2 Sikap Marc Klok dan Shin Tae-yong Saat di Timnas Indonesia

Shin Tae-yong Cerminan Pelatih Diktaktor

2 Sikap Marc Klok dan Shin Tae-yong Saat di Timnas Indonesia

Marc Klok, kapten Persib Bandung, pernah menjadi salah satu pemain andalan Shin Tae-yong saat melatih Timnas Indonesia. 

Akan tetapi, sejak laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam pada Maret 2024, Klok tidak lagi mendapat panggilan untuk memperkuat tim nasional. 

Hubungan antara keduanya menjadi perhatian setelah Marc Klok memberikan komentar mengenai gaya kepemimpinan pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Pernyataan Klok kepada media menunjukkan bahwa Shin Tae-yong cenderung memimpin dengan cara otoriter, yang disebutnya sebagai diktator. 

Pelatih ini ingin memiliki kendali penuh atas tim, termasuk dalam berbagai keputusan strategis.

Pernyataan ini mempertegas hubungan yang kurang harmonis antara pemain dan pelatih di balik layar Timnas Indonesia.

Pemecatan Shin Tae-yong

Pada awal Januari 2025, PSSI resmi memecat Shin Tae-yong meskipun kontraknya seharusnya berlangsung hingga 2027. 

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat pelatih berusia 54 tahun tersebut telah memimpin Timnas Indonesia selama lima tahun. 

Selama masa kepemimpinannya, Shin Tae-yong mendapatkan berbagai apresiasi atas kontribusinya terhadap perkembangan tim nasional, baik dalam meningkatkan performa individu pemain maupun prestasi tim.

Pemecatan ini menuai pro dan kontra di kalangan penggemar sepak bola Tanah Air. Sebagian mendukung langkah PSSI karena menganggap hubungan buruk antara pelatih dan pemain menjadi penghalang kemajuan tim. 

Sementara itu, sebagian lainnya merasa kehilangan karena pelatih tersebut telah membawa sejumlah kemajuan signifikan selama masa jabatannya.

Kendala Komunikasi dan Dampaknya pada Tim

Selain gaya kepemimpinan yang dianggap terlalu dominan, kendala komunikasi juga menjadi salah satu faktor penting yang sering disorot. 

Marc Klok menyebutkan bahwa kemampuan Shin Tae-yong dalam berbahasa Inggris atau Indonesia yang minim menjadi hambatan besar dalam membangun hubungan dengan para pemain. Kurangnya komunikasi yang efektif ini menyebabkan ketidaknyamanan di antara anggota tim.

Baca Juga  Kapolda Sumut berharap sinergi dengan advokat sebagai penegak hukum

Klok mengungkapkan bahwa beberapa pemain merasa frustasi dengan pendekatan pelatih yang tidak terbuka terhadap diskusi. 

Hal ini bahkan sempat memicu konflik pribadi antara Klok dan Shin Tae-yong, di mana Klok merasa bahwa pelatih tersebut memiliki kecenderungan untuk mencoret pemain yang berani berargumen dengannya. 

Situasi semacam ini, menurut Klok, memperburuk hubungan antara pemain dan pelatih, sehingga mempengaruhi dinamika tim secara keseluruhan.

STY Di Mata Marc Klok

Marc Klok memberikan pandangan menarik mengenai kepemimpinan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. 

Mulai dari gaya otoriter hingga kendala komunikasi, faktor-faktor ini menggambarkan tantangan yang dihadapi tim nasional selama masa kepemimpinan pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Meski begitu, kontribusi Shin Tae-yong terhadap pengembangan sepak bola Indonesia tidak dapat diabaikan.

Kini, dengan perubahan kepemimpinan, diharapkan Timnas Indonesia dapat melangkah lebih maju kedepannya.