Score – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengemukakan konklusi dari peristiwa pengadangan bus oleh seorang petugas ibadah haji Indonesia di Arab Saudi disebabkan kekurangan pelayanan dari pihak ketiga.
“Kami sudah menangkap konklusinya, bahwa investigasi oleh Komisi Antikorupsi Nasional Arab Saudi, Nazaha, mereka menemukan kekurangan pelayanan yang disediakan pihak ketiga di Arab Saudi,” kata Yaqut Cholil Qoumas usai menyambut kepulangan petugas haji di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Kamis.
Kementerian Agama telah menerima hasil investigasi dari Pemerintah Saudi atas kejadian pengadangan bus di Musdalifah, Arafah, dan Mina.
Namun demikian, Yaqut masih mempelajari lebih lanjut investigasi dari laporan itu karena memiliki poin pembahasan yang cukup panjang.
“Saya baca sebagian temuan yang didapatkan Nazaha itu. Akan kami kaji apa temuan mereka secara utuh dan akan kami sampaikan ke publik,” katanya.
Ia mengatakan, upaya mengadang bus yang kebetulan melintas itu merupakan bagian dari ketergugahan secara kemanusiaan dari petugas ibadah haji.
Kejadian itu mempertimbangkan banyaknya jamaah yang tidak terangkut di tengah proses ibadah yang menguras stamina serta cuaca terik.
“Sementara ada bis yang lewat kosong dan distop untuk dinaiki jamaah, itu inisiatif yang perlu diapresiasi, meski bus belum bisa lewati Musdalifah, karena terjebak disitu, setidaknya jamaah bisa ngadem di situ,” katanya.
Video Aksi heroik petugas ibadah haji Indonesia, Zuhri Alamsyah, mengadang bus di jalanan demi menyelamatkan nyawa jamaah asal Indonesia di Tanah Suci viral di media sosial.
Pria yang karib disapa Alam itu merupakan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2023 yang mendampingi jamaah haji lanjut usia di Makkah, di sektor 10 Misfalah.
Peristiwa pengadangan bus itu terjadi di Muzdalifah, 28-29 Juni 2023, karena jamaah Indonesia kekurangan angkutan di tengah cuaca panas dan jamaah yang bergelimpangan, bahkan ada yang meninggal dunia.