Score – Kontroversi bermula setelah Choi Sol-gyu dilaporkan berniat untuk pensiun dari tim nasional bulu tangkis Korea Selatan.
Choi Sol-gyu memang tidak kelihatan batang hidungnya dalam ajang internasional sejak merebut medali perak di nomor ganda putra pada Asian Games 2022.
Partnernya di ganda putra yaitu Kim Won-ho akhirnya cuma bertanding di ganda campuran bareng Jeong Na-eun sejak Denmark Open 2022 hingga China Masters 2023.
Absennya Choi secara tiba-tiba menimbulkan tanda tanya sampai akhirnya pihak keluarganya buka suara dengan pernyataan yang dibagikan ke publik.
Terungkap bahwa Kim Won-ho telah mendapatkan perlakukan tidak adil sejak masa persiapan menuju Asian Games 2022 hingga akhirnya dipaksa pensiun.
Penyebabnya adalah kasus indispliner yang dilakukan Choi pada Juli lalu karena mangkir dari latihan (telat datang menurut Choi) setelah minum-minum pada malam sebelumnya.
Sumber lain mengatakan bahwa pemenang empat gelar World Tour itu juga membawa pacarnya ke dalam asrama sehingga dia hampir dikeluarkan dari tim nasional.
Jalan tengah sempat diambil saat Choi mengakui kesalahannya, meminta maaf, dan berjanji untuk memberikan yang terbaik jika diberi kesempatan lagi.
Choi akhirnya tetap diberangkatkan ke Asian Games Hangzhou 2022 yang dihelat pada September di China, di mana dia direncanakan tampil di nomor beregu putra dan ganda putra.
“Kami menerima laporannya dan memeriksa pemainnya. Dia mengakui kesalahannya,” ujar salah satu ofisial BKA, dikutip dari Sportworldi via Naver.
“Namun, tindakan disipliner diputuskan setelah AG. Dia sudah dimasukkan ke dalam susunan pemain dan mengatakan akan melakukan yang terbaik jika diberi satu kesempatan lagi.”
“Itu menjadi semacam pertimbangan.”
Akan tetapi, menurut pihak keluarga Choi, kehidupan pahlawan Korea di final Sudirman Cup 2017 itu menjadi tidak mudah sesudahnya.
Selama dua hingga tiga bulan menuju pesta olahraga se-Asia Choi dilarang memasuki kampung atlet di Incheon, Korea Selatan, hingga tidak bisa berlatih bersama Kim Won-ho.
Soal tindakan indispliner yang dilakukan Choi, diterangkan bahwa rasa frustrasi karena cederanya Kim Won-ho membatalkan penampilan di Korea Open 2023 menjadi penyebabnya.
Ayah Choi lantas bertanya-tanya kenapa putranya mendapatkan perlakuan berbeda.
“Dua atlet yang minum-minum dengannya masih berada di timnas, tetapi hanya Sol-gyu yang dipaksa untuk meninggalkan pelatnas oleh staf kepelatihan,” katanya.
“Dia bertanding di AG tanpa berlatih dengan partnernya.”
Choi sama sekali tidak diturunkan dalam nomor beregu putra Asian Games 2022 di mana Korea mendapatkan medali perunggu.
Pembuktian kemudian dilakukan sang pemain spesialis ganda di nomor individu ketika berhasil merebut perak bersama Kim Won-ho meski berstatus non-unggulan.
Dalam perjalanannya mereka menjungkalkan jagoan tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, di babak kedua lalu juara Olimpiade, Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan), di semifinal.
Choi/Kim bahkan mengungguli pencapaian rekan senegara, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae, yang gagal merebut medali meski mendapatkan status unggulan.
Sayangnya, tidak ada apresiasi apapun yang didapat Choi.
“Saat kompetisi berlangsung, dia diperlakukan seolah-olah tidak ada dan dirundung. Tidak ada pelatih yang mendampingi, dan bahkan saat final dia tidak diacuhkan.”
“Mereka mengkritik dan menghina anak saya saat dia tidak ada,” ungkap ayahnya.
Sementara tentang polemik terakhirnya adalah tentang keputusan Choi untuk pensiun dari timnas bulu tangkis Korea.
Dari pihak BKA, PBSI-nya Korea itu membeberkan bahwa mereka menerima pemberitahuan dari pihak klub yang menaungi Choi, Yonex, tentang rencana itu.
“Itu terjadi bulan lalu. Kami mengirim surat ke setiap klub untuk memberitahukan bahwa pemain timnas harus menghadiri pemusatan latihan,” papar ofisial KBA.
“Surat yang sama dikirim ke Choi Sol-gyu sebagaimana keputusan disipliner sedang dibahas.”
“Namun, klubnya yaitu Yonex memberi tahu kami bahwa dia tidak akan mengikuti pemusatan latihan karena telah memutuskan untuk pensiun dari tim nasional.”
“Dia juga tidak akan mengikuti seleksi untuk tim nasional bulan ini.”
Ironisnya, ini terjadi ketika BKA mengaku hendak mempertimbangkan kembali soal hukuman terhadap Choi.
BKA sebenarnya menerima kritik karena tetap mempertahankan Choi dalam tim Asian Games meski telah melakukan pelanggaran.
Komite Peningkatan Performa mencoba untuk menghukum Choi dengan hukuman skors selama dua tahun dari timnas kepada Choi.
Akan tetapi, sanksi ini dirasa terlalu berat dibandingkan dengan pelanggaran yang dilakukan oleh sang pemain.
Choi sendiri merupakan salah satu pemain senior di timnas Korea. Pemain berusia 28 tahun itu telah bergabung dengan timnas selama 13 tahun sejak masih remaja.
“Tidak mudah bagi pemain sekaliber Choi untuk keluar dan kami mencoba untuk memberinya sebuah kesempatan melalui pemeriksaan dan hingga AG.”
“Dan bahkan jika dia pensiun, kami berhati-hati dalam menghukumnya, mempertimbangkan masa depannya,” kata sumber BKA dalam wawancara lain dengan News1.
Lagi-lagi, klaim dari pihak keluarga berbeda dengan pihak BKA. Mereka bahkan menuding bahwa Choi dipaksa untuk mengundurkan diri dari timnas.
Ayahnya yakin Choi tidak memiliki niat untuk pensiun. Adapun alasan putranya untuk tidak mengikuti latihan adalah karena perundungan yang dilakukan para pelatih.
“Dia masih mengalami stres berat dan sulit untuk menjalani rutinitas sehari-hari,” kata ayah Choi Sol-gyu.
“Kita harus mengungkap sifat sebenarnya dari kekerasan dalam olahraga ini dan membantu Sol-gyu untuk bertanding di turnamen internasional secara normal.”
Adapun dari pihak BKA memilih untuk fokus dengan penyelidikan internal mereka.
“Ada lebih banyak perilaku tidak pantas daripada sekadar mangkir dari latihan karena mabuk-mabukan, dia sudah diperiksa tentang hal itu juga.”
“Ada perbedaan yang jelas dengan klaim dari keluarga pemain. Kami akan membuat pernyataan resmi begitu mengumpulkan semua informasinya,” tutup pejabat BKA.