Mengapa Liverpool Incar Gordon? Jadi Pengganti Ideal Mo Salah Nanti?

Profil skill Gordon, pantaskah jadi suksesor Mo Salah?

Mengapa Liverpool Incar Gordon? Jadi Pengganti Ideal Mo Salah Nanti?
Mengapa Liverpool Incar Gordon? Jadi Pengganti Ideal Mo Salah Nanti?

Mengapa Liverpool Incar Gordon

Score.co.id – Spekulasi mengguncang jagad sepakbola Inggris. Liverpool, raksasa yang sedang dalam masa transisi pasca-Jürgen Klopp, dikabarkan menaruh mata serius pada Anthony Gordon, sang bintang Newcastle United. Dalam bayang-bayang penurunan performa Mohamed Salah yang mulai terlihat, nama Gordon mencuat bukan tanpa alasan. Namun, benarkah pemain berusia 24 tahun ini sanggup memikul beban warisan salah satu penyerang terhebat dalam sejarah Premier League? Artikel ini tidak hanya akan mengulik alasan di balik minat The Reds, tetapi juga membedah secara kritis apakah Gordon memang pilihan yang tepat, atau sekadar ilusi di pasar transfer yang gila.

Profil Anthony Gordon: Kilas Balik Karier dan Potensi

Sebelum membahas kelayakannya menggantikan Salah, kita perlu memahami siapa Anthony Gordon sebenarnya. Pemain yang memulai karier di akademi Everton ini telah melalui perkembangan menarik. Awalnya dikenal sebagai talenta lokal yang penuh semangat, keputusannya pindah ke Newcastle United pada Januari 2023 adalah titik balik. Di bawah asuhan Eddie Howe, Gordon berevolusi dari pemain muda yang impulsif menjadi penyerang sayap yang lebih matang dan produktif.

Musim 2023/2024 adalah momen kebangkitannya. Gordon menjadi salah satu pemain terpenting Newcastle, berkontribusi signifikan baik dalam mencetak gol maupun memberi assist. Kecepatan eksplosifnya, dribbling berani, dan kecerdikan dalam menciptakan peluang adalah aset utamanya. Yang menarik bagi Liverpool, selain profilnya yang cocok dengan filosofi gegenpressing, adalah latar belakangnya sebagai pemain yang lahir dan besar di Liverpool. Ikatan emosional ini sering kali menjadi faktor pendukung dalam proses adaptasi seorang pemain di klub baru.

Seorang sumber dekat klub kepada Football Insider menyatakan, “Tim rekrutmen Liverpool telah memantau Gordon selama lebih dari setahun. Mereka melihatnya bukan hanya sebagai pemain berbakat, tetapi sebagai sosok yang memahami ethos dan passion kota Liverpool.”

Profil skill Gordon, pantaskah jadi suksesor Mo Salah
Profil skill Gordon, pantaskah jadi suksesor Mo Salah

Namun, di balik semua potensi itu, ada sebuah paradoks yang harus dijawab Gordon.

Baca Juga  Sukses Masuk Ke Liga Champions, Emery Dapat Kontrak Baru di Aston Villa

Analisis Taktik: Cocokkah Gordon dengan Sistem Arne Slot?

Arne Slot membawa filosofi permainan yang agresif, menekankan pressing tinggi, penguasaan bola, dan transisi cepat dari bertahan ke menyerang. Dalam konteks ini, profil Gordon seperti buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya.

Menganalisis Formasi dan Peran di Sayap

Dalam sistem Slot, penyerang sayap dituntut tidak hanya jago dalam satu-aspek. Mereka harus menjadi mesin pressing pertama, memiliki stamina untuk bolak-balik, dan punya kemampuan teknis untuk menciptakan chaos di lini pertahanan lawan. Gordon, dengan energinya yang tak pernah padam, memenuhi kriteria ini. Ia adalah pemain yang secara naluriah langsung menekan pemain belakang lawan begitu kehilangan bola.

Kelebihan yang Selaras dengan Filosofi Liverpool

Kelebihan Gordon yang paling mencolok adalah directness-nya. Ia tidak ragu untuk mengambil risiko dengan berlari langsung ke jantung pertahanan lawan. Kemampuannya membawa bola dalam kecepatan tinggi sangat berharga dalam transisi cepat, situasi di mana Liverpool di era Klopp sangat mematikan. Selain itu, versatility-nya memungkinkan Slot untuk menempatkannya di kedua sisi sayap, memberikan fleksibilitas taktis yang berharga.

Namun, ada satu area krusial di mana Gordon masih jauh dari level Salah: produktivitas dan konsistensi akhir.

Mohamed Salah vs Anthony Gordon: Membongkar Data dan Realita

Membandingkan Gordon dengan Salah saat ini ibarat membandingkan seorang calon maestro dengan legenda yang masih aktif. Tabel di bawah ini memberikan gambaran objektif tentang perbedaan mereka di musim 2025.

Aspek Mohamed Salah (2025) Anthony Gordon (2025)
Usia 33 tahun 24 tahun
Gol di PL (2025) 1 dari open play 0 dalam 19 laga
Assist di PL (2025) Data konsisten historis 0 dalam 19 laga
Performa UCL Tetap solid 4 gol dalam 3 laga
Kecepatan & Dribel Masih sangat baik Sangat cepat dan agresif
Kekuatan Utama Finishing, keputusan akhir Membawa bola, energi, pressing
Kelemahan Mulai menurun secara fisik Inkonsistensi produktivitas
Baca Juga  Goodison Park Bersiap dalam Derby Merseyside Pukul 2:30 Malam Ini

Data tersebut menyoroti dilema terbesar. Di satu sisi, Gordon bersinar di panggung Eropa, membuktikan ia bisa tampil di level tertinggi. Gol-golnya melawan Benfica adalah bukti kualitasnya. Namun, catatan nol gol dan nol assist di Premier League musim ini adalah fakta yang tidak bisa diabaikan. Ini menunjukkan masalah konsistensi dan mungkin juga adaptasi terhadap intensitas liga domestik yang lebih fisik dan padat jadwal.

Salah, meski menunjukkan tanda-tanda penurunan, masih merupakan mesin gol yang terbukti. Ia memahami ritme permainan, kapan harus melakukan sprint, dan kapan harus menghemat energi. Pengalamannya tidak ternilai harganya. Gordon, di sisi lain, masih sangat mengandalkan energi mentah dan terkadang keputusannya di area final masih bisa dipertanyakan.

Tantangan Transfer: Harga Tinggi dan Pesaing Lain

Bahkan jika Liverpool yakin Gordon adalah jawabannya, jalan menuju Anfield tidak akan mulus. Newcastle United, yang baru saja memperpanjang kontrak Gordon hingga 2030, berada dalam posisi tawar yang kuat. Mereka tidak dalam tekanan finansial seperti musim lalu dan telah menyatakan dengan tegas bahwa mereka tidak akan melepas aset terbaiknya dengan harga murah.

Laporan dari berbagai media memperkirakan harga Gordon bisa mencapai £100 juta. Ini adalah angka yang sangat besar untuk seorang pemain yang belum membuktikan konsistensi elitnya selama satu musim penuh. Apakah Liverpool bersedia mengeluarkan dana sebesar itu, mengingat mereka juga perlu memperkuat area lain di skuad?

Lebih jauh lagi, Gordon bukan satu-satunya nama dalam radar Liverpool.

Proyeksi Masa Depan dan Rencana Suksesi

Manajemen Liverpool, dipimpin oleh Michael Edwards dan Richard Hughes, terkenal dengan pendekatannya yang hati-hati dan analitis dalam rekrutmen. Mereka tidak akan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Nama-nama seperti Antoine Semenyo dari Bournemouth dan Yankuba Minteh telah dikaitkan dengan The Reds, menunjukkan bahwa mereka sedang menyusun daftar panjang calon pengganti Salah dengan profil yang beragam.

Seorang analis taktis anonim berkomentar, “Minat pada Gordon adalah wajar. Tapi ini adalah peringatan bagi Liverpool. Membeli pemain berdasarkan potensi untuk menggantikan ikon seperti Salah adalah risiko besar. Mereka butuh pemain yang hampir pasti bisa langsung berkontribusi, bukan proyek lagi.”

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah sudut pandang internal Newcastle. Yang mengejutkan, ternyata ada keraguan dari dalam klub sendiri mengenai level Gordon.

Baca Juga  Liverpool dan Real Madrid Berebut Tanda Tangan Dean Huijsen

Kesimpulan: Mimpi Pengganti yang (Masih) Belum Jelas

Lalu, apa kesimpulannya? Anthony Gordon adalah pemain yang sangat berbakat dengan profil yang secara teoretis cocok dengan kebutuhan Liverpool. Kecepatan, energi, dan ikatan emosionalnya dengan kota Liverpool adalah kombinasi yang menarik. Performanya di Liga Champions musim ini membuktikan bahwa ia memiliki bakat untuk bersaing di level atas.

Namun, pertanyaannya bukanlah “apakah Gordon pemain yang baik?”, melainkan “apakah Gordon pengganti ideal untuk Mohamed Salah?”. Dan untuk pertanyaan itu, jawabannya, setidaknya untuk saat ini, adalah belum.

Label “pengganti ideal” membutuhkan lebih dari sekadar kesamaan profil. Butuh jaminan produktivitas, konsistensi, dan mentalitas yang tak goyah di bawah tekanan. Catatan kosongnya di Premier League musim ini dan kekhawatiran dari internal Newcastle tentang status “elit”-nya adalah bendera merah yang tidak bisa diabaikan.

Liverpool berada di persimpangan jalan. Mereka bisa mengambil risiko besar dengan menginvestasikan dana raksasa pada Gordon, berharap ia bisa melepaskan diri dari belenggu inkonsistensinya. Atau, mereka bisa mencari opsi yang lebih terbukti, mungkin dari luar Premier League, yang memiliki angka produktivitas yang tidak diragukan lagi.

Satu hal yang pasti: transisi dari era Mohamed Salah akan menjadi ujian terberat bagi manajemen Liverpool dan Arne Slot. Keputusan yang mereka ambil mengenai penerusnya akan membentuk masa depan klub untuk tahun-tahun mendatang. Anthony Gordon mungkin adalah sebuah opsi, tetapi dia belum menjadi jawaban.

Ikuti terus analisis mendalam dan berita transfer terpercaya hanya di Score.co.id.