Score – Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Saddil Ramdani.
Saddil saat ini bermain untuk tim asal Malaysia Sabah FC dan sukses memamerkan kelasnya.
Dia masuk dalam daftar nominasi pemain terbaik Liga Malaysia musim lalu dan bermain cukup solid bersama klub berjuluk The Rinnos tersebut.
Pemain yang berposisi asli sebagai winger kiri tersebut musim ini bermain dalam 15 pertandingan dan menyumbangkan enam gol dan sembilan assist di Liga Malaysia.
Di ajang Piala Malaysia, Saddil tampil dalam satu laga dan menghasilkan satu assist.
Catatan ini semakin solid di Piala AFC 2023/2024 lalu, dia bermain di tiga laga dan sukses menciptakan tiga assist.
Dengan pencapaian ini, Saddil Ramdani mendapatkan predikat sebagai salah satu pemain terbaik di Asia Tenggara.
Pernyataan tersebut datang dari pelatih Sabah FC, Ong Kim Swee beberapa waktu lalu.
Dia menegaskan bahwa anak asuhnya tersebut memiliki kualitas dan hal ini mampu Saddil tunjukkan saat berada di lapangan.
Ya tentu saja, dia (Saddil Ramdani) ingin membuktikan sesuatu.”
“Seperti yang saya katakan di awal musim dan ketika pertama kali bersama Saddil.”
“Saya percaya dia adalah salah satu pemain terbaik di Asia Tenggara,” kata Ong Kim Swee.
Menariknya, meski menjadi salah satu winger berbahaya di Liga Malaysia, Saddil seolah jadi sosok berbeda di timnas Indonesia.
Shin Tae-yong sebenarnya sudah menyadari potensi Sadil sejak tahun lalu memanggil Saddil ke skuad Garuda.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut sejak saat itu sudah dicoba dalam 16 pertandingan.
Namun, baru akhir-akhir ini Saddil versi Sabah FC bisa ditunjukkan di timnas.
Berusaha diracik Shin Tae-yong, Saddil dicoba keluar dari zona nyaman.
Dia sempat ditempatkan di sisi winger kanan dan gelandang serang.
Tujuannya tentu saja membuat Saddil bisa leluasa untuk menunjukkan kualitasnya.
Peran Saddil yang sempat kesulitan menunjukkan performa terbaiknya juga sempat disorot oleh pandit asal Malaysia Keesh Sundaresan .
Dia menilai bahwa Saddil tidak mendapatkan kebebasan ruang saat di skuad Garuda daripada saat bersama Sabah.
Kondisi ini cukup menyulitkan karena pemain tersebut tidak bisa bebas berekspresi di sektor penyerangan.
“Kenapa kita tidak mendapatkan Saddil versi Sabah FC?,” ujarnya.
“Jawabannya tidak mudah tetapi salah satu faktor adalah cara Saddil digunakan.”
“Cara Saddil digunakan oleh pelatih Ong Kim Swee adalah dia pemain yang tidak memiliki tanggung jawab untuk bertahan.”
Keesh memiliki pandangan bahwa Saddil bisa saja ditempatkan oleh Shin Tae-yong di mana saja.
Namun, instruksi utamanya adalah membuat Saddil bebas bergerak bahkan menjadi second striker.
Bersama Sabah, taktik ini cukup jitu dan menghasilkan catatan yang cukup memukau dalam beberapa musim lalu.
“Di Sabah dia diberi kebebasan sepenuhnya untuk bergerak ke depan.”
“Seolah-olah menjadi second striker untuk mendapatkan ruang.”
“Karena dia adalah pemain yang saat memiliki ruang mampu mengeksploitasi situasi tersebut,” pungkasnya.