Score – Baik Martin dan Bagnaia sendiri sebenarnya tidak melakukan start yang sempurna pada balapan yang dihelat di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (12/11/2023).
Mengawali balapan dari dua posisi terdepan, Martin dan Bagnaia kehilangan posisi karena berebut posisi pemimpin di tikungan pertama.
Awalnya Martin yang terlihat akan memenanginya. Dari posisi tengah, dia memepet Bagnaia yang ada di sebelah kiri dengan block pass.
Pecco, sapaan akrab Bagnaia, memilih untuk menstabilkan posisi dan segera memotong balik jalur Martin saat sang rival kesulitan untuk menghentikan motornya.
Meski demikian, Bagnaia harus rela turun dua posisi ke urutan tiga setelah Enea Bastianini (Ducati Lenovo) dan Alex Marquez (Gresini Racing) menyelinap dari sisi dalam.
Alih-alih mengejar Bastianini dan Marquez, Bagnaia kembali menghadapi serangan dari Martin yang berambisi untuk kembali mengunggulinya.
Benar saja, Martin memberikan teror berikutnya untuk Bagnaia di Tikungan 14 saat balapan baru berlangsung tiga putaran.
Martin berhasil menyalip Bagnaia di tikungan ke kanan.
Akan tetapi, seperti apa yang terjadi di tikungan pertama, Bagnaia dengan sigap mengambil posisi Martin yang lagi-lagi melebar.
Martin kembali mencoba pada lap berikutnya di Tikungan 4 tetapi kembali berakhir gagal.
Kali ini Bagnaia dapat mengejar untuk mengimbanginya jelang Tikungan 5 yang panjang sebelum melakukan aksi overtaking yang tidak mudah dari sisi luar.
Aksi salip menyalip Bagnaia vs Martin kemudian mendapatkan sorotan dari Jorge Lorenzo.
Por Fuera memberikan reaksi terhadap apa yang dipertontonkan Bagnaia yang notabene adalah murid dari rival terbesarnya yaitu Valentino Rossi.
“Semua orang menjaga jarak, tidak banyak pertarungan dan momen itu sangat penting karena Martín mencoba menyalip Pecco,” kata Lorenzo kepada mikrofon DAZN, dikutip dari Motosan.
“Jika Martin berhasil, itu akan mengubah balapan, tetapi Pecco tidak membiarkannya posisinya lepas dengan mudah.”
“Dia (Bagnaia) menyalip lagi dan dari sana dia mendorong secara maksimal, dengan kecepatan maksimumnya, dan dia meninggalkan Jorge yang tidak memiliki sensasi yang baik.
Bagnaia hanya butuh tiga putaran setelah mempertahankan posisinya dari kejaran Martin untuk membuka jarak.
Pada lap kedelapan, jarak antara Bagnaia dan Martin sudah melewati 1 detik.
Menurut Lorenzo, ini menyedihkan bagi Martin karena alih-alih memangkas poin dari Bagnaia, dia justru makin tertinggal.
Martin meninggalkan MotoGP Malaysia dengan ketertinggalan 14 poin dari Bagnaia, atau naik 1 poin dari sebelum dimulainya akhir pekan lomba di Sepang.
“Ini memalukan karena alih-alih memangkas poin, dia (Martin) kehilangan 3 poin. Kemarin (setelah sprint) dia menang 2 poin, dan kini kehilangan 3 poin,” ujar Lorenzo.
Maka dari itu, tak ada pilihan lain bagi Martin untuk habis-habisan pada seri balap ke-19 MotoGP Qatar yang merupakan seri kedua dari belakang.
Lorenzo mengatakan bahwa Martin mau tidak mau harus menyapu bersih sprint dan balapan utama di Sirkuit Lusail, Qatar, pada akhir pekan ini.
Hasil tersebut akan berarti krusial bagi kans juara Martin menuju balapan pamungkas di Valencia pada 26 November 2023.
“Dia (Martin) tertinggal 14 poin, memulai akhir pekan dengan minus 13 dan itu membuatnya pergi ke Qatar dengan hanya satu ide, untuk memenangkan sprint dan balapan utama.”
“Itu harus dilakukannya jika ingin pergi ke Valencia dengan kans serius untuk menjadi juara.”
“Jika tidak dan kehilangan poin lagi di Qatar, Martín tidak akan menjadi juara,” imbuh juara dunia MotoGP tiga kali itu.