Score – Tan Boon Heong percaya bahwa memiliki rekor head-to-head yang lebih rendah melawan pasangan tertentu tidak akan menjadi penghalang bagi Chia/Soh untuk memenangkan medali emas pada Olimpiade Paris 2024.
Pada BWF World Tour Finals 2023 belum lama ini, keduanya ditempatkan di grup yang sama dengan tiga pasangan yang rekornya lebih unggul atas mereka.
Chia/Soh satu grup dengan Liang Wei Keng/Wang Chang (China) yang unggul 6-1, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China) dengan tertinggal 2-4 dan dan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) yang memimpin 6-2 dalam rekor pertemuan.
Rekor Chia/Soh kemungkinan besar juga akan menyebabkan masalah bagi mereka pada Olimpiade.
Namun, mantan tandem Hendra Setiawan ini merasa Olimpiade akan menjadi pertandingan yang sama sekali berbeda.
“Peluang Aaron/Wooi Yik pada Olimpiade tidak akan bergantung pada hasil mereka pada BWF World Tour Finals,” ucap Tan.
“Rekor head-to-head tidak menjadi masalah dalam Olimpiade,” ujar pria 36 tahun itu.
“Contohnya, saya dan Koo (Kien Keat) belum pernah kalah dari Hendra (Setiawan) dan Markis (Kido) dari Indonesia dalam empat pertemuan sebelumnya, namun kalah dari mereka pada perempat final Olimpiade Beijing 2008,” tutur Tan.
“Tekanannya jauh lebih tinggi pada Olimpiade karena hanya diadakan sekali dalam empat tahun.”
“Sama seperti pasangan lainnya, Aaron/Wooi Yik memiliki peluang untuk meraih emas. Bisa juga karena keberuntungan.”
Chia/Soh yang akan mengakhiri tahun ini sebagai peringkat ke-4 dunia setelah turun satu peringkat di peringkat terbaru, akan memulai 2024 dengan awal yang baik ketika mereka berkompetisi pada Malaysia Open 2024, 9-14 Januari di Bukit Jalil.
Mereka akan membuka perjuangan mereka melawan ganda putra peringkat ke-22 dunia, Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard (Denmark).
Chia/Soh mengejar konsistensi agar mampu tampil maksimal jelang hajatan besar pada Malaysia Open 2024.
Turnamen BWF World Tour Finals Super 1000 itu akan menjadi turnamen pertama yang menyapa para pebulu tangkis setelah tahun baru 2024.
Berlevel tinggi, Malaysia Open 2024 akan diikuti oleh para pebulu tangkis seantero dunia.
Termasuk dari wakil Negeri Jiran sendiri, mereka akan turun berlaga dengan full skuad.
Salah satu yang dijagokan tampil adalah pasangan ganda putra terbaik Malaysia, Chia/Soh.
Juara Dunia 2022 itu akan beraksi pada turnamen yang bakal digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia tersebut dengan status sebagai unggulan tiga.
Pada babak pertama, mereka akan menghadapi wakil Denmark Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard.
Jika mulus melaju, Chia/Soh berpotensi ketemu dengan rekan sepelatnas sendiri, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin.
Hasil performa mereka di turnamen kandang itu nanti akan jadi cermin dan modal menuju Olimpiade Paris 2024.
Konsistensi menjadi hal utama yang mereka incar.
Sebab berangkat dari hasil yang konsisten, mereka bisa menjalani tahun krusial ini dengan lebih percaya diri.
“Dan kami ingin terus bermain dengan baik pada tahun depan.”
“Tahun depan akan jadi tahun yang krusial. Dan satu panggung besar yang akan bergulir pada tahun depan adalah Olimpiade (Paris 2024),” ujarnya.
Jika lolos sampai perempat final Malaysia Open 2024, Chia/Soh berpotensi ketemu musuh sulit dari Korea Selatan, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae yang merupakan Juara Dunia 2023 dan BWF World Tour Finals 2023.
Lawan-lawan sulit juga sudah menanti dalam bagan undian mereka, di mana mereka bisa bertemu Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) atau Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China) pada semifinal.
Chia/Soh baru sekali mencapai semifinal pada edisi 2022.
Pada 2023, mereka dipermalukan di hadapan publik sendiri dengan tersingkir pada babak kedua.
“Kami ingin menjalani pertandingan satu per satu dulu,” ujar Aaron Chia.
Melihat Chia/Soh mampu jadi juara di kandang memang jadi harapan besar publik Malaysia.
Ganda putra Malaysia terakhir yang mampu menjuarai Malaysia Open adalah Goh V Shem/Lim Khim Wah yang sudah terjadi cukup lama yakni pada 2014.