Nama Valentino Rossi Tak Sekali pun Disebut Saat Luca Marini Berbicara untuk Pertama Kalinya sebagai Pembalap Repsol Honda

Nama Valentino Rossi Tak Sekali pun Disebut Saat Luca Marini Berbicara untuk Pertama Kalinya sebagai Pembalap Repsol Honda

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw== SCORE.CO.ID

Score – Luca Marini memutuskan untuk berjuang sendiri setelah hampir sepanjang kariernya menanggung label sebagai adik Valentino Rossi.

Magnet besar Rossi sebagai ikon MotoGP sekaligus salah satu pembalap tersukses membuat nama sang kakak tiri selalu melekat kepada Marini ke mana pun dia pergi.

Fakta bahwa Marini selalu memperkuat tim VR46 yang dibentuk Rossi sejak 2018 di kelas Moto2 hingga 2023 di kelas MotoGP makin tidak membantu.

Pertaruhan besar lantas diambil Marini dengan meninggalkan zona nyaman untuk mewarisi kursi kosong yang ditinggal pembalap bernama besar lainnya yaitu Marc Marquez di Repsol Honda.

Dengan runner-up kejuaraan di Moto2 menjadi pencapaian tertinggi, profil Marini terlihat remeh di antara deretan pembalap juara yang direkrut Repsol Honda selama 2 dekade terakhir.

Pun dalam tiga musim yang dijalaninya di MotoGP, Marini belum pernah sekali pun menang walau dipuji karena progesnya yang pelan tapi pasti.

Marini tentunya punya sesuatu dalam dirinya sehingga dapat meyakinkan Honda untuk memberi kontrak berdurasi dua tahun saat kandidat lain cuma disodori satu tahun.

Kini Marini akan berusaha untuk menorehkan sejarah dengan namanya sendiri, alih-alih sebagai adik dari seorang Valentino Rossi.

Marini datang saat tim pabrikan tersukses di MotoGP itu justru sedang berada di posisi terendah karena gagal bersaing dalam dua tahun terakhir.

Nama Rossi tidak sekali pun muncul dalam wawancara pertama Marini yang dibagikan Repsol Honda setelah kontraknya secara resmi berlangsung sejak 1 Januari 2024.

Marini tidak menyebut The Doctor saat menceritakan asal mula kecintaannya terhadap dunia balap motor, termasuk soal baju balap Repsol Honda yang dipakainya semasa kanak-kanak.

Sebagai informasi, Rossi juga punya sejarah dengan Repsol Honda karena mempersembahkan dua gelar juara dunia pada musim 2002 dan 2003.

Dalam video wawancara yang dibagikan Repsol Honda, hanya sekali potret Rossi terlihat ketika dia merayakan gelar juara dunia MotoGP 2008 bersama Marini dan ibunda mereka, Stefania Palma.

Baca Juga  Liga Voli Korea - Intruksi Pelatih Red Sparks Beri Ruang ke Middle Blocker, Variasi Saat Serangan Mega-Gia Buntu

Selain itu, semuanya adalah soal Luca Marini sendiri.

Berikut wawancara lengkap Luca Marini bersama Honda

Sejak kapan kecintaan Anda terhadap motor dimulai?

Marini: “Saya ingin mengatakan bahwa ini adalah sesuatu yang tumbuh di dalam diri saya dari tahun ke tahun ketika saya masih kecil. Hanya skuter, untuk mencoba hal-hal baru, dan kemudian saya naik pocket bike (motor mini) pada usia empat tahun dan itu seperti sebuah permainan pada awalnya. Namun kemudian, saya mulai sangat menikmatinya, bahkan lebih jauh, dan kemudian motornya menjadi lebih besar dan lintasan yang lebih besar serta kecepatan yang lebih tinggi. Jadi, hasrat saya juga terus berkembang selama bertahun-tahun. Tiba di kejuaraan dunia grand prix motor adalah mimpi yang menjadi kenyataan.”

Apa kenangan pertama Anda saat mengendarai motor?

Marini: “Saya tidak memiliki banyak kenangan masa lalu, tapi saya ingat suatu kali, salah satu momen yang pertama kali dengan pocket bike, yang memiliki tiga roda di bagian belakang. Pada hari pertama menyeimbangkan motor dengan ayah saya, kami berkata, ‘oke hari ini kita coba untuk melepaskannya’ dan itu adalah hari yang besar.”

Bisakah Anda ceritakan lebih lanjut tentang foto-foto Anda dengan baju balap Repsol Honda saat masih kecil?

Marini: “Ini adalah sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang tercipta karena takdir, saya tidak tahu. Saya tidak ingat dengan baik mengapa saya memiliki baju balap itu. Saya ingat bahwa saya sangat senang memiliki warna-warna itu karena pada tahun-tahun itu, sangat luar biasa, seperti setiap tahun dalam sejarah MotoGP dengan warna-warna Tim Repsol Honda yang luar biasa. Jadi, sangat menyenangkan bisa memakainya sekarang di MotoGP.”

Tahukah Anda bahwa Anda selalu ingin menjadi seorang pembalap?

Marini: “Itu adalah sesuatu yang tumbuh di dalam kepala saya dan sejak usia 14 tahun saya memutuskan, ‘oke, ini bisa menjadi jalan hidup saya, pekerjaan saya’. Saya sangat menikmati pekerjaan ini dan saya ingin memiliki pekerjaan seperti ini. Ketika saya masih muda juga, saya berpikir tentang olahraga lain, bahkan pekerjaan lain karena saya ingin mencoba banyak hal yang berbeda dan kemudian pembalap adalah salah satu yang memberi saya lebih banyak emosi.”

Baca Juga  Hasil Final Liga Voli Thailand - Farhan Halim dan Anurak Phanram Jadi Juara, Kalahkan Yuda dkk dengan Jaga Rekor Sempurna

Bisakah Anda ceritakan tentang perjalanan Anda untuk tampil di MotoGP?

Marini: “Saya memulai dengan pocket bike kemudian Mini GP seperti piala Honda NSF dengan mesin 100cc empat tak. Di sana juga ada motor yang sangat bagus, momen-momen yang sangat bagus, kenangan indah, dan kemudian saya melompat ke motor Moto3. Kejuaraan Italia, di CIV. Kemudian di Kejuaraan Eropa tubuh saya mulai menjadi sangat tinggi, jadi saya melompat ke motor Moto2 dan setelah satu tahun di Kejuaraan Eropa, saya datang ke Kejuaraan Dunia. Itu adalah perjalanan yang bagus; saya belajar banyak dan sekarang saya menjadi pembalap yang lebih baik dan orang yang lebih baik juga untuk semua langkah yang saya buat di masa lalu.”

Apa momen terbaik Anda di lintasan?

Marini: “Mungkin terlihat mudah, tapi podium pertama di COTA di Amerika sungguh luar biasa, balapan yang sangat indah – tempat yang indah untuk meraih podium pertama. Jadi, saya memiliki kenangan yang sangat, sangat indah, momen yang penuh dengan emosi dan sesuatu yang ingin saya temukan lagi, di sini dengan warna-warna ini.”

Bagaimana Anda bisa bergabung dengan Repsol Honda?

Marini: “Sangat mengejutkan setelah Marc mengumumkan kepindahannya. Jadi, saya dan tim saya, manajer saya, kami mencoba menemukan cara untuk mendekati proyek baru ini dan meningkatkan diri bersama dan mencoba membangun motor yang lebih baik, performa yang lebih baik, untuk kembali dan memenangkan balapan serta gelar juara dunia. Ini adalah tujuan kami, target kami, jadi saya yakin akan ada momen-momen yang sangat, sangat memuaskan.”

Apa yang membuat Anda ingin bergabung dengan HRC?

Marini: “Pertama-tama, tim ini adalah yang terbaik dalam sejarah. Angka-angka dan statistik berbicara dengan sendirinya, dan sekarang adalah momen yang sangat khusus, tetapi saya pikir kami memiliki kekuatan untuk kembali dengan sangat, sangat segera. Saya akan mencoba untuk memberikan semua masukan saya, energi saya untuk proyek ini dan saya yakin bahwa kami akan menemukan arah yang benar, kami akan memiliki kekuatan untuk tetap berada di puncak selama bertahun-tahun.”

Baca Juga  Hasil BWF World Tour Finals 2023 - Tangan Cekatan Shi Yu Qi Hentikan Jonatan, Wakil Indonesia Habis, China Batal Malu

Apa target Anda untuk musim 2024?

Marini: “Saya ingin memulai dengan pikiran terbuka, kami perlu memahami kecepatan kami, potensi kami setelah tes resmi pertama dan kami perlu menemukan keseimbangan kami, menemukan cara untuk mengalahkan lawan langsung yaitu rekan satu tim saya, dengan pabrikan yang sama, dengan motor yang sama – itu adalah tujuan pertama saya, tentu saja. Tapi juga, saya ingin melihat ke depan atau mencoba menemukan cara untuk naik podium dengan motor ini atau meraih kemenangan. Saya tahu itu mungkin akan sulit, tapi kami harus melihat ke depan.”

Bagaimana hari pertama Anda berada di dalam Repsol Honda di Valencia?

Marini: “Sungguh luar biasa, berlalu dengan sangat cepat dan hari itu sudah selesai! Tapi tentu saja, kami akan memiliki banyak waktu selama musim dingin, selama tes, selama musim ini untuk berbicara dengan semua anggota tim ini karena tim ini penuh dengan orang-orang, ini adalah mimpi untuk bekerja dengan semua orang dan juga dengan kru dari Jepang. Saya memiliki perasaan yang sangat baik, saya suka dengan budaya mereka dan kami dapat memiliki sinergi yang sangat baik.”