Score – Perusahaan pertambangan emas PT Merdeka Copper Gold Tbk (kode saham: MDKA) membukukan pendapatan usaha senilai 520,03 juta dolar AS selama semester I-2023.
Pendapatan usaha tersebut tumbuh 52,32 persen year on year (yoy) dibandingkan senilai 341,40 juta dolar AS pada periode yang sama 2022, sebagaimana keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat.
Adapun, pendapatan usaha perseroan didominasi dari segmen penjualan emas, perak, katoda tembaga, dan feronikel ke pihak ketiga di pasar ekspor senilai 354,63 juta dolar AS, sedangkan, ke pihak ketiga di pasar domestik tercatat senilai 166,78 juta dolar AS.
Dari sisi proyek, proyek nikel berkontribusi senilai 350,97 juta dolar AS terhadap keseluruhan pendapatan usaha, disusul proyek Tujuh Bukit berkontribusi senilai 98,10 juta dolar AS, dan proyek Wetar berkontribusi senilai 68,87 juta dolar AS, serta lainnya senilai 48,56 juta dolar AS.
Seiring naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan ikut meningkat 99,96 persen (yoy) menjadi senilai 473,89 juta dolar AS, dibandingkan sebelumnya senilai 236,99 juta dolar AS pada periode yang sama tahun 2022.
Biaya pengolahan menjadi kontributor terbesar beban pendapatan yaitu senilai 513,82 juta dolar AS, disusul oleh biaya pertambangan senilai 55,24 juta dolar AS, biaya penyusutan senilai 44,24 juta dolar AS, biaya amortasi senilai 10,10 juta dolar AS, serta biaya pemurnian senilai 701,54 ribu dolar AS.
Namun demikian, tengah kenaikan pendapatan usaha, perseroan membukukan rugi bersih senilai 49,21 juta dolar AS selama semester I-2023, dibandingkan sebelumnya membukukan laba senilai 96,79 juta dolar AS pada periode yang sama tahun 2022.
Data perdagangan di BEI pada Jumat (29/9) pukul 10.15 WIB, harga saham MDKA tercatat turun 3,63 persen atau 110 poin berada di level 2.920.
Frekuensi perdagangan MDKA tercatat sebanyak 4.683 kali, dengan volume sebanyak 19,76 juta saham dan nilai transaksi senilai Rp58,31 miliar.