibubarkan, serta larangan stadion global untuk tindakan kriminal dan tuduhan rasisme.

Exit mobile version