Keputusan Ruben Amorim untuk mencoret Marcus Rashford dari skuad Manchester United dalam beberapa pertandingan terakhir menjadi topik hangat di kalangan penggemar dan analis sepak bola.
Salah satu momen paling mencolok terjadi ketika Rashford tidak dimasukkan ke dalam skuad untuk laga melawan Tottenham Hotspur di perempat final Carabao Cup 2024/2025.
Tanpa kehadiran Rashford, Manchester United harus menerima kekalahan tipis dengan skor 3-4, yang sekaligus mengakhiri perjalanan mereka di turnamen tersebut.
Tottenham berhasil memanfaatkan peluang melalui dua gol dari Dominic Solanke, tambahan satu gol dari Dejan Kulusevski, serta kontribusi Son Heung-min.
Sementara itu, Manchester United hanya mampu membalas tiga gol melalui Joshua Zirkzee, Amad Diallo, dan Jonny Evans.
Meski mencetak tiga gol, absennya Rashford tetap menjadi sorotan utama, terutama karena tim gagal mempertahankan dominasi di lapangan.
Alasan Marcus Rashford Dicoret dari Skuad
Ruben Amorim memberikan penjelasan terkait keputusan mencoret Marcus Rashford dari skuad.
Amorim menyatakan bahwa pemilihan pemain dilakukan berdasarkan kesiapan fisik dan mental mereka untuk menghadapi tuntutan pertandingan yang kompetitif.
Hal ini bukan hanya berlaku bagi Rashford, melainkan juga bagi semua pemain lainnya.
Marcus Rashford dicoret karena Amorim merasa bahwa keputusan tersebut adalah yang terbaik untuk tim.
Pelatih asal Portugal tersebut menegaskan bahwa ia selalu memprioritaskan kepentingan tim secara keseluruhan dibandingkan dengan individu.
Meskipun keputusan ini memicu berbagai pertanyaan, Amorim tetap teguh pada pilihannya, percaya bahwa langkah tersebut sesuai dengan visi jangka panjangnya untuk Manchester United.
Absennya Rashford juga sempat terjadi pada pertandingan sebelumnya saat Manchester United menang 2-1 melawan Manchester City.
Fakta ini semakin memperkuat spekulasi tentang hubungan antara sang pemain dan pelatih.
Meski demikian, Amorim terus menegaskan bahwa setiap keputusan yang diambilnya adalah demi kebaikan tim secara menyeluruh, bukan sekadar berdasarkan insiden atau masalah individu pemain tertentu.
Strategi Jangka Panjang
Kekalahan dari Tottenham menjadi evaluasi penting bagi Manchester United, terutama bagi Ruben Amorim yang tengah membangun fondasi tim untuk jangka panjang.
Meskipun Marcus Rashford dicoret dari skuad, Amorim tetap fokus pada pengembangan tim secara kolektif. Ia percaya bahwa kemenangan dalam satu turnamen tidak dapat dijadikan indikator keberhasilan tim secara keseluruhan.
Sebagai pelatih, Ruben Amorim menginginkan Manchester United untuk terus berkembang dan mencapai level yang lebih tinggi, tidak hanya di liga domestik tetapi juga kompetisi lainnya.
Oleh karena itu, ia menilai bahwa setiap keputusan yang diambil, termasuk mencoret Rashford, adalah bagian dari proses yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Keputusan mencoret Marcus Rashford mungkin kontroversial, tetapi Ruben Amorim yakin bahwa langkah ini akan memberikan dampak positif bagi tim di masa depan.
Dengan pendekatan yang sistematis dan fokus pada pembangunan tim, Manchester United berpotensi kembali menjadi kekuatan dominan di sepak bola Inggris.