Score – Hernandez telah menjadi tangan kanan Marquez bahkan sebelum ia memulai kariernya pada MotoGP.
Selama bertahun-tahun, Hernandez tidak hanya menjadi kepala kru Marquez, tetapi dia menjadi temannya.
Pembalap tersebut tidak akan bisa mengandalkannya dalam karier barunya bersama Ducati sehingga GP Valencia menjadi sangat spesial bagi mereka berdua.
Hernandez berbicara tentang keistimewaan hubungan mereka. Kuncinya, menurut Hernandez adalah kejujuran.
“Saya ingat momen-momen buruk itu dan ketika saya melakukan kesalahan, dialah yang pertama datang dan berkata ‘tidak apa-apa, saya juga salah’,” kata Hernandez dilansir dari MotoSan.
“Sama seperti ketika dia melakukan kesalahan, saya yang pertama mengatakan kepadanya bahwa kita semua melakukan kesalahan,” ujar Hernandez.
Meskipun Marquez terjatuh pada balapan terakhirnya bersama Honda yang disebabkan oleh Jorge Martin menghalanginya untuk mengucapkan selamat tinggal dengan benar kepada Repsol Honda.
“Saya pikir itu cara dia menunjukkan dan bersyukur, melakukan apa yang telah dia lakukan hari ini,” ucap Hernandez.
“Yang paling penting, besok adalah Anda menikmati diri sendiri, bersenang-senang dan, jika ada podium, tetap bergaya. Jika tidak, dia tidak perlu membuktikan apa pun. “
“Selama bertahun-tahun dia telah menunjukkan siapa dirinya, apa yang mampu dia capai dan besok saatnya dia menikmatinya,” ujarnya.
“Ketika segala sesuatunya tidak berjalan baik dalam waktu yang lama, Anda membutuhkan udara segar.”
Bagi Hernandez, tujuan akhir pekan itu adalah menikmati, selain hasil.
“Akhir pekan ini menjadi sangat emosional. Apa yang kami coba, setidaknya saya, adalah mengisolasi diri saya sedikit dari segalanya, menikmatinya,” ucap Hernandez.
“Anda harus menikmatinya, secara logis dan kami berusaha bekerja seperti akhir pekan untuk menikmati apa yang kami lakukan hari ini di balapan.”
Mengenai karier barunya di Gresini Racing dan bersama Ducati, Hernandez hanya mempunyai harapan baik untuk Marquez. Saya berharap dia baik-baik saja.”
“Saya berharap dia membuat orang-orang yang menyukai balap menikmatinya. Saya berharap dia bersenang-senang dan yang terpenting, apa yang saya harapkan adalah melihatnya tersenyum.”
“Ketika dia tersenyum, itu karena dia sedang bersenang-senang.”
Pria yang juga pernah menjadi teknisi Valentino Rossi itu juga telah menyadari bahwa keputusan Marquez memang sulit, namun lebih masuk akal.
“Ketika segala sesuatunya tidak berjalan baik bagi Anda untuk waktu yang lama, ada saatnya, seperti semua hal dalam hidup, mungkin Anda perlu istirahat, Anda perlu menghirup udara segar,” kata Hernandez.
“Bukan hanya dengan motornya, tetapi juga dengan tim baru, udara baru. Untuk juga sedikit bersantai. Hilangkan semua keraguan yang ada karena saat ini banyak keraguan,” tuturnya.
Senyum Marquez mulai terlihat lagi saat dia menjalani tes pasca musim di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, 28 November.
Hal itu ditunjukkan saat dia masuk dalam jajaran pembalap tercepat.
“Saya tidak berpikir untuk langsung naik motor dan melaju kencang, saya harus mencobanya.”
“Saya telah mengendarai motor yang sama selama 11 tahun, meskipun Ducati memenangkan Kejuaraan Dunia.”
Dia lalu menjawab hasil apa pada musim 2024 yang ingin diia dapatkan setelah meninggalkan honda.
“Saya ingin tersenyum lagi di balik helm saya. Artinya berada di depan,” aku Marquez.
“Menang memang sulit, tetapi alangkah baiknya bisa kembali berjuang untuk menang dan selalu berada di lima besar.”
“Saya tidak bisa mengatakannya sekarang, saya harus menguji motornya dan melakukan tes pramusim. Saya pikir kami bisa melakukan pekerjaan dengan baik bersama tim Gresini.”
Marquez ditanya apa yang mungkin dia katakan kepada calon putranya tentang keputusan besar untuk keluar dari Honda.
“Saya akan mengatakan kepadanya bahwa dalam hidup Anda harus merasakan semua yang Anda rasakan saat itu,” ujar Marquez.
“Saya tidak ingin menyesal. Ketika saya menyelesaikan karier saya, saya ingin berpikir bahwa saya telah melakukan 100 persen apa yang saya inginkan.”
“Ini berisiko, tetapi itulah mentalitas saya.”
“Saya akan menerima kegagalan jika itu terjadi, saya tahu risikonya. Tetapi, setidaknya saya tidak akan menyesal.”