Marc Marquez Jawab Kegaduhan Diantara Rival Ducati atas Kedatangannya ke Gresini: Saya Tidak Menyesal

Marc Marquez Jawab Kegaduhan Diantara Rival Ducati atas Kedatangannya ke Gresini: Saya Tidak Menyesal

Marc Marquez Jawab Kegaduhan Diantara Rival Ducati atas Kedatangannya ke Gresini: Saya Tidak Menyesal

Score – Bertambahnya salah satu pembalap berbakat dalam sejarah MotoGP utu ke tim paling dominan di MotoGP akan menjadi perbincangan pada musim 2024.

Marquez akan mengendarai Desmosedici spek 2023 yaitu motor yang menempati posisi pertama dan kedua tahun pada persaingan juara dunia musim ini mengakhiri tahun-tahunnya menggunakan motor di bawah standar.

Kedatangannya di Ducati diperkirakan akan menjadi “gempa bagi semua orang”, tetapi Marquez menjawab kepada Sky, sebelum tes pasca MotoGP di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia pada 28 November kemarin.

“Saya tidak berpikir akan seperti ini. Martin, Bagnaia, Bezzecchi adalah pembalap yang sangat kuat. Dan mereka masih muda,” kata Marquez dilansir dari Crash.

“Dalam olahraga tidak ada yang abadi, ada saatnya Anda terjatuh dan orang-orang muda mengusir Anda. Ini adalah langkah alami,” ucap Marquez.

“Anda harus memberikan 100 persen kemampuan yang dimiliki untuk memperpanjang karier saya.”

“Saya telah memenangkan banyak hal, tetapi saya belum pernah memenangkan satu balapan pun dalam dua tahun,” ujar pembalap 30 tahun itu.

“Saya tidak berpikir untuk langsung naik motor dan melaju kencang, saya harus mencobanya.”

“Saya telah mengendarai motor yang sama selama 11 tahun, meskipun Ducati memenangkan Kejuaraan Dunia.”

Marquz lalu menjawab hasil apa pada musim 2024 yang ingin didapatkan pemegang enam gelar juara dunia kelas premier tersebut,

“Saya ingin tersenyum lagi di balik helm saya. Artinya berada di depan,” aku Marquez.

“Menang memang sulit, tetapi alangkah baiknya bisa kembali berjuang untuk menang dan selalu berada di lima besar.”

“Saya tidak bisa mengatakannya sekarang, saya harus menguji motornya dan melakukan tes pramusim. Saya pikir kami bisa melakukan pekerjaan dengan baik bersama tim Gresini.”

Baca Juga  Gegara Niat Jadikan Bocah Ingusan Pengganti Marc Marquez, Honda Bikin Marah Pembalapnya Sendiri

Marquez ditanya apa yang mungkin dia katakan kepada calon putranya tentang keputusan besar untuk keluar dari Honda.

“Saya akan mengatakan kepadanya bahwa dalam hidup Anda harus merasakan semua yang Anda rasakan saat itu,” ujar Marquez.

“Saya tidak ingin menyesal. Ketika saya menyelesaikan karier saya, saya ingin berpikir bahwa saya telah melakukan 100 persen apa yang saya inginkan.”

“Ini berisiko, tetapi itulah mentalitas saya.”

“Saya akan menerima kegagalan jika itu terjadi, saya tahu risikonya. Tetapi, setidaknya saya tidak akan menyesal.”

MotoGP musim 2023 sudah berakhir. Dari 22 seri balap, Marc Marquez mencatat rekor sebagai pembalap yang sering terjatuh.

Marquez berada di puncak dengan angka tertinggi sebanyak 29 kecelakaan meski absen pada tiga seri balap dan dua kali balapan utama pada Minggu karena cedera.

Rekor Marquez sebelumnya adalah 27 kali terjatuh pada 2017.

Posisi kedua dalam daftar adalah rekan setim baru Repsol Honda, Joan Mir, yang terjatuh 24 kali meski melewatkan tiga balapan (jika termasuk absen setelah FP1 GP Valencia).

Catatan itu ditambah dua balapan akhir pekan lainnya. Rekor tertinggi Mir sebelumnya adalah 12 kali kecelakaan sebagai pembalap rookie pada MotoGP 2019 saat masih memperkuat Suzuki.

Pembalap non-Honda yang paling banyak terjatuh adalah Aleix Espargaro (Aprilia) dan rookie KTM, Augusto Fernandez, dengan 23 kali.

Espargaro memulai seluruh 39 balapan tahun ini meski mengalami cedera saat ia ditarik keluar pada GP Qatar.

Dia total hanya mengalami 15 kali terjatuh selama 17 seri balap hingga GP Malaysia di Sirkuit Sepang, ketika ia mengalami empat kecelakaan pada sesi Jumat saja.

Yang paling banyak terjatuh di Ducati adalah Alex Marquez yaitu 21 kali. Torehan ini menyamai musim terakhirnya di Honda.

Baca Juga  Liga Voli Korea - Pelatih Ungkap Alasan Megawati Kembali Sangar Saat Kalahkan Tim Legendaris Korsel

Para pembalap Yamaha sama-sama mencatatkan satu digit, dengan Fabio Quartararo sebanyak 9 kali, tetapi masih menjadi yang terbanyak per musim.