SCORE.CO.ID – Jose Mourinho, pelatih yang dikenal dengan komentarnya yang tajam, kembali menjadi sorotan dalam pertandingan antara Fenerbahce dan Lille di babak kualifikasi Liga Champions.
Sebelum laga penting ini, Mourinho sempat menyindir Tottenham, mantan klubnya, dengan mengingatkan rekornya yang tak pernah kalah dalam babak kualifikasi Liga Champions.
Akan tetapi, tampaknya sindiran itu seakan berbalik menghantam dirinya sendiri ketika Fenerbahce gagal melangkah ke babak play-off.
Pada leg kedua putaran ketiga kualifikasi yang berlangsung di Sukru Saracoglu Stadium, Fenerbahce dan Lille bermain imbang 1-1.
Gol bunuh diri dari pemain Lille, Bafode Diakite, pada menit ke-90+1 membuat agregat menjadi 2-2 setelah Lille memenangkan leg pertama dengan skor 2-1.
Pertandingan pun dilanjutkan ke babak tambahan waktu dan di momen yang cukup krusial ini, Lille berhasil mencetak gol lewat penalti Jonathan David pada menit ke-118, yang memastikan kemenangan agregat 3-2 untuk Lille.
Mourinho dan Sindirannya yang Berbalik
Jelang pertandingan, Mourinho sempat membuat komentar yang menyindir Tottenham ketika wartawan menanyakan soal rekornya yang tak pernah kalah dalam babak kualifikasi Liga Champions, Mourinho dengan cepat memotong pertanyaan tersebut dengan mengatakan bahwa dia lupa tentang Tottenham.
Hal ini merujuk pada masa lalunya yang tidak menyenangkan dengan klub tersebut, yang memecatnya jelang final Carabao Cup pada 2021.
Dalam nada bercanda, Mourinho mengaku bahwa kadang ia lupa pernah memimpin Tottenham di babak kualifikasi.
Sayangnya, mulut besar Mourinho kali ini harus bungkam setelah kegagalan Fenerbahce dalam mengamankan tempat di babak play-off Liga Champions.
Kekalahan ini tentunya menambah catatan kurang memuaskan bagi Mourinho, terutama setelah pernyataannya yang cukup berani sebelum laga.
Publik pun mulai mempertanyakan apakah Mourinho masih memiliki sihir yang sama seperti dulu, atau apakah waktu telah menggerus reputasi gemilangnya.
Fenerbahce di Liga Europa
Meski gagal di Liga Champions, Fenerbahce masih memiliki kesempatan untuk tampil di Eropa melalui Liga Europa.
Kompetisi ini bisa menjadi panggung bagi Mourinho untuk menunjukkan bahwa dirinya masih kompetitif di level tinggi.
Ada kemungkinan Fenerbahce akan bertemu dengan Manchester United, salah satu klub besar yang pernah diasuhnya.
Mourinho sendiri tampak menahan diri saat memberikan komentar tentang peluang Fenerbahce di Liga Europa.
Ia memilih untuk tidak terlalu banyak berbicara dan hanya menyebut bahwa mereka akan berlaga di Liga Europa, dan sisanya lebih baik dibiarkan menjadi spekulasi.
Mungkin, Mourinho belajar dari pengalaman pahitnya di Liga Champions kali ini, bahwa komentar yang terlalu dini bisa menjadi bumerang.
Beralih dari kisah Mourinho dan Fenerbahce, daftar tim yang berhasil melaju ke babak play-off Liga Champions musim 2024/2025 telah diumumkan.
Dari jalur Champions Path, tim-tim seperti Young Boys, Galatasaray, dan Dinamo Zagreb berhasil melangkah ke tahap berikutnya.
Sementara itu, dari jalur League Path, Lille menjadi salah satu dari empat tim yang berhasil melanjutkan perjuangan mereka di kompetisi paling bergengsi di Eropa ini.
Meskipun Fenerbahce harus merelakan mimpinya di Liga Champions, perjalanan mereka belum usai.
Liga Europa kini menjadi fokus utama, di mana Mourinho dan timnya berharap dapat menebus kekecewaan dengan penampilan yang lebih baik.