MotoGP Malaysia 2023 – Bangkitnya Enea Bastianini di Tengah Ucapan Bos Ducati yang Memantik Api Panas Lagi di Paddock Si Merah

MotoGP Malaysia 2023 – Bangkitnya Enea Bastianini di Tengah Ucapan Bos Ducati yang Memantik Api Panas Lagi di Paddock Si Merah

000 33qp9ftjpg 20230807035044 SCORE.CO.ID

Score

Ciabatti sekali lagi menunjukkan komentar gegabah dan tak pandai menilai situasi dalam menyeimbangkan garasi Ducati Lenovo di MotoGP 2023.

Kritikan pedas Casey Stoner tentang kecerobohan Ducati dalam mengelola pembalap mereka seakan makin terbukti di tengah bergulirnya MotoGP Malaysia 2023 akhir pekan ini.

Saat Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Jorge Martin (Prima Pramac) sedang bersaing super ketat dalam perebutan juara dunia, bisa-bisanya Ciabatti melontarkan kalimat tentang jawabannya terhadap rumor kemungkinan Martin pindah ke tim pabrikan pada 2024.

Komentar tersebut jelas ditujukan mengarah untuk posisi Enea Bastianini yang terancam terdepak dari pabrikan Si Merah Borgo Panigale.

Padahal, kontrak Bastianini baru akan habis pada 2024.

Normalnya, Martin baru bisa merenggut kursi Bastianini pada 2025.

Tetapi, Ciabatti kembali melakukan intervensi yang tak perlu.

Manajer tim kelahiran Italia itu justru semakin menciptakan api panas di paddock Ducati dengan nada ‘meremehkan’ Bastianini.

“Entah ini pertanyaan jebakan atau memang benar, saya ditanyai tentang pertanyaan spesifik soal Martin dan saya mengatkan dengan tepat sesuai bagaimana keadaannya sekarang,” kata Ciabatti.

“Saya tidak bisa mengesampingkan peluang bahwa Martin akan berada di tim pabrikan pada tahun 2024.”

“Di posisi saya, Anda wajib membuat pertimbangan tertentu. Dan tugas kami adalah memiliki tim terbaik untuk tahun 2024,” ujarnya.

Ibarat menyiram bensin di kobaran api, Manajer Tim asal Borgo Panigale itu juga seolah mulai kecewa karena penampilan melempem Bastianini daripada Martin.

“Pada 2022 kami memilih Bastianini (untuk musim 2023 di pabrikan) karena penampilannya saat itu lebih baik daripada Martin, dan kami yakin itu adalah keputusan terbaik saat itu,” kata pria berusia 66 tahun itu.

“Tetapi sekarang, kami harus mengevaluasi kemungkinan untuk menempatkan Martin sebagai pembalap tim pabrikan Ducati dari pertimbangan berbagai hal,” ucap dia.

“Kami harus memikirkan pilihan terbaik bagi tim, pilihan yang tidak bisa dibuat hari ini dan tidak dijamin akan membawa perubahan: tim pabrikan harus menampilkan dirinya pada tahun 2024 dalam kondisi terbaiknya, untuk mencoba memenangkan semua gelar.”

“Dan saat ini pebalap terkuat adalah Bagnaia dan Martin,” kata Ciabatti lagi.

Ucapan Ciabatti jelas semakin memicu api panas di garasi Si Merah.

Entah kebetulan atau tidak, faktanya Bastianini langsung menjawabnya dengan pembuktian bahwa ia juga layak untuk dipertahankan di tim pabrikan, dengan hasil cemerlang di kualifkasi dan sprint hari ini.

Bastianini tak disangka mampu lolos dari Q1 lalu bahkan mengamankan start front row di posisi start ketiga.

Itu adalah start terbagus dari Bastianini sejak debut di tim pabrikan Ducati Lenovo musim ini.

Kemudian pada sesi sprint, ia juga menunjukkan tekad pantang menyerah, ngotot saat bersaing hebat dengan Bagnaia dalam memperebutkan posisi podium tiga, sebelum akhirnya finis keempat.

Exit mobile version