Negara Kuda Hitam Sea Games 2025 Bawa Pengaruh Besar ke Timnas Indonesia

Negara Kuda Hitam Sea Games 2025 Bawa Pengaruh Besar ke Timnas Indonesia

Negara Kuda Hitam Sea Games 2025
Negara Kuda Hitam Sea Games 2025

SCORE.CO.ID – Peta persaingan sepak bola Asia Tenggara pada SEA Games 2025 disebut masih dikuasai Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Kompetisi sepak bola putra nanti diikuti sepuluh tim yang terbagi dalam tiga grup. Negara kuda hitam SEA Games 2025 akan memberikan pengaruh besar terhadap persepakbolaan kawasan Asia Tenggara.

Negara Kuda Hitam SEA Games 2025

Thailand sebagai tuan rumah ditempatkan bersama Kamboja dan Timor Leste. Grup berikutnya terisi Vietnam, Malaysia, serta Laos. Dua negara itu dianggap sebagai kekuatan utama di kawasan ASEAN sehingga persaingan dianggap akan berlangsung berat.

Timnas Indonesia U-22 yang berstatus juara bertahan berada di Grup C. Mereka akan menghadapi Myanmar, Filipina, dan Singapura. Situasi ini membuat banyak pihak mulai menilai kandidat kejutan di turnamen tersebut. 

Pelatih Persik Kediri, Ong Kim Swee dikabarkan menyebut tiga negara kuda hitam SEA Games 2025 yang patut diwaspadai. Ia disebut menilai Kamboja, Laos, dan Filipina memiliki peluang tampil mengejutkan. 

Ia juga dikabarkan menyampaikan bahwa empat tim terkuat ASEAN tidak boleh meremehkan ketiga negara tersebut. Penilaiannya dianggap sejalan dengan perkembangan sepak bola di kawasan itu.

Asistensi Pengembangan FIFA

Ong Kim Swee dijelaskan memberikan alasan tambahan terkait dua negara pertama. Ia disebut melihat Kamboja dan Laos menerima asistensi FIFA dalam program pengembangan. 

Bantuan itu mencakup infrastruktur dan kepelatihan yang mendorong perkembangan signifikan. Ia disebut menilai perkembangan tersebut mulai terlihat dalam performa tim nasional mereka.

Pelatih asal Malaysia tersebut juga dikabarkan memandang kekuatan Filipina semakin meningkat. Federasi sepak bola negara itu disebut mengembangkan program naturalisasi pemain muda. 

Baca Juga  Pajak sumbang 89,4 persen PAD Kepri dalam lima tahun terakhir

Mereka dikatakan merekrut banyak pemain diaspora yang berstatus mahasiswa maupun lulusan akademi Amerika. Ia juga disebut mengamati performa Filipina U-23 pada Piala AFF U-23 2024 yang menunjukkan teknik permainan yang baik.

Ong Kim Swee disebut menilai bahwa kualitas akademis para pemain Filipina memberi dampak besar. Ia diyakini membandingkan pendekatan Filipina dengan Jepang serta Korea Selatan yang mengutamakan pemain berpendidikan tinggi. 

Menurutnya, pendidikan dianggap mempengaruhi pola pikir pemain saat bertanding. Ia juga menyampaikan pandangan bahwa salah satu kekuatan utama ASEAN bisa terancam tersingkir lebih awal. 

Situasi itu dianggap mungkin terjadi jika para favorit mengabaikan potensi ketiga kuda hitam tersebut. Contoh situasi disebut muncul ketika Indonesia U-22 pernah kesulitan saat menghadapi Filipina pada turnamen sebelumnya. 

Thailand juga dianggap perlu mengantisipasi ancaman Kamboja. Vietnam dinilai menghadapi tantangan lebih berat karena bersua Malaysia dan Laos di fase grup.

Ia diperkirakan menilai bahwa kegagalan salah satu raksasa ASEAN di babak grup merupakan kemungkinan nyata pada SEA Games 2025.