Score – Francesco Bagnaia dan Jorge Martin bertarung dengan sengit awal balapan MotoGP Valencia yang dihelat di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Minggu (27/11/2023).
Martin sempat menempel ketat Bagnaia yang berhasil lebih dulu memimpin jalannya balapan.
Akan tetapi momen duel yang diharapkan sebagai penentuan gelar juara dunia MotoGP 2023 itu tak berlangsung lama.
Martin melakukan kesalahan fatal di Tikungan 1 pada lap kedua.
Martinator yang wajib memburu kemenangan memang mengaku berambisi mendapatkan posisi terdepan sejak awal balapan.
Apes, saat berada tepat di belakang Bagnaia, Martin tak mampu mengendalikan motornya dan tampak terlambat dalam pengereman.
Hampir bertabrakan dengan Bagnaia, dan bahkan terlihat sudah menyenggol, Martin melebar dan melorot ke posisi delapan.
Alih-alih mengejar Bagnaia lagi, pembalap asal Madrid itu malah gagal finis setelah menabrak Marc Marquez (Repsol Honda) saat berusaha merangsek ke urutan depan.
Fenomena nyaris menyundul rival bukan kali ini saja terjadi.
Pada balapan seri sebelumnya di Qatar, Bagnaia lah yang mengalami saat bersaing dengan Fabio Di Giannantonio (Gresini Racing) untuk kemenangan.
Fenomena ini lantas mendapat tanggapan dari Marini.
Pembalap yang dikenal analitis itu menjelaskan apa yang terjadi saat Martin terlalu dekat dengan Bagnaia hingga hampir bertabrakan.
Efek downforce berguna untuk menambah level grip. Motor balap umumnya memakai fairing untuk mengubah aliran udara menjadi gaya tekan ke bawah.
“Ini bukan hanya soal grip di bagian depan. Seluruh efek dari fairing hilang, yang ada hanya udara yang bergejolak.”
“Itu menjadi masalah saat kita mencoba melambat. Kita harus tahu bahwa hal ini bisa terjadi.”
“Jika Anda ingin menjadi juara dunia, Anda tidak bisa melakukan kesalahan itu.”
“Tapi Jorge juga berada di bawah tekanan besar, sementara Pecco hanya harus menyelesaikan balapan,” imbuh adik Valentino Rossi tersebut.
Bagnaia sendiri cuma perlu finis lima besar untuk mengunci gelar juara.
Adapun soal peristiwa nyaris bertabrakan telah dikonfirmasi oleh Martin sendiri bahwa dia merasa motornya terisap oleh slipstream dari motor Bagnaia.
“Strateginya adalah meraih posisi pertama sesegera mungkin dan mungkin kemudian mencoba untuk melakukan balapan yang pelan [menahan rombongan depan],” kata Martin kepada MotoGP.com.
“Saya pikir masih terlalu dini untuk berada di posisi pertama, jadi saya menunggu sebentar. Tapi masalahnya saya terisap oleh slipstream-nya dan hampir menabraknya.”
“Kemudian saya tertinggal jauh dan mencoba memulihkan posisi. Saya menjadi yang tercepat saat itu di lintasan,” ujar Martin.