SCORE.CO.ID – Banyak faktor yang membuat seorang pemain bertahan di satu tim seperti Muhammad Daffa Salman yang saat ini menjadi bagian dari skuad PSM Makassar.
Ia mengaku betah bermain di klub Makassar ini meskipun dirinya mengakui bahwa kultur bermain sangat berbeda.
Pemain kelahiran Tasikmalaya itu mengaku betah di PSM Makassar karena banyak faktor diantaranya kultur masyarakat Makassar serta kekeluargaan di dalam tim.
Pemain yang menempati posisi bek tengah ini mulai membela PSM Makassar musim 2023 yang lalu setelah sebelumnya bermain untuk Persela Lamongan.
Selain karena masyarakat Makassar yang ramah serta lingkungan yang bersahabat, pemain yang meniti karier junior di Persikotas Tasikmalaya ini menyebut keputusannya bertahan di PSM Makassar karena masuk dalam skema sang pelatih Bernardo Tavares.
“Sudah berjalan mau dua musim saya bermain di PSM Makassar. Banyak faktor yang membuat saya bertahan di PSM sampai saat ini karena salah satunya masuk dalam skema pelatih,”
“Terus lingkungan dan masyarakat juga menjadi faktor pendukung saya bertahan. Lingkungan sangat enak sekali, masyarakatnya ramah. Dan tentunya juga karena kekeluargaan di tim sangat bagus sekali,” tambahnya.
Di musim pertamanya Daffa Salman mendapat kepercayaan selalu bermain inti dengan bermain belasan pertandingan.
Daffa Salman tak membantah musim keduanya di PSM Makassar bisa dikatakan masa sulitnya. Pasalnya, pasca PSSI mengeluarkan keputusan penambahan kuota pemain asing, menit bermain Daffa Salman mulai berkurang pada BRI Liga 1 2024/2025.
“Mungkin untuk tahun kedua ini tahun yang agak sulit bagi saya dikarenakan imbas dari penambahan kuota pemain asing oleh PSSI. Kebetulan pemain asing tersebut di posisi saya dan coach lebih percaya dengan pemain tersebut,” ungkapnya.
“Tentu ke depannya saya berharap bisa kembali bermain reguler lagi di sisa pertandingan yang dimiliki PSM Makassar,” Daffa Salman mengakhiri pembicaraan.
“Insya Allah saya dan teman-teman akan terus berjuang untuk bisa membawa PSM Makassar ke papan atas,” lanjutnya menutup keterangan.
