SCORE.CO.ID – Sepertinya Patrick Kluivert blunder soal racikan pemain, pasalnya ia dikritik netizen karena tak memanggil Marselino Ferdinan untuk laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi dan Irak di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pelatih 49 tahun itu dinilai telah melupakan pahlawan yang mencetak dua gol kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi di matchday keenam Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Ia memanggil 28 pemain yang dipersiapkan menghadapi Irak dan Arab Saudi pada 9-12 Oktober 2025. Dari 28 pemain yang dipanggil, tidak terdapat nama-nama beken seperti Ivar Jenner, Adrian Wibowo, Elkan Baggott, Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, Mees Hilgers dan Tim Geypens.
Dari nama-nama di atas, Marselino Ferdinan memiliki pengalaman paling oke saat dihadapkan dengan Arab Saudi dan Irak.
Padahal hanya ia mencetak satu-satunya gol Timnas Indonesia saat kalah 1-3 dari Irak di matchday pertama Grup D Piala Asia 2023. Selain itu, Marselino Ferdinan juga memborong dua gol Timnas Indonesia saat menang 2-0 atas Arab Saudi.
Sejatinya menghilangnya nama Marselino Ferdinan tidak mengherankan. Gelandang 21 tahun ini sudah lama tidak merasakan atmosfer pertandingan.
Di level klub, Marselino Ferdinan terakhir kali bermain bersama Oxford United saat menantang Liga Indonesia All Star medio Juli 2025.
Setelah itu, Marselino Ferdinan mengalami cedera dan memilih bergabung dengan klub Liga Slovakia, AS Trencin, pada Sabtu, 6 September 2025.
Namun, karena masalah izin kerja, Marselino Ferdinan belum kunjung bergabung bersama AS Trencin. Kabarnya, eks pemain Persebaya Surabaya itu masih berada di Indonesia, tepatnya di Jakarta hingga kini.
Kondisi itu membuat fisik dan stamina Marselino Ferdinan tak sebaik rekan-rekannya yang rutin bermain bersama klub masing-masing. Melihat fakta di atas, tak heran Marselino dicoret lawan Arab dan diabaikan Patrick Kluivert.
Kini sang juru taktik harus menentukan striker yang benar-benar bisa membuka ruang sekaligus bisa mencetak gol, karena melawan Arab Saudi tentu harus bisa membobol gawang lawan ketimbang bermain dengan pola bertahan.
