Menilik Information Center Piala Dunia U-17 2023 Solo yang Manjakan Jurnalis, Ada Internet Kencang hingga Pijat Relaksasi

Menilik Information Center Piala Dunia U-17 2023 Solo yang Manjakan Jurnalis, Ada Internet Kencang hingga Pijat Relaksasi

img 6533jpg 20231201102443 SCORE.CO.ID

Score – Hajatan akbar Piala Dunia U-17 2023 yang dihelat di Indonesia sebentar lagi berakhir.

Namun, ada beberapa hal yang nyaris luput dari sorotan di balik kesuksesan Piala Dunia U-17 2023 yang dilaksanakan di Indonesia.

Salah satunya adalah sejumlah fasilitas penunjang kelancaran ajang kompetisi sepak bola level dunia kelompok umur 17 tahun tersebut.

Pemerintah berupaya menjadi tuan rumah yang baik dengan mendukung penuh segala kegiatan penyebaran berita dan informasi seputar Piala Dunia U-17 2023.

Atas komitmen ini maka pemerintah di bawah Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Republik Indonesia menginisiasi adanya Information Center FIFA Piala Dunia U-17 2023.

Kominfo menghadirkan media center tempat dilaksanakannya babak semifinal hingga partai pemuncak yaitu di Solo.

Untuk Information Center FIFA Piala Dunia U-17 2023 Solo sendiri bertempat di Solia Zigna Kampung Batik, Laweyan.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Usman Kansong mengatakan jika penyediaan media center ini sudah menjadi standar dari Kominfo setiap ada pelaksanaan agenda-agenda negara.

Tidak terbatas pada event olahraga saja tetapi juga termasuk pada kegiatan kenegaraan seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).

Bahkan, media center rancangan Kominfo tak hanya diadakan khusus untuk pesta olahraga internasional saja tetapi juga nasional.

“Sebelum (Piala Dunia) U-17 kita menyediakan media center KTT ASEAN, kemudian KTT G20 di Bali.”

“Memang sudah standar kita yang untuk event olahraga bahkan bukan hanya yang internasional, yang nasional seperti PON.”

Tujuan diadakannya media center ini sebagai bentuk dukungan kepada pelaku media dalam produksi sampai dalam pendistribusian berita.

Kominfo menilai hal ini penting karena media juga turut andil dalam menyemarakkan keberhasilan pelaksanaan Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia.

Media center ini juga disediakan untuk semua wartawan yang tidak mendapat akreditasi dari FIFA sehingga tidak bisa memantau pertandingan dari stadion secara langsung.

Karena adanya keterbatasan inilah, Kominfo berinisiatif menyediakan layar kaca yang bisa digunakan awak media untuk menyaksikan pertandingan Piala Dunia U-17 2023.

“Tujuannya adalah memfasilitasi teman-teman media dalam melakukan peliputan event. Dalam hal ini event (Piala Dunia) U-17.”

“Karena kita sudah berkoordinasi dengan FIFA dan IOC. Memang di lapangan ada keterbatasan-keterbatasan. Nah karena itu kami siapkan mirroring,” kata Usman Kansong.

“Jadi teman-teman tetap bisa menyaksikan pertandingan secara langsung lewat layar kaca, bisa membuat beritanya apa yang terjadi di sana.”

Kominfo juga rutin mengadakan konferensi pers yang dihadiri oleh sejumlah narasumber di berbagai bidang.

Tak hanya itu, para jurnalis yang datang ke Information Center FIFA Piala Dunia U-17 2023 akan dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang sediakan.

Sejumlah fasilitas yang bisa dinikmati adalah pijat relaksasi hingga meja kerja yang dilengkapi komputer dengan kapasitas internet yang mencapai 1 Gbps.

Media center juga menyediakan asupan makanan berupa coffee break sampai makan berat dari sajian prasmanan.

“Kita fasilitasi jumpa pers kepada narasumber, dari kepolisian, dari IOC, dari Kemenpora, dari PSSI,” ujar Usman Kansong.

“Semua kami fasilitasi di sini untuk memudahkan teman-teman media menulis dan membuat berita.”

“Kapasitas internetnya juga bagus, ada relaksasi, makan minum, pokoknya teman-teman bisa menikmati secara bebas.”

Yang unik dari layanan Information Center Piala Dunia U-17 2023 adalah, Kominfo juga menggandeng Dinas Sosial untuk melibatkan pijat tuna netra.

Langkah ini diambil sebagai untuk mendukun penyandang disabilitas agar bisa ikut menyemarakkan gelaran Piala Dunia U-17 2023.

“Jadi kita memang menggaet dinas sosial jadi terapisnya itu dari kalangan penyandang disabilitas.”

“Kira-kira bisa memotivasi mereka untuk ikut berkontribusi dalam penyelenggaraan-penyelenggaraan event-event tertentu,” tutup Usman.

Exit mobile version