score.co.id – Tagar #KluivertOut langsung bergema di jagat media sosial usai pertandingan sengit antara Timnas Australia dan Timnas Indonesia kemarin berakhir. Kekecewaan melanda para pendukung Garuda setelah tim kesayangan mereka harus menyerah dengan skor telak 1-5.
Pada hari Kamis tanggal 20 Maret 2025, Indonesia bertandang ke markas Australia di Allianz Stadium, Sydney, dalam pertandingan matchday 7 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan berlangsung tak seperti yang diprediksi sebelumnya, di mana skuad Garuda terlihat kesulitan untuk bersaing.
Dalam laga tersebut, Australia berhasil mencetak lima gol dengan memanfaatkan kerentanan lini belakang Indonesia yang kurang terkoordinasi. Meskipun demikian, satu gol hiburan berhasil diciptakan oleh Ole Romeny untuk Indonesia di menit ke-78, mencatat debut golnya sebagai seorang striker.
Kekalahan telak ini menjadi awal yang kurang menggembirakan bagi Patrick Kluivert, sang pelatih baru yang harus merasakan debutnya dengan hasil negatif. Para penggemar sepakbola Indonesia pun menanti bagaimana langkah Kluivert selanjutnya untuk memperbaiki performa timnas Garuda ke depan.
Indonesia Kalah Mengecewakan
Kegagalan telak Indonesia dalam laga melawan Australia kemarin mengejutkan para penggemar sepak bola tanah air. Sebelumnya, saat bermain di SUGBK, Garuda berhasil menahan imbang Australia tanpa gol. Namun, ketika bertandang ke markas lawan, strategi terbuka yang mereka terapkan tidak berbuah hasil sesuai harapan.
Awalnya, permainan Indonesia terlihat cukup apik selama sekitar 15 menit pertama. Namun, Australia dengan cepat memberikan tekanan balik yang intens. Meskipun Indonesia mengungguli dalam jumlah tembakan (11), penguasaan bola (61%), dan jumlah operan (520), namun kenyataannya Australia berhasil memenangkan pertandingan dengan skor telak.
Dalam pertandingan itu, Indonesia berusaha menunjukkan performa terbaiknya, namun keberuntungan tidak berpihak pada mereka. Meskipun statistik menunjukkan dominasi Garuda, namun Australia mampu mengatasi tekanan yang diberikan dan keluar sebagai pemenang dengan skor yang meyakinkan.
Hasil yang tidak sesuai harapan ini menjadi pelajaran berharga bagi timnas Indonesia. Mereka perlu lebih fokus dan efektif dalam menerapkan strategi permainan agar dapat menghadapi lawan dengan lebih baik di kesempatan mendatang.
Tagar #KluivertOut Mencuat
Setelah pertandingan usai, Tagar #KluivertOut merebak dengan cepat di dunia maya, mencapai puncak popularitasnya. Respons dari para pengguna internet bola Indonesia begitu menolak alasan “butuh proses”, “masih adaptasi”, dan “butuh waktu”.
Kluivert baru saja menghadapi satu pertandingan dan ketika timnya kalah, para pendukungnya langsung melancarkan kritik pedas. Jika kita melihat lebih dalam, kekecewaan dari netizen ini bisa dikaitkan dengan penggulingan pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong.
Pada saat itu, PSSI secara tiba-tiba memutuskan untuk memecat STY dengan beragam alasan, termasuk dinamika dalam tim, dan sebagainya. Keputusan ini dianggap sangat berisiko mengingat tim sedang berjuang di tengah-tengah babak kualifikasi.
Ketika keputusan ini diambil, suara dari para fans menuntut kejelasan dari PSSI dan pihak terkait. Mereka menginginkan jika seorang pelatih dipecat di tengah jalan, maka pelatih pengganti harus siap memberikan hasil yang memuaskan segera setelah ditempatkan.
Kekalahan Timnas, Puncak Kemarahan Fans
Nahasnya, dalam debut pertandingan Kluivert sebagai pelatih, timnas kita harus menghadapi kekalahan telak yang membuat banyak orang terkejut. Bukan hanya itu, penampilan timnas pun dinilai belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Fans pun mulai membuat perbandingan langsung antara periode pelatihan Kluivert dengan periode di bawah kendali STY. Di bawah asuhan STY, timnas bermain imbang 0-0 melawan Australia di SUGBK, sementara di bawah Kluivert, mereka harus menelan kekalahan 1-5 di Allianz Stadium Sydney.
Tagar #KluivertOut mulai ramai digunakan sebagai ekspresi kemarahan dari para pendukung, namun penting untuk diingat bahwa masih tersisa satu pertandingan lagi bulan ini, melawan Bahrain di kandang sendiri. Keputusan untuk mengganti pelatih sekarang juga dianggap terlalu tergesa-gesa dan berisiko mengganggu kestabilan timnas Indonesia yang sedang dibutuhkan dalam persiapan turnamen besar.
Kritik dan kekecewaan dari publik menjadi sorotan utama setelah kekalahan telak timnas. Meskipun demikian, ada suara-suara yang menyerukan agar memberikan kesempatan pada Kluivert untuk memperbaiki hasil dan menunjukkan kemajuan dalam pertandingan berikutnya. Kestabilan dalam kepemimpinan pelatih diharapkan dapat membawa keuntungan jangka panjang bagi timnas Indonesia dan memperbaiki performa mereka di pentas internasional.